D aftar ini tidak bertujuan merekam semua kata yang kiranya relevan

D aftar ini tidak bertujuan merekam semua kata yang kiranya relevan

dalam pemerian dan analisis fenomena ziarah dan kewalian, apalagi dalam pembicaraan tentang agama Islam pada umumnya. Tujuannya jauh lebih terbatas. Kata-kata yang terdaftar hanya kata yang mungkin dapat menimbulkan pertanyaan atau keraguan apabila membaca teks terjemahan di atas. Kata-kata itu kiranya berjenis dua: pertama, kata Indonesia yang dipakai oleh para penerjemah dalam pengertian yang perlu didefinisikan dengan jelas; kedua, kata asing yang dipergunakan seadanya.

ahong. Di Tiongkok, berarti imam. Seorang ahong bertanggung jawab atas pengajaran dalam mesjid dan juga atas ritus ziarah.

alawi (‘alevi). Nama ini berasal dari nama ‘Al bin Ab T lib, saudara sepupu dan menantu Nabi Muhammad, dan menunjukkan berbagai golongan yang mempunyai pertautan khusus dengan ‘Al . Dalam hal turuq , tarekat yang silsilah rohaninya melalui ‘Al disebut Alawi, bertentangan dengan tarekat yang silsilahnya melalui Abu Bakr, yang disebut Bakri. Secara lebih khusus, di Turki, Yunani dan Bulgaria pada masa kini, sebagian penduduk disebut Alawi (‘Alevi) karena khusus menghormati ‘Ali; agama Islam mereka amat dipengaruhi oleh praktik dan kepercayaan rakyat Turki kuno dan mirip praktik tarekat Bektasyi.

astana, astanah. (Parsi st na). Kata Parsi yang dipakai di benua India,

artinya sama dengan darg h, yaitu kompleks makam keramat. Kata ini tidak asing di Indonesia karena dipakai juga di Jawa untuk menunjukkan pekuburan orang terpandang.

ata. Di Asia Tengah, istilah yang harfiahnya berarti “ayah” itu pada

asalnya dipergunakan untuk menunjukkan syekh tarekat Yasawiyah dan kemudian meluas maknanya sampai berarti wali atau orang keramat.

baba. Kata Turki yang asalnya berarti “ayah” ini juga menunjukkan

sebuah jabatan dalam tarekat Bektasyi, yaitu pemimpin sebuah pondok dan ketua umat yang bertalian dengan pondok itu. Secara lebih umum, kata baba juga merupakan gelar yang disandang sejumlah wali.

532 Ziarah dan Wali di Dunia Islam

baiat. Dipakai dalam buku ini dalam arti “inisiasi” dalam tarekat, yakni

proses seorang murid diterima secara sah dalam satu tarekat oleh seorang syekh.

beg. (Juga ditulis bey) Di tunia Turkik, sebutan kepada orang yang

dihormati (k.l. sepadan dengan tuan), antara lain kepada para wakil pemerintah atau tuan tanah di pedalaman Turki Osmani.

berkah. (Ar. barakah) Restu dan kebaikan yang diterima dari seorang suci.

Dalam buku ini dipakai bentuk berkah, bukan berkat, barakah, ataupun barokah .

bidah. Dalam arti sempit, istilah ini berarti pembaruan dalam ajaran atau

ibadah agama Islam yang tidak berlandaskan al-Qur’an dan hadis, dengan kata lain penyimpangan. Dipakai di sini sebagai padanan kata heterodoks .

celebi. Di Turki, keturunan Haji Bektash Wali dan pengelola kompleks makamnya yang sekaligus menjadi pemimpin kaum Alawi.

darbah. Di Bangladesh, tempat bermukim seorang p r hidup; bdk. dargah,

yaitu makam seorang p r yang sudah meninggal. Darbah sering disebut darbah syarif untuk menandakan bahwa tempat itu bersifat mulia dan sakral.

darg h. Di benua India (atau Asia Selatan) dalam bentuk dargah (darg h)

serta di Turki dan di negeri yang pernah ditaklukkan oleh Turki dalam bentuk derg h, berarti kompleks makam keramat; bdk. darbah dan mazar . Dalam bahasa Parsi secara harfiah, darg h berarti “ambang pintu” atau “halaman istana raja”, kemudian artinya meluas karena wali sering kali diberi tanda kehormatan seperti raja.

darwis. (Parsi, darw sh, “hina, papa”). Di dunia Turki, Asia Tengah dan Balkan, anggota suatu tarekat.

dede. (Turki, “kakek”) Di Turki, gelar yang disandang para syekh tarekat Bektasyiyah. Kepala syekh itu disebut dede b b .

