Tujuan dan Manfaat PTK Tujuan PTK

komponen sekolah, guru, siswa, kepala sekolah, lingkungan kelas atau sekolah, harus berkembang lebih baik. 5. Multiple Data Collection Berbagai cara koleksi data dipergunakan. berbagai cara pengumpulan data umumnya digunakan, seperti: 1 observasi, 2 tes, 3 wawancara, 4 angket, dsb. Semua cara ini difokuskan untuk mendapatkan validasi hasil penelitian, mengingat kebenaran atau realitas itu disamping subyektif juga problematik. Dengan penerapan semua cara koleksi data tersebut, apa yang sebenarnya disebut kebenaran atau realita dapat lebih diungkap. 6. Cyclic yaitu konsep tindakan action pada dasarnya diterapkan melalui urutan-urutan planning, Acting, observing, and reflecting secara siklus yang pada hekekatnya menggambarkan pemikiran kritis dan reflektif terhadap efek tindakan. Dampak suatu tindakan tersebut selalu diikuti secara kritis dan reflektif, melalui pemikiran matang terhadap masalah, yaitu: dianalisis akar penyebab masalah dan kemudian ditetapkan tindakan yang paling sesuai. 7. Kolaboratif, Penelitian ini diwarnai dengan oleh kerja kolaboratif, bekerjasama dengan guru dan guru lain, dalam perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan penarikan kesimpulan dan refleksi.

2. Tujuan dan Manfaat PTK Tujuan PTK

• Memperbaiki dan meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar. • Meningkatkan mutu proses, dan hasil pembelajaran, mengatasi pembelajaran, meningkatkan profesionalisme, dan menumbuhkan budaya akademik. • Mempertahankan mutu secara berkelanjutan. Manfaat PTK Penelitian Tindakan Kelas PTK memberikan manfaat yang cukup besar, bagi guru. Menurut Tripp, D.dalam Andreas Priyono 2008, mengurai manfaat utama dari kegiatan penelitian tindakan kelas adalah apa yang dikenal dengan SCOPE, yaitu: S-self- directed, C-colaborative, O-on-going, P-professional dan personal, dan E-efective. Self-directedness adalah kemandirian guru yang berusaha untuk memahami masalahnya, berpikir tentang solusi dan berpikir tentang faktor-faktor lain yang dapat berpengaruh bagi peningkatan mutu pembelajarannya. Kemandirian ini tidak mungkin tampak pada sebagian guru umumnya, yang cenderung untuk mengikuti apa yang sudah menjadi kebijakan sekolah, cenderung melaksanakan tugas apa adanya, tanpa berpikir reflektif tentang mutu tugas yang dijalankan. Seorang guru yang melakukan PTK merupakan model contoh seorang guru yang reflektif, mandiri dalam usaha-usaha peningkatan mutu pembelajaran. Collaborativeness sering diartikan sebagai kerjasama yang tulus antar guru dengan siswa, guru dengan guru, dan guru dengan sekolah. Kerjasama ini diyakini sebagai salah satu faktor penting dalam pengembangan mutu pembelajaran. PTK sangat mendorong munculnya kerjasama ini. Diantara guru dan siswa terbangun sikap kerjasama demi peningkatan mutu pembelajaran, bukan sebaliknya seperti selama ini terbangun sikap kompetisi diantara para guru. On--going adalah kegiatan guru untuk terus menerus memperhatikan perkembangan siswa. Selama ini pada kenyataannya guru hanya memperhatikan siswa pada aspek akhir saja, tidak perduli proses yang dilakukan oleh siswa. Kegiatan yang terus menerus memperhatikan perkembangan siswa ini merupakan faktor penting juga bagi peningkatan mutu pembelajaran. Professional dan personal adalah peningkatan profesionalisme dan pribadi, artinya jika guru melakukan PTK, guru sendiri akan memperoleh manfaat yang sangat terkait dengan bidang pekerjaannya yaitu tugas membelajarkan siswa yang semakin bermutu. Dengan kata lain, PTK mendorong peningkatan profesionalisme guru. PTK juga bermanfaa bagi peningkatan mutu pribadi guru, mengingat guru menjadi semakin paham tentang kompleksitas pendidikan, guru menjadi lebih waspada, sabar dan terus menerus berusaha meningkatkan mutu pembelajran . Efective artinya PTK mendorong ketercapaian pembelajaran, dengan kata lain, PTK umumnya berusaha untuk meningkatkan mutu pembelajaran sebagaimana ditandai dengan ketercapaian tujuan pendidikan, tidak hanya pembelajaran. Prinsip-prinsip PTK Beberapa prinsip yang harus selalu diperhatikan dalam melaksanakan PTK adalah hal –hal sebagai berikut : 1. Tidak mengganggu proses pembelajaran dan tugas mengajar guru. 2. Diterapkan di kelas tanpa menyita waktu khusus, oleh sebab itu perencanaan harus dipersiapkan dengan rinci dan matang. 3. Peneliti adalah guru untuk kepentingan guru yang bersangkutan. 4. Pelaksanaan tindakan hendaknya konsisten dengan rancangan yang telah dirumuskan. 5. Masalah yang dikaji harus benar-benar ada dan dihadapi guru. 6. Dilaksanakannya PTK harus memegang etika kerja atau konsisten dengan prosedur dan etika. 7. Fokus utama PTK hendaknya bertujuan untuk melakukan perubahan atau peningkatan mutu proses dan hasil belajar, melalui serangkaian bentuk tindakan. 8. PTK juga dimaksudkan pembelajaran guru agar meningkat dalam kemauan dan kemampuan berpikir kritis dan sistematis. 9. Sebagai pembelajaran dan membiasakan guru untuk menulis, membuat catatan, dan berbagai akademik yang lain. 10. PTK dilaksanakan dalam bentuk siklus berulang dengan kegiatan perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

C. Latihan