3. Hasil
a. Peserta PLPG mempunyai kemampuan dalam dalam menyusun karya tulis ilmiah dalam bentuk hasil pemikiran;
b. Peserta PLPG mempunyai kemampuan dalam dalam menyusun karya tulis ilmiah dalam bentuk hasil penelitian.
D. Rangkuman
1. Artikel hasil penelitian memuat:
Judul Nama Penulis
Abstrak dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris Kata-kata kunci
Pendahuluan tanpa sub judul, memuat latar belakang masalah dan sedikit tinjauan pustaka, dan masalahtujuan penelitian
Metode Hasil
Pembahasan Kesimpulan dan Saran
Daftar Rujukan berisi pustaka yang dirujuk dalam uaraian saja 2.
Artikel setara hasil penelitian memuat: Judul
Nama Penulis Abstrak dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris
Kata-kata kunci Pendahuluan tanpa subjudul
Subjudul Subjudul
Subjudul Penutup atau Kesimpulan dan Saran
Daftar Rujukan berisi pustaka yang dirujuk dalam uraian saja sesuai dengan kebutuhan
E. Tes Formatif
Peserta PLPG ditugasi menyusun karya tulis ilmiah dengan cara memilih salah satunya yaitu hasil pemikiran konseptual atau hasil
penelitian. Tugas ini sifatnya individual. Fasilitator memberikan bimbingan dan pendampingan pada saat peserta PLPG menyusun
karya tulis ilmiah. Tugas dapat ditulis menggunakan komputer atau tulis tangan. Ruangan bebas, tidak harus terkekang di dalam kelas.
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF
Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2
1. b 2. a
3. d 4. c
5. b 6. b
7. a 8. b
9. c 10. a
1. c 2. a
3. b 4. c
5. c 6. a
7. c 8. b
9. b 10. d
DAFTAR PUSTAKA
Ditbinlitabmas Ditjen Dikti Depdikbud. 2000. Instrumen Evaluasi untuk Akreditasi Berkala Ilmiah. Ditbinlitabmas Dikti, LIPI, Ikapindo, dan
Kantor Menristek: Jakarta. Direktorat Profesi Pendidik, 2008. Sistematika Penulisan Laporan KTI On-
line. Depdiknas: Jakarta. Saukah, A. dan Waseso, G.M. 2001. Menulis Artikel untuk Jurnal Ilmiah.
Penerbit Universitas Negeri Malang UM Press: Malang. Wardani, I.G.A.K. 2007. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Penerbit Universitas
Terbuka: Jakarta.
BAB I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Buku Ajar mengenai “Penulisan Karya Tulis Ilmiah” ini meliputi materi pembelajaran tentang penulisan artikel ilmiah, jenis dan struktur
artikel ilmiah, artikel hasil pemikiran, artikel hasil penelitian, format tulisan, serta praktik penulisan artikel ilmiah. Secara garis besar, buku
ajar ini mengantarkan peserta PLPG untuk memahami materi-materi tersebut di atas, namun demikian peserta juga diminta untuk
menyusun draft penulisan artikel ilmiah di bidang kompetensi masing- masing. Hal ini mempunyai tujuan agar setelah pelaksanaan
matapelajaran ini peserta PLPG mempunyai kemampuan dalam menyusun artikel ilmiah yang siap dimasukkan ke dalam jurnal ilmiah
yang tidak maupun terakreditasi. Buku ajar “Penulisan Karya Tulis Ilmiah” ini mempunyai
standar kompetensi dasar 1 mengenal penulisan artikel ilmiah; 2 mengenal perbedaan penulisan artikel ilmiah yang konseptual dan
yang non konseptual; 3 mengenal format penulisan artikel ilmiah; dan 4 menyusun draft artikel ilmiah. Buku ajar ini mempunyai hubungan
dengan buku ajar yang terutama adalah penelitian tindakan kelas. Karena standar kompetensi penelitian tindakan kelas adalah 1
mengenal metode penelitian tindakan kelas; 2 mengenal format laporan penelitian tindakan kelas, 3 menyusun draft proposal
penelitian tindakan kelas. Jelas bahwa kompetensi dasar kedua mata pelajaran ini akan bersngkut paut, pada saat peserta PLPG
berkeinginan untuk menuliskan hasil penelitian tindakan kelas ke dalam jurnal penelitian pendidikan.