effendi. (Bahasa Turki, disingkat “ef.”), panggilan kehormatan, boleh diartikan “tuan”.

ekstase. Perasaan kenikmatan tertinggi waktu terlaksana hubungan yang seerat-eratnya antara diri dengan Tuhan, atau dengan kata lain “manunggaling kawula Gusti”. Ada beberapa kata dalam bahasa Arab yang artinya meliputi paham di atas, seperti fan ', h l, jadhb, wajd, dan hul ūl, namun masing-masing mempunyai konotasi tersendiri dan satu

Daftar Kata 533

pun tidak masuk bahasa Indonesia (kecuali hulul, tetapi tidak umum). Oleh karena itu maka tetap dipergunakan di sini kata asal Eropa ekstase.

fut ūwa, futuwwa. (fūtūvvet dalam bahasa Turki) Etika idaman kelaki-

lakian yang pernah menjadi julukan berbagai kelompok anak muda dan kemudian etika teladan sejumlah tarekat. Di Asia Tengah, etika tersebut disebarkan melalui buku-buku populer yang mengajukan wali-wali pejuang (ghazi) sebagai panutan.

gh z . Di seluruh benua India dan Turkik, menunjukkan para mubalig yang pernah menyebarkan agama Islam melalui jihad; sejumlah di antaranya mati syahid.

gongbei. (Ar. qubba) Makam keramat di Tiongkok. hadis. (Ar. had th ) Tentu saja berarti “sabda, perbuatan dan takrir Nabi

Muhammad sebagaimana direkam oleh para sahabatnya”, namun dalam Islam Syiah berarti juga sabda para imam. Hadis qudsi adalah wahyu yang diterima Nabi Muhammad tanpa perantaraan malaikat Jibrail.

hagiografis. Tulisan tentang seorang wali, terutama berupa manakib, yaitu

riwayat hidup dan cerita karomah yang pernah dilakukannya. Tulisan hagiografis selalu bertujuan mengagungkan dan menyajung wali yang bersangkutan.

haul. (Dari bahasa Arab hawliyya, di Jawa diucapkan juga “khol”) Perayaan ulang tahun tanggal kematian seorang wali.

hodja. Seorang pemuka agama di Balkan. ishan, ish n. Di dunia Turkik, salah satu istilah (di samping p r dan shah)

yang menunjukkan seorang wali atau orang keramat. kalam. (Ar. kal m) Ilmu kalam ialah “teologi”, sedangkan para ahli teologi

adalah mutakallim, ahli kalam, atau ulama kalam. karomah. (Ar. kar ma, jamak kar m t) Bentuk kata itulah (bukan

karamat atau keramat) yang dipakai dalam buku ini untuk menunjukkan hal-hal ajaib yang dilakukan oleh para wali (dibandingkan dengan mukjizat yang dilakukan oleh para rasul).

keramat. Kata ini khusus dipergunakan untuk menunjukkan sifat orang

dan benda yang dianggap suci atau sakral dan dijadikan tujuan ziarah. khadim (Ar. kh dim, jamak khudd m, "pelayan"; NB. Kata khadam

dipakai di lingkungan pesantren di Jawa dalam arti pembantu kyai). Di benua India, pembantu orang (p r misalnya) yang berwewenang di satu tempat keramat. Di Bangladesh, istilah ini diucapkan qadem.

534 Ziarah dan Wali di Dunia Islam

kh n. Di benua India dan Turkik, kh n (atau khan) adalah raja yang memerintah atas sebuah kerajaan kecil atau kepala satu marga.

khanaqah. Di benua India dan Turkik (dengan berbagai bentuk: khanqah,

hank h , kh naq , kh nq h, kh naq h), kata asal Parsi ini menunjukkan tempat bermukim seorang syekh sufi; di sanalah dia menerima murid- muridnya; dapat juga terdapat di situ sebuah mesjid, sebuah madrasah dan makam-makam keramat. Bdk. zawiyah, darbah, dargah, tekke; kata ini umumnya diterjemahkan di sini sebagai pondok.

khuddam. Lih. khadim. kutub. (Ar. qutb) Buat orang sufi wali kutub adalah manusia sempurna (al-

insan al-kamil ) yang mempunyai kedudukan utama dalam hierarki wali. Dia menjadi wakil serta pewaris rohani Nabi Muhammad, dia mampu melakukan karomah (karam t), dan dia bertempat di Mekkah.

magal. Di Senegal, upacara besar-besaran yang diadakan setiap tahun di makam seorang keramat, yaitu sejenis haul.

