Kompetensi Indikator Materi Persiapan Uji Kompetensi Guru 2015

- Kegiatan belajar II = Proses sosialisasi Inovasi Pembelajaran Difusi Inovasi Pembelajaran - Kegiatan belajar III = Adopsi Inovasi Pembelajaran - Kegiatan belajar IV = Faktor, hambatan, pelaksanaan adopsi inovasi. Agar dapat berhasil dengan baik dalam mempelajari modul ini, ikuti petunjuk belajar sebagai berikut : 1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan modul ini sampai anda memahami betul apa, untuk apa dan bagaimana mempelajari modul ini. 2. Baca bagian demi bagian dan temukan kata-kata kunci dan kata- kata yang anda anggap baru. Cari dan baca pengertian kata-kata kunci dalam daftar kata-kata sulit modul ini atau dalam kamus yang ada. 3. Pahamilah pengertian-pengertian dari isi modil ini melalui pemahaman sendiri dan tukar pikiran dengan mahasiswa atau orang lain dan dengan tutor anda. 4. Terapkan makna inovasi, difusi Inovasi pendidikan dalam pikiran dan situasi terbatas. 5. Mantapkan pemahaman anda melalui diskusi mengenai pengalaman simulasi dalam kelompok kecil atau klasikal pada saat tutorial.

B. Kompetensi

1. Mengkaji berbagai model pembelajaran inovatif yang berpusat pada peserta didik SD MI. 2. Mengkaji berbagai inovasi lima mata pelajaran SDMI. 3. Berlatih mengembangkan kurikulum lima mata pelajaran SDMI, sesuai dengan tuntutan situasi jaman dan kebutuhan peserta didik. 4. Berlatih mengembangkan berbagai jenis bahan ajar dan media pembelajaran yang mendorong keterlibatan peserta didik secara optimal.

C. Indikator

Mahasiswa dapat : 1. Menjelaskan makna inovasi dalam bidang pendidikan 2. Menjelaskan ciri utama dalam inovasi pendidikan 3. Memberikan contoh pembelajaran dalam Inovasi pendidikan 4. Menjelaskan difusi inovasi pendidikan 5. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi difusi inovasi pendidikan 6. Menerapkan pembelajaran inovasi pendidikan pada pembelajaran CBSA, MBS, Pengajaran Unit, Tematik, PAKEM dan Lesson Study pada lima mata pelajaran di SD.

BAB II INOVASI PENDIDIKAN DAN DIFUSI INOVASI PENDIDIKAN

Mata kuliah inovasi pendidikan merupakan mata kuliah yang akan membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan dalam merencanakan, melaksanakan, mengembangkan proses pembelajaran menuju proses perubahan atau pembaharuan untuk memperbaiki keadaan sebelumnya. Salah satu komponen kunci yang mempunyai andil dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah guru SD. Oleh karena itu, tuntutan kualifikasi guru SD semakin meningkat. Dengan SK Mendikbud Nomor 0854D1989, tanggal 30 Desember 1989 ditetapkan peningkatan kualifikasi guru SD dari lulusan SPG menjadi D2 PGSD. Meskipun setelah hampir 16 tahun belum semua guru SD memenuhi kualifikasi yang baru itu, namun dalam PP nomor 19 tahun 2005, ditetapkan bahwa pendidik pada SDMI, atau bentuk lain yang sederajat memiliki : a kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat D4 atau sederajat sarjana S1, b latar belakang pendidikan tinggi di bidang pendidikan SDMI, kependidikan lain, atau psikologi, dan c setifikat profesi guru untuk SDMI Ps 29 ayat 2. Dengan berlakunya PP Nomor 19 tahun 2005 tersebut, maka program S1 PGSD, yang selama ini telah diujicobakan pada ena Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan LPTK negeri dan satu LPTK swasta, perlu diperluas untuk memberi kesempatan kepada para guru memenuhi kualifikasi minimum yang dipersyaratkan. Peningkatan kualifikasi tersebut menuntut peningkatan kompetensi yang mencerminkan kelebihan dari kompetensi yang dimiliki oleh para guru yang sudah memenuhi kualifikasi sebelumnya, dalam hal ini kompetensi kelulusan D-2 PGSD. Sehubungan dengan itu, kebutuhan untuk mengembangkan standar kompetensi guru kelas lulusan S1 – PGSD selanjutnya disingkat menjadi SKGK – SDMI. lulusan S1 – PGSD menjadi sangat mendesak, sehingga para penyelenggara program S1 – PGSD ini mempunyai acuan yang jelas. Untuk pengembangan ini perlu ada prakarsa di tingkat nasional, dalam hal ini Dirjen Dikti. Kompetensi yang ditetapkan dalam SKGK ini akan terwujud jika pengalaman belajar yang dispesifikasikan sungguh-sungguh dipenuhi dalam implementasi program. Dalam standar kompetensi, setiap pengalaman belajar untuk mencapai kompetensi tertentu mengandung substansi dan pengalaman. Dari sisi pengalaman, pengalaman belajar ada, mengkaji, berlatih dan membiasakan diri. Mengkaji merupakan pengalaman belajar untuk menguasai kemampuan akademik, berlatih merupakan pengalaman belajar untuk menguasai keterampilan serta membiasakan diri merupakan pengalaman belajar untuk menguasai sikap, nilai dan kecenderungan bertindak. Meningat kompleknya kandungan profil kompetensi keguruan kependidikan, termasuk profil kompetensi guru kelas SDMI, maka assesmen penguasaan melalui tes proses maupun hasil yang dilakukan dengan tes tertulis, penampilan unjuk kerja dalam pelaksanaan tugas-tugas profesional dan produk yang dihasilkan. Sementara itu, penilaian sikap, nilai, dan kecenderungan bertindak diakses melalui observasi dalam situasi otentik. Dengan pembelajaran inovasi pendidikan pendidikan melalui standar kompetensi kelulusan yang telah ditetapkan maka kemampuan profesional mahasiswa sebagai pengajar akan meningkat karena dibekali dengan materi-materi mengenai inovasi pendidikan, proses sosialisasi inovasi pendidikan difusi inovasi pendidikan, adopsi inovasi, faktor yang mempengaruhi adopsi inovasi, hambatan-hambatan dalam adopsi inovasi, pelaksanaan dan kontribusi inovasi pendidikan. Penguasaan terhadap materi-materi tersebut di atas, akan menjadikan mahasiswaguru terampil dalam merencanakan, melaksanakan, mengembangan proses pembelajaran menuju proses perubahan atau pembaharuan untuk memperbaiki keadaan sebelumnya. Dengan sendirinya dapat membantu memperbaiki mutu sekolah secara berkelanjutan serta memiliki kemandirian sehingga terwujud sekolah yang akuntabel.

A. Inovasi Pembelajaran