Gambar 3.2 Perisitiwa Biological Magnification
4. Macam-macam Pencemaran a. Pencemaran Udara
Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan
komposisi udara dari keadaan normalnya. Kehadiran bahan atau zat asing di dalam udara dalam jumlah tertentu serta berada di udara
dalam waktu yang cukup lama, akan dapat mengganggu kehidupan manusia, hewan dan binatang. Bila keadaan seperti tersebut terjadi,
maka udara dikatakan telah tercemar Kenyamanan hidup terganggu.
Kandungan DDT dalam elang laut menjadi 25 ppm
Kandungan DDT dalam ikan besar 2 ppm
Kandungan DDT dalam ikan kecil 0,5 ppm
Kandungan DDT dalam zooplankton 0,04 ppm
1. Penyebab Pencemaran Udara
Pembangunan yang berkembang pesat dewasa ini, khususnya dalam industri dan teknologi, serta meningkatnya
jumlah kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil minyak menyebabkan udara yang kita hirup di sekitar kita menjadi
tercemar oleh gas-gas buangan hasil pembakaran. Secara umum penyebab pencemaran udara ada 2 macam,
yaitu : a. Karena faktor internal secara alamiah contoh :
1 Debu yang beterbangan akibat tiupan angin. 2 Abu debu yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi
berikut gas-gas vulkanik. 3 Proses pembusukan sampak organik, dll.
b. Karena faktor eksternal karena ulah manusia, contoh : 1 Hasil pembakaran bahan bakar fosil.
2 Debuserbuk dari kegiatan industri. 3 Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara.
Pencemaran udara pada suatu tingkat tertentu dapat merupakan campuran dari satu atau lebih bahan pencemar, baik
berupa padatan, cairan atau gas yang masuk terdispersi ke udara dan kemudian menyebar ke lingkungan sekitarnya.
2. Komponen Pencemar Udara
Udara di daerah perkotaan yang mempunyai banyak kegiatan industri dan teknologi serta lalu lintas yang padat,
udaranya relatif sudah tidak bersih lagi. Udara di daerah industri kotor terkena bermacam-macam pencemar. Dari beberapa macam
komponen pencemar udara, maka yang paling banyak berpengaruh dalam pencemaran udara adalah komponen-
komponen berikut ini : 1. Karbon Monoksida
CO
2. Nitrogen Oksida NO
x
3. Belerang Oksida SO
x
4. Hidro Karbon HC
5. Partikel Particulate, dan lain-lain.
Komponen pencemar udara tersebut di atas bisa mencemari udara secara sendiri-sendiri, atau dapat pula
mencemari udara secara bersama-sama.
a Karbon Monoksida atau CO
Karbon monoksida atau CO adalah suatu gas yang tak berwarna, tidak berbau dan juga tidak berasa sehingga tidak
mudah terdeteksi oleh indera manusia. Gas CO dapat berbentuk cairan pada suhu di bawah -192
o
C. Gas CO sebagian besar berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dengan udara, berupa
gas buangan. Saat bernafas manusia menyerap oksigen diperlukan untuk
pembakaran. Dalam darah oksigen bereaksi dengan hemoglobin membentuk oksihemoglobin. Apabila gas karbon monooksida
dalam jumlah yang relatif banyak masuk ke dalam paru-paru juga mengikat hemoglobin membentuk karboksihemoglobin. Reaksi
kimia antara unsur-unsur tersebut ialah : Hemoglobin + O
2
O
2
Hb Oksihemoglobin Hemoglobin + CO
COHb Karboksihemoglobin Dari hasil penelitian ternyata ikatan COHb jauh lebih stabil
daripada O
2
Hb. Kestabilan karboksihemoglobin 140 kali lebih kuat dari kestabilan oksihemoglobin. Keadaan ini menyebabkan darah
lebih mudah mengikat gas CO daripada gas O
2
. Pada akhirnya fungsi vital darah sebagai pengangkut oksigen mengalami
gangguan. Konsentrasi gas CO yang tinggi di udara dapat mempengaruhi kemampuan fiksasi nitrogen oleh bakteri terutama
pada akar tanamaan.
Bagi perokok aktif konsentrasi gas CO yang tinggi yang berasal dari asap rokok menyebabkan COHb dalam darah meningkat.