majedub. (Ar. jadaba, “menarik”). Tingkat dalam perjalanan tasawuf,

ketika orang kehilangan kesadaran karena pengalaman mistis yang dialaminya sedemikian mendalam, seakan-akan ia majdh ūb (ditarik ke atas) oleh Allah.

makrifat. (suggestion Andree) manakib. (suggestion Andree) marabout. Istilah Prancis yang sering dijumpai dalam literatur tentang

Islam di Magrib. Artinya “wali” atau “tokoh keramat”, yaitu semua tokoh yang dikeramatkan di kawasan tersebut, termasuk pendiri tarekat, pemimpin politik, kepala suku, serta berbagai petapa dan dukun. Kata marabout berasal dari nama dinasti Mur bit ūn (atau bentuk tunggalnya Mur bit), yang berasal dari kata rib th, yaitu kubu-pondok yang didirikan dinasti itu dalam perang dakwahnya.

maulid. Di berbagai daerah maulid diartikan sebagai perayaan hari lahir

seorang wali atau tokoh keramat (bukan Nabi Muhammad). Di Magrib kata itu diucapkan ‘mulèd’ (ditulis Mouled).

mazar (maz r). Di Timur Tengah, mazar menunjukkan semua makam

yang dijadikan tujuan ziarah. Di benua India dan Turkik, mazar adalah makam seorang wali; bdk. dargah.

menhuan. Di Tiongkok Barat, menhuan adalah pecahan tarekat yang

menjadi satu kelompok masyarakat tersendiri dari segi religius, sosial, ekonomi, dan bahkan politik. Tiap menhuan dipimpin dengan sewenang-

Daftar Kata 535

wenang oleh seorang syekh (a.l. disebut shaihai) dan diberi nama menurut nama tempat kediaman (“Bangsal Suluk”) syekh itu. Pada umumnya para pengikut sebuah menhuan adalah petani yang antara lain mengelola tanah pertanian atas nama dan untuk ketua menhuan.

moqaddem. (Ar. muqaddim, jamak muqaddim ūn) Di daerah Magribi

berarti “pemimpin, penanggung jawab” dalam arti luas: dapat pemimpin tarekat, juru kunci tempat keramat, penanggung jawab kelompok yang terkait dengan sebuah tarekat atau kelompok pengikut wali tertentu.

mullah. (Parsi, mull ). Ulama. murid. Di benua India kata murid lebih berarti “pengikut” daripada

“siswa”. Hubungan seorang p r dengan para murid-nya sangat erat: kerap kali murid harus menyerahkan diri sepenuhnya kepada p r.

mutakallim. Ahli kalam, yakni ahli teologi. p r. Dalam bahasa Parsi, p r berarti lelaki tua, sebagaimana syaykh dalam

bahasa Arab. Di benua India (Asia Selatan), p r adalah syekh sufi, yakni guru spiritual keturunan seorang wali dan pewaris wil ya dan berkah wali itu. Di Turki dan Asia Tengah, p r dapat berarti syekh tetapi juga tempat kediaman atau makam seorang syekh.

pondok. Digunakan untuk menerjemahkan berbagai istilah Arab, Parsi atau Turkik yang menunjukkan sebuah tempat bermukim orang sufi dengan berbagai latar belakang. Dapat berarti sebuah kubu (rib th) yang pada masa silam dibangun oleh pasukan muslim sufi bila berperang melawan orang kafir, atau tempat bermukim (derg h) anggota tarekat Bektasyiyah di dunia Turkik, atau tempat penginapan dekat sebuah makam keramat (z viya atau tekke di dunia Turkik Barat, kh naq di dunia Turkik Timur).

qalandar. Sejenis yogi muslim di benua India dan Asia Tengah. Para

qalandar dapat didefinisi sebagai pengelana spiritual muslim yang hidup dari mengemis, setengah bugil, berhias dengan berbagai benda logam, dan tidak begitu menghiraukan kewajiban-kewajiban ritual.

qawwal. (qaww l) Pemain qawwali. qawwali. (qaww l ). Di benua India, jenis puisi mistis yang dinyanyikan

oleh para qawwal, yaitu anggota satu kasta penyedia jasa. Kata qawwal berasal dari kata Arab qaww l (“pemain musik yang berpindah- pindah”), yakni dari kata dasar q la (bahasa Indonesia kaul). Pagelaran qawwali di makam-makam keramat merupakan acara penting dan bertujuan mencapai keadaan tidak sadar atau kesurupan.

