Saluran Komunikasi Difusi Inovasi Pembelajaran

Sediono, dkk, 2003 : 3-4. Sedangkan menurut Mulyasa 2006 : 194 pembelajaran menyenangkan joyfull instruction merupakan suatu proses pembelajaran yang didalamnya terdapat sebuah kohesi yang kuat antara pembelajar dan pebelajar, tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan not under pressure. Dengan kata lain pembelajaran menyenangkan adalah pola hubungan yang baik antara pembelajar dengan pebelajar dalam proses pembelajaran. Pembelajar memposisikan diri sebagai mitra belajar pebelajar, bahkan dalam hal tertentu tidak menutup kemungkinan pembelajar belajar dari pebelajar. Sebagaimana halnya yang dikemukakan Suhardjono 2002 : 12 suydah “kadaluarso” bila pembelajar mengangkap dirinya sebagai satu- satunya sumber informasi dari bidang keilmuan yang diasuhnya. Kemajuan teknologi komunikasi menjadi informasi di luar guru jauh lebih banyak dan lebih baru. Dengan demikian sangat dimungkinkan pebelajar lebih cepat mendapatkan informasi. Pembelajaran yang menyenangkan harus membuat anak berani mencobaberbuat, berani bertanya, berani mengemukakan pendapatgagasan, berani mempertanyakan gagasan orang lain. Disamping itu pembelajaran yang menyenangkan juga tidak membuat anak takut salah, takut ditertawakan dan takut dianggap sepele. Untuk ini semua pembelajar harus mampu merancang pembelajaran dengan baik, memiliki materi dengan tepat serta memiliki dan mengembangkan strategi pembelajaran yang dapat melibatkan pembelajaran secara optimal.

2. Saluran Komunikasi

Komunikasi merupakan suatu proses dimana partisipan berbagi informasi untuk mencapai pengertian satu sama lain, semua prosedur yang memungkinkan pikiran seseorang dapat mempengaruhi pihak lain atau dengan kalimat lain komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan melalui saluran tertentu untuk tujuan tertentu pula. Peristiwa komunikasi itu ditunjukkan dengan proses penyampaian pesan yang berupa bahan oleh pengirim kepada penerima melalui saluran yang digunakan. Hal ini menunjukkan betapa erat hubungan antara difusi inovasi sebagai proses penyebarluasan ide. Suatu inovasi tidak mungkin bisa disebarluarkan apabila tidak ada saluran komunikasi yang tepat untuk menyampaikan inovasi kepada masyarakat. Oleh sebab itu komponen saluran komunikasi merupakan medium untuk menyebarluaskan gagasan ide agar diadopsi oleh masyarakat sebagai adopter. Komunikasi mencakup satu arah komunikasi linier atau one way communication dan komunikasi konvergen. Komunikasi linier, apabila dalam penyampaian pesan yang dilakukan pengirim pesan dan interpretasi kemungkinan adanya gangguan saat proses komunikasi berlangsung. Sedangkan komunikasi konvergen adalah proses komunikasi dimana terjadi pembagian informasi bersama untuk mencapai suatu kesepakatan bersama. Ciri utama dari komunikasi konvergen adalah adanya informasi information, ketidak menentuan uncertainty, konvergen convergence, adanya saling pemahaman mutual agreement, kegiatan bersama collective action dan hubungan jaringan network relationship. Saluran komunikasi dapat diklasifikasikan ke dalam dua bentuk yaitu : a. Komunikasi homofil adalah proses komunikasi yang dilakukan oleh dua individu atau kelompok yang dikategorikan memiliki kesamaan satu sama lain; antara lain kepercayaan, pendidikan, status sosial, secara umum, komunikasi homofil ini akan efektif karena kedua individukelompok memiliki kesamaan karakteristik atau latar belakang sosial budaya yang memudahkan komunikasi dapat dilaksanakan secara akrab dari hati ke hati. b. Komunikasi heterofil yaitu proses komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih, dimana pengirim pesan dan penerima pesan memiliki latar belakang berbeda baik dari sosial budaya, pendidikan, agama, maupun karakteristik lain. Pada komunikasi heterofil ini proses difusi inovasi tidak bisa berjalan mulus karena perbedaan latar belakang tersebut. Banyak gangguan atau distorsi dalam komunikasi sebagai akibat banyak kendala karena keragaman latar belakang antara pengirim dan penerima pesan. Oleh sebab itu dibutuhkan waktu agak lama untuk menjadikan difusi inovasi dapat diadopsi oleh seseorangkelompok masyarakat.

3. Faktor Waktu dan Proses Pengambilan Keputusan