B. Petunjuk Pembelajaran
Peserta PLPG harus selalu aktif mengikuti proses pembelajaran di kelas. Peserta PLPG aktif berdiskusi dengan pelatih,
menanyakan hal-hal yang belum dipahami, selanjutnya mendiskusikan dengan teman lainnya. Di samping itu, peserta pelatihan mencermati
contoh-contoh yang telah disajikan oleh pelatih dan yang tersaji di dalam buku ajar ini. Kemudian peserta PLPG harus belajar menyusun
suatu draft artikel ilmiah yang selaras dengan format yang tersaji di dalam buku ajar ini. Hasil draft itu selanjutnya digunakan untuk
memenuhi tugas mata pelajaran ini, serta dimintakan pendapat dari pelatih. Saran-saran dari pelatih yang belum dipahami perlu
ditanyakan kembali kepada pelatih jika perlu meminta perbandingan dengan artikel yang telah termuat di dalam jurnal.
C. Kompetensi dan Indikator
1. Peserta mempunyai kemampuan dalam memahami kriteria penulisan artikel ilmiah;
2. Peserta mempunyai kemampuan dalam memahami jenis dan struktur artikel ilmiah;
3. Peserta mempunyai kemampuan dalam memahami artikel penulisan hasil pemikiran konseptual;
4. .Peserta mempunyai kemampuan dalam memahami artikel penulisan hasil penelitian;
5. Peserta mempunyai kemampuan dalam memahami format penulisan enumeratif;
6. Peserta mempunyai kemampuan dalam memahami format penulisan esai;
7. Peserta mempunyai kemampuan dan keterampilan dalam
menyusun draft artikel ilmiah.
BAB II. KEGIATAN BELAJAR I JENIS DAN STRUKTUR ARTIKEL ILMIAH
A. KOMPETENSI DAN INDIKATOR
Karya ilmiah tentu sudah merupakan bacaan yang sangat akrab dengan peserta PLPG. Sebagai guru, bapak dan ibu sudah
sering membaca berbagai artikel, baik yang bersifat populer, ilmiah populer maupun yang memang benar-benar merupakan karya ilmiah.
Berbekal pengalaman bapak dan ibu dalam memahami artikel ilmiah, bapak dan ibu akan mengkaji bentuk, sifat dan struktur karya tulis
ilmiah. Berkaitan uraian di atas, maka setelah menyelesaikan kegiatan berlajar pertama ini, bapak dan ibu diharapkan mempunyai
kemampuan dalam: 1. Menjelaskan sifat artikel ilmiah;
2. Menjelaskan sikap ilmiah; 3. Menjelaskan bentuk, struktur dan sifat-sifat artikel ilmiah
4. Menjelaskan perbedaan artikel hasil pemikian konseptual dengan hasil penelitian
B. URAIAN MATERI
Sesuai dengan namanya, artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal diharapkan memenuhi kriteria sebagai sebuah karya ilmiah.
Kriteria ini adalah cerminan sifat karya ilmiah yang berupa norma dan nilai yang berakar pada tradisi ilmiah yang diterima secara luas dan
diikuti secara sungguh-sungguh oleh para ilmuwan. Oleh karena itu, penerbitan ilmiah secara inherent harus menampilkan sifat-sifat dan
ciri-ciri khas karya ilmiah tersebut yang mungkin tidak selalu harus dipenuhi di dalam jenis penerbitan yang lain. Pertama, penerbitan
ilmiah bersifat objektif, artinya isi penerbitan ilmiah hanya dapat dikembangkan dari fenomena yang memang exist, walaupun kriteria