Perwujudan Konektivitas antar Kota Sedang dan Kota Kecil, dan

3-15 e. Mengembangkan sistem pengelolaan pesisir laut yang berkelanjutan SASI yang telah ada sebagai usaha mewujudkan kemandirian pangan; f. Rehabilitasi dan konservasi daerah aliran sungai, daerah pesisir, dan pulau-pulau kecil. 6. Pengembangan ekonomi kawasan perdesaan termasuk kawasan transmigrasi untuk mendorong keterkaitan desa-kota a. Mewujudkan Maluku sebagai lumbung ikan nasional dengan mengembangkan sentra-sentra industri perikanan di kawasan Morotai, Ambon, Banda, Wahai Seram Utara, Tual, Dobo, Saumlaki, Kotania Seram Bagian Barat, Namrole dan Klishatu Maluku Barat Daya, dan sentra pertanian tanaman lokal padi, sagu, jagung, rumput laut. b. Meningkatkan akses masyarakat desa terhadap modal usaha, pemasaran dan informasi pasar; c. Mendukung kegiatan perikanan masyarakat dengan penjaminan mutu benih unggul dan penguatan unit pembenihan rakyat; d. Mengembangkan lembaga pendukung ekonomi desa seperti koperasi, BUMDesa, dan lembaga ekonomi mikro lainnya; e. Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pengelolaan migas serta mendorong pengembangan industri pengolahan migas oleh masyarakat; f. Mengembangkan kerjasama antar desa, antar daerah, dan antar pemerintah-swasta, termasuk dalam pengelolaan BUMDesa. 3.5.2.3 Peningkatan Keterkaitan Kota-Desa di Wilayah Kepulauan Maluku Peningkatan keterkaitan desa-kota di Wilayah Maluku diarahkan dengan memperkuat sedikitnya 3 pusat pertumbuhan, yaitu kawasan Morotai dan sekitarnya Provinsi Maluku Utara, Maba dan sekitarnya Provinsi Maluku Utara, serta Bula dan sekitarnya Provinsi Maluku. Kawasan-kawasan ini mencakup kawasan transmigrasi, kawasan agropolitan dan minapolitan, serta kawasan pariwisata lihat Tabel 3.5. Arah kebijakan dan strategi peningkatan keterkaitan desa-kota di Wilayah Maluku adalah sebagai berikut:

1. Perwujudan Konektivitas antar Kota Sedang dan Kota Kecil, dan

antar Kota Kecil dan Desa, serta antar pulau 3-16 a. Mempercepat pembangunan sistem transportasi terpadu antar gugus-gugus pulau untuk memperlancar arus barang, jasa, penduduk, dan modal. b. Meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan jalan Lintas Kepulauan Maluku, pelabuhan Subaim, serta angkutan penyebrangan yang melayani antar gugus pulau Maluku; c. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi perdagangan dan pertukaran informasi antar wilayah; d. Mempercepat pemenuhan suplai energi untuk memenuhi kebutuhan domestik dan industri, dengan prioritas pengembangan PLTMG Seram. 2. Perwujudan Keterkaitan antara Kegiatan Ekonomi Huludan Hilir Desa-Kota melalui pengembangan klaster khususnya agropolitan, minapolitan, pariwisata, dan transmigrasi a. Mengembangkan sentra produksi dan pengolahan hasil pertanian di Kawasan Maba dan Bula, serta sentra produksi dan pengolahan hasil perikanankelautan di Kawasan Daruba; b. Meningkatkan akses desa-desa produksi menuju pusat pertumbuhan lihat Tabel 3.5 dan simpul-simpul transportasi, pengembangan pasar, dan toko sarana dan prasarana produksi; c. Mengembangkan daya tarik wisata bahari dan kepulauan di Kawasan Pariwisata Morotai dan sekitarnya melalui peningkatan promosi dan ketersediaan infrastruktur penunjang, meliputi perbaikan dermaga dan akses jalur darat, laut, dan antar pulau menuju obyek wisata, peningkatan kualitas homestay dan rumah makan, serta fasilitas umum wisata bahari; d. Membangun bank pertanian dan perikanan untuk meningkatkan akses terhadap modal usaha di sektor pertanian dan perikanan. e. Mengembangkan Techno Park berbasis pertanian dan perikanankelautan rakyat yang mendukung penerapan teknologi dan inovasi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing industri pengolahan dan jasa. 3-17

3. Peningkatan tata kelola ekonomi lokal yang berorientasi