dan menarik perhatian para siswa serta dapat menumbuhkan minat belajar.
Suatu topik kartun yang hangat dan cocok dengan tujuan pembelajaran bisa Anda gunakan sebagai pembuka diskusi kelas yang
cukup efektif. Anda bisa mengajukan pertanyaan kepada para siswa, misalnya apakah arti kartun ini? Apa pesan yag ingin disampaikan?
Apabila Anda ingin menggunakan media kartun dalam proses pembelajaran, isi pesannya harus sesuai dengan tingkat pemahaman
dan pengalaman siswa. Selain itu, gambar-gambarnya harus sederhana, mudah dimengerti, dan berisi hal-hal yang penting saja.
2. Penggunaan Media Tiga Dimensi
Media tiga dimensi yang sering digunakan dalam kegiatan pembelajaran, di antaranya yaitu model dan realita. Media model ini
merupakan tiruan dari beberapa objek nyata, seperti objek yang terlalu besar, objek yang terlalu jauh, objek yang terlalu kecil, objek yang
terlalu mahal, objek yang jarang ditemui atau objek yang terlalu rumit untuk dibawa ke dalam kelas dan sulit dipelajari siswa wujud aslinya.
Media model terdiri atas: model padat solid model, model penampang cutaway model, model susun build model, dan model kerja working
model. Selain jenis model tersebut, mock-up dan diorama juga dapat dikelompokkan ke dalam jenis media model.
Model padat biasanya memperlihatkan bagian permukaan dari suatu objek dan membuang bagian-bagian yang membingungkan
gagasan utamanya, seperti bentuknya, warnanya maupun susunannya. Contoh dari model padat ini, yaitu patung para pahlawan, patung
binatang, boneka yang berpakaian macam-macam suku bangsa, contoh buah-buahan yang terbuat dari kayu atau lilin, bentuk Tugu
Monas dalam ukuran kecil, tengkorak manusia dari bahan plastik dan sebagainya.
Model penampang mempertunjukkan bagaimana sebuah objek terlihat apabila bagian permukaan objek tersebut diangkat atau
dipotong untuk mengetahui susunan di dalamnya. Model penampang ini dapat memperjelas objek yang sesungguhnya karena bisa
diperbesar atau diperkecil. Contoh model penampang ini, yaitu model lapisan bumi, model batang suatu tumbuhan, model bola mata
manusia, model telinga manusia. Model susun merupakan susunan yang terdiri atas beberapa
objek yang lengkap atau sedikitnya suatu bagian penting dari objek tersebut. Contoh diri model susun ini, yaitu torso yang memperlihatkan
anatomi tubuh manusia, dan susunan dari suatu bel listrik. Model kerja merupakan tiruan yang memperlihatkan proses
kerja dari suatu objek studi. Contoh dari model kerja ini, yaitu model pesawat telepon, perahu dayung, mesin uap, mesin gergaji, pompa air,
jembatan gantung, dan generator mini. Mock-up merupakan penyederhanaan dari susunan bagian
pokok suatu proses yang lebih rumit. Susunan nyatanya diubah sehingga proses itu mudah dimengerti oleh siswa. Contoh dari Mock-
up ini, yaitu susunan perangkap tikus, jaringan listrik pedesaan, sistem pemasangan pipa air ledeng, sisitem irigasi, sistem peredaran darah
manusia. Diorama adalah sebuah bentuk tiruan tiga dimensi mini yang
bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu suasana atau keadaan yang sebenarnya. Diorama ini biasanya terdiri atas objek-
objek yang ditempatkan pada suatu pentas mini yang berlatar belakang suatu lukisan yang mendukung penyajian. Contoh-contoh
diorama, misalnya suasana yang menggambarkan terjadinya perang di suatu daerah, interior pada sebuah gua, pemandangan alam, dan
keadaan sebuah pabrikindustri. Media realita benda-benda nyata merupakan alat bantu
visual dalam pembelajaran yang berfungsi memberikan pengalaman
langsung kepada siswa. Media pembelajaran ini merupakan model dan objek nyata dari suatu benda, seperti mata uang, tumbuhan, binatang,
batuan, air, dan tanah. Menggunakan benda nyata dalam proses pembelajaran merupakan hal yang sangat dianjurkan, sebab akan
lebih memahami materi yang diajarkan. Penggunaan benda atau objek nyata ini bisa dilakukan melalui kegiatan pameran kelassekolah.
