Efek Rumah Kaca Lubang Lapisan Ozon

Pencemaran HC yang berupa gas akan tercampur dengan gas lainnya. Pencemaran HC berupa cairan akan membentuk kabut minyak droplet. Pencemaran HC yang berupa padatan akan membentuk asap yang pekat.

3. Efek Rumah Kaca

Dari berbagai kegiatan manusia terutama dalam penggunaan energi fosil minyak bumi dan batubara terjadi kenaikan gas terutama gas CO 2 . Gas CO 2 di atmosfir berperan sebagai kaca yang menghalangi pantulan sinar matahari dari bumi. Sinar pantul dari bumi mempunyai panjang gelombang yang panjang sehingga mempunyai dampak panas. Menurut perkiraan, dalam 50 tahun yang akan datang suhu atmosfer bumi rata-rata akan meningkat 3 o C.

4. Lubang Lapisan Ozon

Lapisan ozon O 3 di atmosfer yang menyelimuti bumi pada ketinggian kurang lebih 30 km di atas bumi berfungsi menahan 99 dari radiasi sinar ultraviolet matahari. Sinar ultraviolet dalam jumlah yang besar sangat berbahaya bagi kehidupan terutama terjadinya kanker kulit, kerusakan mata katarak, serta terjadinya gangguan rantai makanan di laut dan di darat. Lapisan ozon akan mengalami kerusakan dan timbul lubang-lubang yang disebabkan oleh berbagai bahan kimia misalnya, CFC Chloro Fluro Carbon yang digunakan sebagai aerosol gas penyemprot minyak wangi, hair spray, mesin pendingin refrigerator dan AC. Oleh sinar ultraviolet gas-gas tersebut di atas diuraikan menjadi Chlor Cl dan monoksida Chlor ClO yang menjadi katalisator terurainya ozon menjadi oksigen O 2 . Lubang ozon ini terdapat di atas antartika dan kutub utara. Melalui lubang-lubang lapisan ozon ini sinar ultraviolet dapat menembus sampai ke bumi.

b. Pencemaran Air

Air yang ada di bumi ini tidak pernah terdapat dalam keadaan murni bersih, tetapi selalu ada senyawa atau mineral unsur lain yang terlarut di dalamnya. Hal ini tidak berarti bahwa semua air di bumi ini telah tercemar. Walaupun penetapan standar air bersih itu tidak mudah, namun ada kesepakatan dari para ahli ekologi bahwa penetapan air bersih didasarkan pada keadaan awalnya. Apabila air mengalami penyimpangan dari keadaan normal berarti air telah mengalami pencemaran. Sebagai contoh, air yang diambil dari mata air di pegunungan dan air hujan. Keduanya dapat dianggap sebagai air bersih, namun senyawa atau mineral unsur yang terdapat di dalamnya berlainan seperti tampak pada keterangan berikut ini : Air hujan mengandung : SO 4 , Cl, NH 3 , CO 2 , N 2 , C, O 2 debu. Air dari mata air mengandung : Na, Mg, Ca, Fe, O 2 Pada batas-batas tertentu air minum justru diharapkan mengandung mineral agar air itu terasa segar. Air murni tanpa mineral justru tidak enak untuk diminum. Jumlah air di muka bumi ini cukup banyak. Sekitar 71 dari luas permukaan bumi ini terdiri atas air. Enam puluh persen tubuh manusia pun terdiri atas air. Jumlah air di muka bumi ini relatif konstan meskipun air mengalami pergerakan arus, tersirkulasi karena pengaruh cuaca, dan juga mengalami perubahan bentuk fisis. Sirkulasi dan perubahan fisis akan berlangsung terus sampai pada akhir zaman nanti. Apabila air telah tercemar maka bahan pencemar akan ikut pada sirkulasi air, kecuali pada saat air berubah menjadi uap. Walaupun air hujan relatif bersih, namun dalam perjalanannya seringkali membawa kotoran pencemar udara. Sebagai contoh adalah hujan asam yang terjadi di negara industri maju di Eropa Barat, khususnya Jerman. Sesuai dengan kegunaannya, air dipakai sebagai air minum, air untuk mandi dan mencuci, air untuk pengairan pertanian, air untuk kolam perikanan, air untuk sanitasi dan air untuk transportasi. Kegunaan air seperti tersebut di muka termasuk sebagai kegunaan air secara konvensional. Selain penggunaan air secara konvensional, air juga diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, yaitu untuk menunjang kegiatan industri dan teknologi. Dalam kegiatan industri dan teknologi, air digunakan antara lain sebagai : 1. Air proses, 2. Air pendingin, 3. Air ketel uap penggerak turbin, 4. Air utilitas dan sanitasi Apabila air yang diperlukan dalam kegiatan industri dan teknologi itu dalam jumlah yang cukup besar, maka perlu dipikirkan dari mana air tersebut diperoleh. Pengambilan air dari sumber air tidak boleh mengganggu keseimbangan air lingkungan. Faktor keseimbangan air lingkungan ini tidak hanya berkaitan dengan volume debit air yang digunakan saja, tapi yang lebih penting lagi adalah bagaimana agar air lingkungan tidak menyimpang dari keadaan normalnya. Pembuangan air limbah secara langsung ke lingkungan inilah yang menjadi penyebab utama terjadinya pencemaran air. Limbah baik berupa padatan maupun cairan yang masuk ke air lingkungan menyebabkan terjadinya penyimpangan dari keadaan normal air dan ini disebut pencemaran air. Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati melalui : 1. Perubahan suhu air 2. Perubahan pH atau konsentrasi ion Hidrogen 3. Perubahan warna, bau dan rasa air 4. Timbulnya endapan, koloid, bahan terlarut 5. Adanya mikroorganisme 6. Meningkatnya radiokativitas air lingkungan

1. Perubahan Suhu