Bagaimana peran civil liberties di Indonesia? Coba lakukanlah diskusi bersama-sama teman-teman dalam kelompokmu dan kemukakan
hasilnya di depan kelas Alexander Hamilton menyatakan bahwa untuk mengefektifkan
pelaksanaan pemerintahan yang dibentuk melalui pemilu yang bebas dan mekanisme kontrol dari rakyat sebagaimana diuraikan di atas, maka
diperlukan sebuah lembaga peradilan yang bebas independence. Peradilan yang bebas merdeka dapat menjadi instrumen yang kuat dalam
demokrasi. Peradilan yang merdeka dapat memberikan penafsiran dan memberikan kekuatan berlakunya aturan-aturan yang ada di dalam
konstitusi UUD. Di Indonesia kekuasaan kehakiman yang memegang fungsi
peradilan, berdasarkan UUD 1945, dilaksanakan oleh lembaga-lembaga: Mahkamah Agung MA, Makkamah Konstitusi MK, dan Komisi Yudikatif
KY. Katiga lembaga ini memiliki fungsi dan kewenangan di bidang hukum yang berbeda satu dengan yang lainnya. Operasionalisasi
pengaturan dari ketiga lembaga peradilan tersebut masing-masing diatur dengan undang-undang.
1. Demokratisasi Menuju Masyarakat Madani Civil Society
Wacana
Tentunya masih jelas dalam ingatan kita peristiwa tumbangnya Orde Baru yang ditandai dengan lengsernya Soeharto dari kursi presiden.
Reformasi, demikian sebutan untuk aksi-aksi yang mendukung peristiwa tersebut. Demonstrasi banyak digelar, mahasiswa angkat bicara, tuntutan-
Indikator 1
Menganalisis proses demokratisasi menuju masyarakat madani civil society
tuntutan yang tersumbat pada era orde baru mengalir deras seolah tak mau terbendung lagi.
Banyak orasi-orasi yang mengumandangkan kata demokrasi yang harus dijalankan pada pemerintah mendatang. Seiring dengan itu,
tuntutan anti KKN juga gencar dilontarkan. Kejenuhan terhadap pemerintahan yang totaliter, semi diktator militer, penuh dengan korupsi
kolusi dan nepotisme selama ini seolah menjadi alasan untuk mendesak proses demokratisasi segera dilaksanakan di negeri tercinta ini. Cita-cita
dan harapan masyarakat hanya tertuju pada kehidupan yang demokratis untuk terciptanya masyarakat madani atau masyarakat yang dicita-
citakan. Wacana di atas ingin menggambarkan bahwa saat ini proses
demokratisasi adalah cita-cita sekaligus kebutuhan yang mendesak bagi negara Indonesia agar tercipta masyarakat madani atau civil society.
Tentunya bukan demokrasi yang hanya sebagai label saja atau demokrasi yang tetap disalahgunakan suatu rejim totaliter dan diktator militer untuk
memperoleh dukungan rakyat. Rakyat negara atau warga masyarakat adalah gambaran kenyataan
yang pluralis atau jamak. Masyarakat kita terdiri dari bermacam-macam suku, agama, dan asal kedaerahan dengan segala adat dan budayanya.
Oleh sebab itu, untuk menjamin persatuan dan kesatuan, maka demokrasi harus ditegakkan. Dalam penegakan prinsip demokrasi di Indonesia yang
terpenting adalah sikap menerima dan menghargai perbedaan yang ada. Perbedaan adalah kenyataan kodrati manusia yang tidak mungkin
dihindari dan dihilangkan. Perbedaan adalah berkah apabila bangsa ini, jika kita semua mampu menyatukan perbedaan-perbedaan itu sebagai
modal dan kekayaan bersama. Kita disatukan oleh hak, kewajiban, tugas, peran, dan tanggung
jawab yang sama, yaitu sebagai rakyat atau warga negara. Sebagai warga negara Indonesia kita adalah satu kesatuan dalam membangun dan
mewujudkan kejayaan bangsa dan negara. Demokrasi Pancasila yang kita
anut tidak membedakan diantara kita menjadi rakyat yang berasal dari mana dan berada di mana. Demokrasi sebagai pemerintahan rakyat
mengakui persamaan hak dan kewajiban. Jadi dengan demikian, kita sebagai warga negara adalah sama dalam perbedaan, dan berbeda dalam
persamaan. Marilah kita kembali pada pengertian semula, bahwa demokrasi
adalah pemerintahan rakyat. Sebuah pemerintahan rakyat mengharuskan dipenuhinya tiga hal, yaitu:
1. Sumber kekuasaan pemerintah berasal dari rakyat. 2. Penentuan kebijakan dasar dilakukan oleh rakyat.
3. Hasil akhir pemerintahan dan pembangunan adalah untuk kesejahteraan rakyat.
Oleh karena itu, maka demokrasi dimaknai sebagai pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat. Pemerintahan rakyat artinya kekuasaan
negara atau pemerintah berada di tangan rakyat. Rakyatlah yang memiliki kekuasaan tertinggi dan bukan kepala negara atau pejabat negara lainnya.