Orang yang merokok dalam waktu yang lama perokok berat kosentrasi COHb dalam darah mencapai 6,9. Hal ini
menyebabkan perokok berat mudah terkena serangan jantung.
b Nitrogen Oksida NOx
Gas nitrogen oksida NO
x
ada dua macam, yaitu gas nitrogen monoksida NO dan gas nitrogen dioksida NO
2
. Kedua macam gas tersebut mempunyai sifat yang sangat berbeda dan
keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan. Gas NO yang mencemari udara secara visual sulit diamati karena gas tersebut
tidak berwarna dan tidak berbau. Sedangkan gas NO
2
bila mencemari udara mudah diamati dari baunya yang sangat
menyengat dan warnanya coklat kemerahan. Sifat racun toksisitas gas NO
2
empat kali lebih kuat daripada toksisitas gas NO. Organ tubuh yang paling peka
terhadap pencemaran gas NO
2
adalah paru-paru. Paru-paru yang terkontaminasi oleh gas NO
2
akan membengkak sehingga penderita sulit bernafas yang dapat mengakibatkan kematiannya.
Pengaruh gas NO
x
pada tanaman antara lain timbulnya bintik-bintik pada permukaan daun. Pada konsentrasi yang lebih
tinggi gas tersebut dapat menyebabkan nekrosis atau kerusakan pada jaringan daun. Dalam keadaan seperti ini daun tidak dapat
berfungsi sempurna sebagai tempat terbentuknya karbohidrat melalui proses fotosintesis. Akibatnya tanaman tidak dapat
berproduksi seperti yang diharapkan. Konsentrasi NO sebanyak 10 ppm sudah dapat menurunkan kemampuan fotosintesis daun
sampai sekitar 60 hingga 70.
c Belerang Oksida atau SOx
Gas belerang oksida atau sering ditulis dengan SO
x
terdiri atas gas SO
2
dan gas SO
3
yang keduanya mempunyai sifat berbeda. Gas SO
2
berbau tajam dan tidak mudah terbakar, sedangkan gas SO
3
bersifat sangat reaktif. Gas SO
3
mudah bereaksi dengan uap air yang ada di udara untuk membentuk
asam sulfat atau H
2
SO
4
. Asam sulfat ini sangat reaktif, mudah bereaksi dengan benda-benda lain yang mengakibatkan
kerusakan, seperti proses pengkaratan korosi dan proses kimiawi lainnya.
Konsentrasi gas SO
2
di udara akan mulai terdeteksi oleh indera manusia tercium baunya manakala konsentrasinya
berkisar antara 0,3 – 1 ppm. Gas buangan hasil pembakaran pada umumnya mengandung gas SO
2
lebih banyak daripada gas SO
3
. Udara yang telah tercemar SO
x
menyebabkan manusia akan mengalami gangguan pada sistem pernafasannya. Hal ini
karena gas SO
x
yang mudah menjadi asam tersebut menyerang selaput lendir pada hidung, tenggorokan, dan saluran nafas yang
lain yang sampai ke paru-laru. Serangan gas SO
x
tersebut menyebabkan iritasi pada bagian tubuh yang terkena.
Adanya uap air H
2
O dalam udara akan mengakibatkan terjadinya reaksi pembentukan asam sulfit maupun asam sulfat.
Reaksinya adalah sebagai berikut : SO
2
+ H
2
O H
2
SO
3
SO
3
+ H
2
O H
2
SO
4
Apabila asam sulfit maupun asam sulfat tersebut ikut terkondensasi di udara dan kemudian jatuh bersama-sama air
hujan sehingga pencemaran berupa hujan asam tidak dapat dihindari lagi. Hujan asam ini dapat merusakkan tanaman.
Gambar 3.3 Terjadinya hujan asam
Untuk mengetahui adanya hujan asam dapat kita lakukan kegiatan pengamatan seperti pada kegiatan 5.1.
d Hidrokarbon atau HC
Hidrokarbon atau sering disingkat dengan HC adalah pencemar udara yang dapat berupa gas, cairan maupun padatan.
Dinamakan hidrokarbon karena penyusun utamanya adalah atom karbon dan atom hidrogen.
Hidrokarbon sebagai bahan bakar dalam mesin perlu dicampur udara yang cukup dan merata agar terjadi pembakaran
yang sempurna. Pembakaran yang tidak sempurna berakibat pada HC yang dibuang bersama-sama gas hasil pembakaran. Dampak
pembakaran yang tidak sempurna adalah : 1. Mesin boros bahan bakar
2. Menimbulkan kerak pada saluran pembuangan 3. Mencemari udara
Pencemaran HC yang berupa gas akan tercampur dengan gas lainnya. Pencemaran HC berupa cairan akan membentuk
kabut minyak droplet. Pencemaran HC yang berupa padatan akan membentuk asap yang pekat.
3. Efek Rumah Kaca