Guru sebagai Profesi Djojonegoro 1998:350 menyatakan bahwa profesionalisme

hanya mendapatkan skor sekitar 20-an dengan rentang antara 13 hingga 23 dari 40 soal. Artinya, rata-rata nilai yang diperoleh adalah 30 hingga 46 untuk skor nilai tertinggi 100, Tempo Interaktif, 5 Januari 2006. Mengacu pada data kasar kondisi guru saat ini tentulah kita sangat prihatin dengan buruknya kompetensi guru itu. Padahal, memasuki tahun 2006 tuntutan minimal kepada siswa untuk memenuhi syarat kelulusan harus menguasai 42,5 persen. Untuk itu, layak kiranya pada tulisan ini dicari format bagaimanakah seharusnya mengembangkan guru yang profesional?

A. Guru sebagai Profesi Djojonegoro 1998:350 menyatakan bahwa profesionalisme

dalam suatu pekerjaan atau jabatan ditentukan oleh tiga faktor penting, yaitu: 1 memiliki keahlian khusus yang dipersiapkan oleh program pendidikan keahlian atau spesilaisasi, 2 kemampuan untuk memperbaiki kemampuan keterampilan dan keahlian khusus yang dimiliki, 3 penghasilan yang memadai sebagai imbalan terhadap keahlian yang dimiliki itu. Menurut Vollmer Mills 1991:4 profesi adalah sebuah pekerjaanjabatan yang memerlukan kemampuan intelektual khusus, yang diperoleh melalui kegiatan belajar dan pelatihan untuk menguasai keterampilan atau keahlian dalam melayani atau memberikan advis pada orang lain dengan memperoleh upah atau gaji dalam jumlah tertentu. Usman 1990:4 mengatakan bahwa guru merupakan suatu profesi yang artinya suatu jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Suatu profesi memiliki persyaratan tertentu, yaitu: 1 menuntut adanya keterampilan yang mendasarkan pada konsep dan teori ilmu pengetahuan yang mendasar, 2 menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan profesinya, 3 menuntut tingkat pendidikan yang memadai, 4 menuntut adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang dilaksanakan, 5 memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan, 6 memiliki kode etik sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, 7 memiliki obyek tetap seperti dokter dengan pasiennya, guru dengan siswanya, dan 8 diakui di masyarakat karena memang diperlukan jasanya di masyarakat. Pengertian di atas menunjukkan bahwa unsur-unsur terpenting dalam sebuah profesi adalah penguasaan sejumlah kompetensi sebagai keahlian khusus, yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan khusus, untuk melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efisien. Kompetensi guru berkaitan dengan profesionalisme adalah guru yang kompeten memiliki kemampuan di bidangnya. Karena itu kompetensi profesionalisme guru dapat diartikan sebagai kemampuan memiliki keahlian dan kewenangan dalam menjalankan profesi keguruan.

B. Kompetensi Guru Sejalan dengan uraian pengertian kompetensi guru di atas,