BAB III MENGENAL KONSEP WAKTU, DAN KEBUDAYAAN
Dalam bahan ini anda akan kami ajak untuk menelaah dan lebih mendalami pengertian konsep waktu, dan kebudayaan dan sejarah.
Konsep-kosep tersebut sebetulnya bukan merupakan bukan hal yang baru bagi anda. Anda juga diharapkan dapat meningkatkan wawasan
pengetahuan dan penguasaan materi anda sebagai seorang guru IPS, dan akhirnya menjadi guru profesional yang mampu mengajar sejarah
lebih baik dan berkualitas yang dapat membawa perubahan dan kemajuan wawasan berpikir anak didik.
Sedangkan tujuan yang ingin dicapai setelah anda mempelajari bahan ini secara khusus, yaitu anda diharapkan dapat:
• Konsep Waktu dan Sejarah Lokal • Konsep
Kebudayaan
A. Konsep Waktu Dan Sejarah Lokal
Dalam konsep Belajar I ini Anda mendapatkan uraian tentang Konsep waktu dalam sejarah dan pengertian dari sejarah lokal. Materi
tersebut akan kami uraikan di bawah ini. Namun, sebelum kami uraikan ada beberapa pertanyaan mendasar yang berkaitan dengan
konsep waktu dalam sejarah, dan sejarah lokal, yaitu berupa pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
1. Dari mana asal kata itu? 2. Apakah sejarah itu?
3. Apakah tugas pokok ilmu sejarah itu berakaitan dengan waktu? 4. Mengapa waktu begitu penting dalam sejarah?
5. Apa yang dapat dibicarakan tentang konsep waktu dalam sejarah? 6. Apa dan bagaimana sejarah lokal itu?
Pertanyaan-pertanyaan itu tampaknya sederhana, akan tetapi bila kita simak dan direnungkan ternyata perlu jawaban yang luas dan
mendalam. Oleh karena itu, guna memberikan jawaban yang
4-29 Ilmu Pengetahuan Sosial
sewajarnya terhadap pertanyaan-pertanyaan di atas maka kita harus mengadakan tinjauan mengenai konsep sejarah secara agak luas dari
berbagai segi. Mari kita coba jawab pertanyaan yang pertama, yaitu “Dari
mana asal kata sejarah itu?” Perkataan sejarah mula-mula berasal dari bahasa Arab
“Syajara”, artinya terjadi “Syajaratun” baca Syajarah artinya pohon kayu. Pohon kayu pertumbuhan terus-menerus dari bumi ke udara,
dengan mempunyai cabang, dahan dan daun, kembang atau bunga serta buahnya. Memang sebagaimana dikatakan Muhammad Yamin
bahwa di dalam kata sejarah itu tersimpan makna pertumbuhan atau kejadian. Makna pengertian sejarah itu etimologis ini adalah sejarah itu
tumbuh, hidup, berkembang dan bergerak terus dan akan berjalan terus tiada hentinya sepanjang masa.
Di samping kata sejarah, kita jumpai pula sejumlah kata dalam bahasa Arab yang artinya hampir sama, yaitu kata silsilah umpamanya
mununjuk pada keluarga atau nenek moyang. Contoh: Prasasti Kedu atau Mantyasih merupakan silsilah raja-raja Mataram Kuno Hindu.
Kata riwayat atau hikayat yang dikaitkan dengan cerita yang diambil dan kehidupan kadang-kadang lebih mengenai perseorangan dan
keluarga, contoh Hikayat Amir Hamzah Bayan Budiman. Kemudian kata kisah dalam bahasa Arab yang sangat umum menunjuk ke masa
lampau yang merupakan cerita tentang kejadian yang benar-benar terjadi pada masa lampau, sebagai contoh kisah Nabi Nuh dengan
perahunya. Selanjutnya kata Tarikh yang menunjukkan tradisi dalam sejarah Islam, sebagai tarikh Nabi.
Selain itu di dalam bahasa-bahasa Nusantara pun terdapat beberapa kata yang kurang lebih mengandung arti sejarah seperti
“babad” yang berasal dari bahasa Jawa. Contohnya Babad Tanah Jawi, Kata tambo yang berasal dari bahasa Minangkabau. Kata tutui
4-30 Ilmu Pengetahuan Sosial
tetek dari bahasa Roti kemudian kata pustaka dan ceritera. Menurut Pigeaud, kata babad berarti geschiekundig verhaal atau cerita sejarah.
