Pengembangan Potensi Ekonomi Wilayah Sulawesi

5-8 TABEL 5.3 SASARAN TINGKAT PENGANGGURAN WILAYAH SULAWESI PER PROVINSI TAHUN 2015-2019 Wilayah Tingkat Pengangguran Persen 2015 2016 2017 2018 2019 Sulawesi Utara 7.2 7.0 6.7 6.5 6.3 Gorontalo 4.0 3.8 3.7 3.5 3.4 Sulawesi Tengah 3.6 3.5 3.4 3.2 3.1 Sulawesi Selatan 5.6 5.4 5.2 5.0 4.4 Sulawesi Barat 2.0 1.9 1.9 1.9 1.8 Sulawesi Tenggara 3.7 3.5 3.4 3.2 3.0 Sumber: Perhitungan Bappenas, 2014

5.5. Arah kebijakan dan Strategi Pengembangan Wilayah Sulawesi

5.5.1. Pengembangan Kawasan Strategis

Kebijakan pengembangan kawasan strategis bidang ekonomi di Wilayah Sulawesi difokuskan sebagai pengembangan industri berbasis logistik, serta pengembangan industri berbasis komoditas kakao, rotan, perikanan, aspal, nikel, dan bijih besi, serta pengembangan pariwisata bahari yang miliki daya saing nasional dan internasional. Fokus lokasi pengembangan kawasan strategis di Pulau Sulawesi meliputi: Kawasan Ekonomi KhususKawasan Industri Palu, Kawasan Ekonomi KhususKawasan Industri Bitung, rencana pengembangan Kawasan Ekonomi khusus di Provinsi Sulawesi Selatan, pengembangan Kawasan Industri Bantaeng di Provinsi Sulawesi Selatan, Kawasan Industri Morowali di Sulawesi Tengah, dan Kawasan Industri Konawe di Provinsi Sulawesi Tenggara, serta pengembangan pusat-pusat pertumbuhan penggerak ekonomi daerah pinggiran di Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.

1. Pengembangan Potensi Ekonomi Wilayah Sulawesi

Pengembangan kegiatan ekonomi di kawasan strategis erat kaitanya dengan memberdayakan masyarakat berbasis potensi ekonomi wilayah, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing komoditas unggulan. Strategi yang dilakukan adalah: a. Menyiapkan kawasan industri KEK Palu sebagai sentra industri pengolahan komoditas ungguian pertambangan mineral nikel, biji besi dan emas; agroindustri kakao, karet, rumput laut, rotan; dndustry manufaktur alat berat, oto motif da nelektrik; serta 5-9 logisticserta KEK Bitung sebagai sentra pengolahan perikanan, angroindustri, dan logistik; b. Mengembangkan klaster-klaster industri pengolahan pertambangan, pertanian, perkebunan dan perikanan yang berorientasi ekspor; c. Meningkatkan produktivitas hasil olahan pertambangan, pertanian, perkebunan dan perikanan di dalam dan sekitar kawasan industri; d. Mengembangkan tempat penyimpananpembekuan ikan yang berteknologi tinggi; e. Mengembangkan kawasan pengelolaan klaster-klaster komoditas unggulan kakao, rotan, peternakan dan perikanan secara terpadu; f. Pembinaan dan pendampingan komoditas unggulan kakao, rotan, peternakan dan perikanan untuk meningkatkan produktivitas. g. Menyiapkan kawasan industri KEK Palu sebagai sentra industri pengolahan komoditas ungguian pertambangan mineral nikel, biji besi dan emas; agroindustri kakao, karet, rumput laut, rotan; dndustry manufaktur alat berat, oto motif da nelektrik; serta logistik serta KEK Bitung sebagai sentra pengolahan perikanan, angroindustri, dan logistik; h. Mengembangkan klaster-klaster industri pengolahan pertambangan, pertanian, perkebunan dan perikanan yang berorientasi ekspor; i. Meningkatkan produktivitas hasil olahan pertambangan, pertanian, perkebunan dan perikanan di dalam dan sekitar kawasan industri; j. Mengembangkan tempat penyimpananpembekuan ikan yang berteknologi tinggi. k. Mengembangkan kawasan pengelolaan klaster-klaster komoditas unggulan kakao, rotan, peternakan dan perikanan secara terpadu; l. Meningkatkan pembinaan dan pendampingan komoditas unggulan kakao, rotan, peternakan dan perikanan untuk meningkatkan produktivitas.

2. Percepatan Penguatan Konektivitas