Media Visual Tidak Diproyeksikan Non Projected Visual

adalah proyektor yang mampu memproyeksikan benda-benda dan gambarhuruf dari halaman buku atau majalah atau lembar kertas biasa. Berbeda dengan proyektor OHP dan slide projector yang memproyeksikan gambar-gambar dan huruf-huruf melalui lembar plastik yang tembus cahaya transparan. Untuk menampilkan gambar hidup motion pictures bisa menggunakan alat proyeksi yang disebut filmstrips atau film projection. Dengan adanya perkembangan yang sangat pesat dalam dunia media visual yang diproyeksikan, saat ini di sekolah- sekolah yang sudah modern sudah digunakan alat proyeksi LCD dengan berbantuan komputer. Pada sekolah-sekolah yang memiliki kemampuan untuk mengadakan alat proyeksi LCD ini tentu bisa menata pembelajaran secara lebih menarik lagi karena bisa menampilkan berbagai hal yang terkait dengan pencapaian kompetensitujuan pembelajaran dibandingkan dengan alat proyeksi lainnya.

2. Media Visual Tidak Diproyeksikan Non Projected Visual

Jenis media visual yang tidak diproyeksikan yang akan dijelaskan dalam kegiatan belajar ini mencakup gambar fotografik, grafis dan media 3 dimensi. a. Gambar Fotografik Gambar fotografik atau seperti fotografik ini termasuk ke dalam gambar diammati still pictures, misalnya gambar tentang manusia, binatang, tempat atau objek lainnya yang ada kaitannya dengan isibahan pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa. Dalam pelaksanaannya, anda dapat melibatkan para siswa untuk mencari gambar diam ini. Gambar fotografik ini ada yang tunggal dan ada pula yang berseri, misalnya fotonovela, yaitu sekumpulan gambar fotografik yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Keuntungan yang dapat anda peroleh dengan menggunakan media gambar fotografik dalam pembelajaran, yaitu: 1. Dapat menerjemahkan idegagasan yang sifatnya abstrak menjadi lebih realistik. 2. Banyak tersedia dalam buku-buku termasuk buku teks, majalah, surat kabar, kalender dan sebagainya. 3. Mudah menggunakannya dan tidak memerlukan peralatan lain, tidak mahal, bahkan mungkin tanpa mengeluarkan biaya untuk pengadannya. 4. Dapat digunakan pada setiap tahap pembelajaran dan semua mata pelajarandisiplin ilmu. b. Media Grafis Media grafis adalah suatu penyajian secara visual yang menggunakan titik-titik, garis-garis, gambar-gambar, tulisan atau simbol visual yang lain dengan maksud untuk mengikhtisarkan, menggambarkan dan merangkum suatu ide, data atau kejadian. Secara umum fungsi media grafis untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indra penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Simbol-simbol itu perlu dipahami benar artinya agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus media grafis berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan. Sebagai acuan untuk memperjelas jenis media yang akan dipilih untuk kegiatan pembelajaran, kita harus mengenal karakteristik media grafis, yang secara umum meliputi hal-hal sebagai berikut: Ciri-ciri Media Grafis a. Media dua dimensi artinya hanya memiliki ukuran panjang dan lebar saja, sehingga hanya dilihat dari satu arah bagian depannya saja. b. Media visual diam artinya pesan yang disampaikan hanya dapat diterima melalui indera mata dengan tidak menunjukkan unsur gerak pada medianya. Kelebihan Keuntungan Media Grafis. a. Bentuk medianya sederhana sehingga mudah pembuatannya. b. Lebih ekonomis karena biayanya relatif murah, dapat dipakai berkali-kali. c. Bahan dan alat produksinya mudah diperoleh. d. Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu e. Penggunaanya tanpa menggunakan peralatan khusus dan mudah penempatannya. f. Jelas dan hanya sedikit memerlukan informasi tambahan. g. Dapat membandingkan suatu perubahan. h. Dapat divariasikan anatara media grafis yang satu dengan yang lainya. KekuranganKelemahan Media Grafis a. Tidak dapat menjangjau kelompok penerima pesan yang besar b. Hanya menekankan persepsi indra penglihatan saja c. Tidak menampilkan unsur “audio dan motion” Unsur-unsur Desain dan Kriteria Pembuatan Media Grafis Setiap benda dalam kenyataanya terdiri dari unsur-unsur yang lain jalin menjalin membentuk suatu komposisi yang utuh, sehingga mata kita yang melihat tidak mudah mencerai beraikanya. Demikian pula dengan karya desain untuk media grafis, bentuk unkapannya diramu dan unsur-unsur yang satu sama lainya saling bertautan mendukung keutuhan penampilan media grafis yang dibuat. Unsur-unsur yang nampak pada karya desain untuk media grafis disebut unsur-unsur visual, yang terdiri dari: a Titik yaitu tanda sebuah tempat yang tidak memiliki panjang dan lebar, tapi hanya menrupakan pangkal atau ujung sebuah grafis, juga merupakan perpotongan atau pertemuan dari dua buah garis. b Garis yaitu rangkaian titik-titik yang ditimbulka oleh jejak susuatu alat dari ujung yang runcing. Garis mempunyai ukuran panjang tanpa lebar, mempunyai kedudukan dan arah, juga memiliki watak yang tergantung dari keadaan sekitarnya. c Bidang yaitu suatu bentuk