Negara demokrasi menempatkan rakyat pada posisi yang paling menentukan. Rakyat adalah subjek bukan objek kekuasaan. Rakyat
sebagai subjek merupakan pelaku dan penentu atas nasibnya sendiri. Pemerintah boleh berbuat apa saja asal apa yang diperbuat itu sesuai
dengan keinginan dan kepentingan rakyat, selain daripada itu tidak diperbolehkan.
Bagaimana posisi pemerintah dalam negara demokrasi ? Pemerintah adalah mereka yang bertugas menjalankan kekuasaan negara
atas nama rakyat. Pemerintah sebagai pihak yang menjalankan kekuasaan, maka tidak memiliki kekuasaan tersendiri. Kekuasaan yang
dipegang dan dijalankan adalah pemberian rakyat sebagai amanat atau kepercayaan yang harus ditunaikan dengan baik sesuai kehendak rakyat.
Jadi, pemerintah sebagai pemegang amanat dalam bertindak harus sesuai dengan keinginan dan kepentingan rakyat. Dengan kata lain, bahwa
pemerintah sekedar mewakili kepentingan rakyat dan dengan begitu tidak boleh memiliki kepentingannya sendiri di luar yang dikehendaki rakyatnya.
Dalam lingkungan yang lebih sempit, seperti di daerah, baik daerah provinsi maupun kabupaten atau kota, demokrasi harus dijalankan.
Kehidupan demokrasi selama ini juga kita temui di desa-desa. Dalam hal ini, pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan pemerintahan dari,
oleh, dan untuk rakyat di daerah yang bersangkutan. Adapun pengertian pemerintah daerah adalah pejabat pemerintah daerah yang terdiri atas
Kepala Daerah beserta perangkat Daerah Otonom yang lain, yang bertugas menjalankan kekuasaan yang diamanatkan oleh rakyat daerah
dan bertujuan untuk menyejahterakan seluruh rakyat daerah itu. Bagaimana caranya rakyat menyerahkan kekuasaan kepada
pemerintah? Demokrasi yang berlaku di negara mana pun pada umumnya dijalankan di atas landasan hukum. Sebaliknya, hukum itu pun dibuat
dengan cara-cara demokrasi. Dengan pernyataan lain, bahwa tidak ada hukum tanpa demokrasi dan tidak ada demokrasi tanpa hukum. Dalam
konstitusi kita, yaitu UUD 1945 dinyatakan pula bahwa Indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum dan bukan berdasarkan kekuasaan
belaka. Artinya, semua prosedur atau cara-cara pembagian, penyerahan, dan pencabutan kekuasaan pejabat negara atau daerah diatur
berdasarkan hukum atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai gambaran sederhana, marilah kita simak tentang
kekuasaan yang dipegang dan dijalankan oleh Pemerintah Desa. Karena desa merupakan masyarakat hukum yang otonom berwenang mengatur
dan mengurus kepentingannya menurut prakarsa sendiri, maka desa menjalankan pemerintahan berdasarkan demokrasi. Demokrasi desa
menentukan, bahwa Pemerintah Desa adalah Kepala Desa beserta perangkat desa lain yang diberi mandat atau wewenang oleh warga desa
untuk menjalankan tugas-tugas pemerintahan di desanya.
Tugas
Berdasarkan uraian di atas, diskusikan bersama teman-temanmu, mengenai: “Gambaran Praktik Berdemokrasi di Desa.” Dalam
mengerjakan tugas ini, maka jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut sebagai pemandu:
a. Bagaimanakah mekanisme penentuan jabatan-jabatan politis dan pemerintahan di desa?
b. Bagaimanakah pola hubungan dan tata kerja diantara lembaga- lembaga yang ada?
c. Adakah lembaga-lembaga kemasyarakatan lain di luar pemerintah desa? Lembaga-lemabaga semacam itu apa saja fungsinya?
d. Bagaimanakah konflik-konflik antarlembaga dan komponen
masyarakat diselesaikan? e. Deskripsikan tentang kendala-kendala yang sering dihadapi warga
masyarakat desa dalam memperjuangkan hak-hak demokratisnya Berdasarkah hasil diskusi kelas tersebut, coba buatlah deskripsi
kesimpulan kalian tentang: “Cara-cara mengembangkan demokrasi menuju masyarakat madani”
2. Pilar-Pilar Demokrasi