536 Ziarah dan Wali di Dunia Islam

qubbah. (Parsi gonbad, "kubah") Kuburan beratap melengkung di Asia

Tengah. Dengan kata lain, di Asia Tengah qubbah berarti makam yang tertutup bangunan berkubah. Di Mesir pun secara tradisional qubbah merupakan pertanda keberadaan wali, sehingga istilah qubbah menjadi istilah yang dipakai untuk makam itu sendiri.

ra’is. Di Tiongkok disebut reyisi (je-i-ssu), yaitu pembantu ketua sebuah menhuan (cabang tarekat) yang bertanggung jawab atas sebuah kelompok pengikut menhuan itu.

relik. benda sakral peninggalan seorang wali, mis. bagian kecil tubuhnya

(tulang, rambut, kuku dll.) atau benda yang pernah dimilikinya (pakaian, tongkat dll.).

rib th. (Ar. rib th, jamak rib th t) Pada mulanya rib th adalah kubu yang dibangun oleh orang Arab di batas depan daerah yang telah ditaklukkannya. Orang Islam dapat bertahan dalam kubu-kubu itu, dan dari situlah mereka dapat menyiarkan agama Islam. Kemudian rib th menjadi tempat penampungan orang sufi, bahkan sejenis biara, sehingga istilah itu mempunyai makna yang berbeda-beda. Nama dinasti Mur bit ūn berasal dari kata rib th. Umumnya istilah itu diterjemahkan di sini sebagai pondok.

silsilah. Umumnya dalam buku ini kata silsilah—biasanya disebut “silsilah

rohani, silsilah sufi, silsilah pembaiatan, ataupun silsilah syekh- murid”—berarti garis keturunan dari syekh ke muridnya, bukan dari syekh ke anak.

suluk. (Ar. sul ūk, jalan sufi). Dipakai untuk menunjukkan jalan yang

ditempuh oleh si salik dalam perjalanan tasawuf. Misalnya dipakai dalam ungkapan “Bangsal Suluk” dalam konteks Islam sufi di Tiongkok.

syafaat. (Ar. syaf ‘ah, perantaraan). Syafaat adalah pertolongan wali

kepada orang yang berdoa, yaitu doa itu disampaikannya kepada Allah agar dikabulkan. Dalam peranan itu wali berlaku sebagai wasilah.

tekke. Di Turki dan di negeri yang pernah ditaklukkan dan diislamkan oleh

Turki (Balkan misalnya), tekke menunjukkan sebuah tempat bermukim orang sufi yang juga dipergunakan untuk sembahyang dan berdoa, dan sering mengandung sebuah mesjid dan sebuah madrasah. Istilah ini berpadanan dengan Parsi kh naq h, Turki hank h, dan Arab zawiyah. Di sini umumnya diterjemahkan dengan pondok.

turbe, türbe. Kompleks makam keramat di dunia Turkik dan Asia Tengah. türbedar. Juru kunci di Balkan, yakni penanggung jawab satu türbe.

Daftar Kata 537

‘urs. (Ar. ‘urs, jamak a‘r s, yaitu “perkawinan”) Secara harafiah ‘urs ber-

arti “pernikahan” dengan Tuhan, namun di benua India, sama dengan haul (perayaan hari ulang tahun wafatnya) seorang wali.

wasilah. Perantara dalam arti orang yang menyediakan syafaatnya.

Wasilah adalah perantara yang menghubungkan manusia dengan Tuhan, dapat berupa apa saja yang baik yang disebut oleh orang dalam doanya agar dikabulkan oleh Tuhan, maka wasilah ialah juga seorang wali ketika disebut oleh orang yang berdoa.

wil ya. Fungsi seorang wali. zahid. (Ar. z hid) Petapa, pertapa dalam konteks Islam, yakni orang yang

melakukan zuhud. zawiyah. (Ar. z wiya, "sudut; mesjid kecil"). Maknanya sangat berlainan

dari masa ke masa dan dari tempat ke tempat. Dapat berarti mushola sufi, kamar seorang syekh, pondok satu tarekat, pusat satu tarekat, ataupun kompleks sufi lengkap dengan makam keramat, mesjid, madrasah, tempat pertemuan dan pondok. Dalam bahasa Indonesia kini kata zawiyah rupanya kurang lebih sama dengan mushola (musala), tetapi barangkali lain artinya pada masa lalu. Di Aceh misalnya, pondok pesantren dinamakan dayah, yakni kata keturunan dari zawiyah.

ziarah. Selain “kunjungan ke makam keramat” kata ziarah di daerah Mag-

ribi juga berarti pemberian atau persembahan yang dibawa ke makam oleh peziarah.

zuhud. (Ar. zuhd) Bertapa, dalam arti menjauhi dunia dan melakukan

berbagai pantangan dan tirakat dalam usaha mencari suatu kelebihan rohani. Di sini dipakai antara lain untuk menerjemahkan konsep “asketism”.