pada bidang datar yang dibatasi oleh garis bagian terluar kelilingnya. Bidang mempunyai ukuran panjang dan lebar tanpa tebal, dan berperan secara struktural pada setiap karya desain. Pada dasarnya bidang-bidang mempunyai tiga bentuk dasar, yaitu bujur sangkar, bundaran dan segi tiga. d Bentuk yaitu bangunan hasil pertalian dari titik, garis, bidang yang nampak terlihat betapapun kecilnya. e Ruang yaitu kesan kedalaman dari isi suatu bentuk yang dibatasi oleh bidang-bidang bagian terluarnya. Ruang dapat terisi atau kosong, dapat nampak datar atau seakan-akan menjorok. f Warna yaitu unsur desain yang paling menonjol dan dapat menimbulkan respons emosional terhadap penglihatnya. Warna dapat dilihat karena adanya cahaya yang menyinari sesuatu yang kita lihat. Warna memiliki jenis, keselarasan, intensitas serta memiliki nilai dan pengaruh kejiwaan. Pada dasarnya jenis warna pokok ada tiga yaitu merah, kuning dan biru yang bila dicampur dapat menghasilkan warna-warna yang lain. g Tekstur yaitu tampak permukaan bidang suatu benda. Permukaan benda dapat polos atau berkurai, licin atau kasar, hal ini dapat diketahui dengan cara diraba atau diamatinya. Ada dua jenis tekstur yaitu, tekstur nyata ialah tekstur yang dapat diraba nilai teksturnya, dan tekstur buatan ialah tekstur yang tidak dapat diraba nilai teksturnya karena hasil gambar. Media grafis selain memiliki unsur-unsur desain, juga memiliki kriteria yang harus dipertimbangkan dalam setiap pembuatannya. Kriteria desain diartikan cara-cara bagaimana agar unsur-unsur desain bekerjasama membentuk komposisi yang baik pada sebuah karya media grafis. Kriteria pembuatan ini lahir atas dasar pertimbangan bagaimana agar orang yang melihat media grafis bisa timbul rasa senang, sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima. Maka yang dimaksud kriteria pembuatan disini merupakan hasil eksperimen yang memerlukan waktu cukup lama, baik melalui pengalaman atau intuisi dalam memandu unsur-unsur desain agar membentuk satu kesatuan yang jelas dan memuaskan pada sebuah media grafis. Untuk mencapai satu kesatuan yang jelas dan memuaskan dari unsur-unsur desain pada media grafis, perlu diperhatikan beberapa hal dalam cara mengkombinasikan unsur-unsur desainnya pada waktu membuat media grafis tersebut, yaitu mengenai faktor-faktor: 1. Keseimbangan. Keseimbangan dalam komposisis diperlukan untuk menjamin kestabilan dengan demikian dapat mendukung kesatuan dan kejelasan pesan yang diharapkan. Dalam prinsip desain ada tiga macam keseimbangan, yaitu: - Keseimbangan formal sering disebut simetris adalah keseimbangan yang mencerminkan gaya berat yang sama antara kiri dan kanan, atas dan bawah, atau depan dan belakang, sehingga lebih bersifat statis. - Keseimbangan formal sering disebut asimetris adalah keseimbangan yang dicapai oleh keseimbangan bentuk-bentuk sesuatu bagian diimbangi dengan bentuk-bentuk, ukuran- ukuran, dan warna-warna dibagian lain, sehingga mengesankan dinamis dalam penampilannya. - Keseimbangan radial yang terdapat dalam suatu komposisi bidang lingkaran, dengan bentuk desainnya bergerak dari titik pusat dan berjalan menurut radiusnya. 2. Kesinambungan. Masalah kesinambungan atau kontinuitas dalam sebuah karya desain untuk media grafis, sangat erat hubungannya dengan ritma atau irama yang fungsinya untuk mengikatkan dan memberikan paduan kepada semua unsur-unsur desain supaya tercapai keutuhan karya desain demi kejelasan pesan. Sifat-sifat ritma untuk mencapai kesinambungan dapat berupa: - Repetitif yaitu pengulangan bentuk, bidang, garis dalam menggambarkan pesan. - Alternatif yaitu berselang-seling dalam besar-kecil, panjang- pendek, persegi-bundar, cerah-terang. - Progresif yaitu perubahan dari kecil ke besar, panjang ke pendek. - Berubah tempat dan ukuran secara bertahap. 3. Aksentuasi. Aksentuasi dalam desain untuk media grafis diperlukan untuk menghindari kejenuhan dan kebosanan bagi penglihatan. Prinsip aksentuasi yaitu pemisahan bagian yang pokok dari kurang penting, dasarnya ialah untuk menghindarkan sifat monoton, untuk menonjolkan bagian-bagian yang penting dan untuk memberikan kesan kesatuan diantara unsur-unsur desain dari pesan yang akan disampaikan. 4. Dominasi dan keanekaragaman. Agar suatu desain untuk media grafis dapat mencapai keutuhan dan kejelasan, maka perlu adanya suatu unsur yang dapat mengikat keseluruhan komposisi. Unsur itu ialah unsur dominan atau unsur yang berkuasa. Unsur dominan bisa berupa corak warna yang dominan, bentuk garis yang dominan dalam menggambarkan seluruh pesan. Selain faktor dominasi, dalam suatu karya desain diperlukan pula adanya unsur keanekaragaman yaitu unsur visual yang hadir berbeda dari unsur yang dominan diatas, sehinggan masalah kejenuhan dalam melihat unsur-unsur yang ada dalam media grafis dapat teratasi. Jenis-jenis Media Grafis. Beberapa jenis media grafis yang lazim dipakai dalam kegiatan belajar-mengajar khusunya di Indonesia diantaranya akan kita bahas berikut ini:

1. Sketsa.