Nah, apabila Anda tertarik untuk menggunakan media tiga dimensi, baik media model tiruan maupun benda nyata realia, ada
beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, antara lain: 1. Gunakan objek tersebut model atau realia sesuai dengan
kompetensitujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran. 2. Gunakan hanya objek-objek yang tepatcocok saja, jangan
menggunakan terlalu bermacam-macam objek sebab bisa menyebabkan kebingungan pada diri siswa.
3. Apabila Anda menggunakan beberapa objek, hendaknya objek tersebut satu sama lain berhubungan.
4. Perhatikan bentuk dan ukuran objek yang digunakan agar bisa dilihat oleh kelas secara keseluruhan. Baik juga digunakan ukuran
yang berbeda dari suatu objek yang sama agar siswa lebih menyadari kenyataannya.
5. Jangan terlalu banyak memberikan penjelasan, sebab biasanya perhatian siswa tertuju pada objek yang ada bukan pada
penjelasan sehingga penjelasan anda menjadi kurang efektif. 6. Doronglah para siswa untuk bertanya, berdiskusi atau memberikan
tanggapankritik, sebab dengan kegiatan tersebut siswa belajar akan lebih aktif
PEMELIHARAAN MEDIA PEMBELAJARAN
Agar media pembelajaran yang telah Anda buat dapat terpelihara dengan baik dan dapat digunakan berkali-kali dalam waktu yang relatif
lama maka perlu diupayakan pemeliharaan dan perawatannya. Berikut ini
diuraikan beberapa cara praktis dalam memelihara dan merawat media pembelajaran sederhana yang bisa dilakukan tanpa harus mengeluarkan
biaya yang terlalu banyak, bahkan tanpa biaya sedikit pun, antara lain: 1. Media grafis, seperti bagan, diagram, grafik, poster, dan kartun yang
dibuat dengan ukuran cukup besar ukuran karton manila, bisa diberi pada bagian atas dan bawahnya. Cara menyimpannya tidak digulung
atau dilipat supaya media tersebut tidak cepat rusak atau robek. Janganlah media tersebut digantungkan di ruang kelas sepanjang
tahun, dan hanya berfungsi sebagai hiasan kelas belaka. Hal tersebut hanya akan mengganggu konsentrasi siswa yang sedang belajar.
2. Dalam rangka upaya pemeliharaan dan kepraktisan dalam
menggunakan media grafis, bisa diupayakan dengan pembuatan display atau papan penyajian. Display ini bisa saja berupa papan
planel, papan buletin, papan tikar, atau bisa juga berupa lembaran balik flipchart. Lembaran balik digunakan dengan cara membalikkan
gambar satu per satu ke belakangnya. Lembar-lembar gambar digantung atau disandarkan. Ukuran gambar besar sehingga dapat
dibaca atau dilihat oleh siswa dalam kelas. Gambar-gambarnya merupakan satu kesatuan yang mudah dimengerti.
3. Apabila pihak sekolah memiliki dana yang cukup memadai, sebaiknya disediakan ruang tertentu untuk menyimpan berbagai media
pembelajaran, baik yang telah dibuat sendiri maupun hasil membeli dari toko sehingga media tersebut awettahan lama dan terpelihara
dengan baik. Ruang tersebut bisa juga berfungsi sebagai pusat media media center atau pusat sumber belajar learning resources center
pada tingkat sekolah. Media pembelajaran tersebut baru digunakan apabila memang tujuan dan materi pelajaran menuntut menggunakan
media pembelajaran tersebut. Kalau perlu ada petugas khusus yang menangani alat dan media pembelajaran tersebut.
C. Latihan.