Dalam bahasa asing pun kita temui kata-kata yang terjemahannya sama dengan perkataan sejarah, seperti dalam bahasa
Belanda ialah geschiedenis dari kata geschieden = terjadi. Dalam bahasa jerman geschichte dari kata geschichen = terjadi. Sedang
dalam bahasa Inggris islah history berasal dari bahasa Yunani historia = apa yang diketahui karena penyelidikan atau mengandung
pengertian belajar dengan cara bertanya. Adapun dalam penggunaanya oleh filsuf Yunani, Aristoteles, Historia berarti pertelaan
sistematis mengenai seperangkat gejala alam, tanpa mempersoalkan susunan kronologisnya.
Setelah kita pelajari dan pahami kata sejarah dari asal katanya etimologis maka kita lanjutkan dengan pertanyaan berikutnya, yaitu
apakah sejara itu? Pertanyaan itu sebetulnya sudah bisa anda jawab dengan
mudah, karena anda sebagai guru tentu sudah mempelajarinya dan hapal betul pengertian sejarah secara garis besarnya. Namun, di sini
kita akan lebih mendalaminya dari pengertian sejarah berdasarkan beberapa definisi atau batasan pengertian definisi adalah pernyataan
eksplisit tentang atribut dari istilah itu. Kalau kita simak buku-buku tentang sejarah, kita akan
mendapatkan berbagai macam definisi sejarah yang pada garis besarnya dari definisi-definisi tersebut kita akan mendapatkan
persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan pula. Hal ini disebabkan karena luasnya bidang ilmu sejarah. Tekanan stressing
yang diberikan dari bagian definisi itu, juga tergantung dari mana sejarah itu ditinjau. Namun, dalam hal ini batasan pengertiandefinisi
sejarah kita tekankan kepada definisi yang menekankan kepada konsep waktu dalam sejarah sehingga sesuai dengan topik bahasan
4-31 Ilmu Pengetahuan Sosial
kita tentang konsep, waktu dalam sejarah. Sejumlah definisi sejarah tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.
Menurut : 1. Edward Hallet Carr
“History is a continus process of interaction between the historian and his facts, an uneding dialogue between the present and the
past” Carr,1982:30. Sejarah ialah suatu proses interaksi serba terus antara sejarawan
dengan fakta-fakta yang ada padanya; suatu dialog tiada henti- hentinya antara masa sekarang dengan masa silam
2. James Bank All past event is history history as actuality. History can help
student to understand human behavior in the past, present and future new goals for historical studies
Semua peristiwa masa lampau adalah sejarah sejarah sebagai kenyataan. Sejarah dapat membantu para siswa untuk memahami
perilaku manusia pada masa yang lampau, masa sekarang dan masa yang akan datang. tujuan-tujuan baru pendidikan sejarah.
3. Ismaun Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan tentang rangkaian kejadian
yang berkausalitas pada masyarakat manusia dengan segala aspeknya serta proses gerak perkembangannya yang kontinu dari
awal searah hingga masa kini yang berguna bagi pedoman kehidupan masyarakat manusia masa sekarang serta arah cita-cita
masa depan. 4. Muhammad Yamin
Sejarah ialah ilmu pengetahuan dengan umumnya yang berhubungan dengan cerita bertarikh hasil penafsiran kejadian-
kejadian dalam masyarakat manusia pada waktu yang lampau, yaitu susunan hasil penyelidikan bahan-bahan tulisa atau tanda-
tanda yang lain Yamin, 1957:4
4-32 Ilmu Pengetahuan Sosial
Dari uraian tentang definisi atau batasan pengertian tadi dapat diambil intisarinya bahwa sejarah itu adalah:
1. sebagai ilmu pengetahuan; 2. yang tersusun sebagai hasil penyelidikan
3. dengan menggunakan sumber sejarah sebagai bahan penyelidikan berupa sumber benda, sumber tertulis, dan sumber lisan;
4. cerita ilmiah yang menunjukkan adanya hubungan antara satu gejala dengan gejala lain secara kronologis;
5. yang diselidiki atau yang diriwayatkan dalam pengertian sejarah itu ialah kejadian atau peristiwa yang terjadi dalam masyarakat
manusia pada zaman lampau; 6. yang berlaku pada masyarakat manusia;
7. pada waktu yang lampau; 8. bertarikh atau tertanggal karena waktu dalam perjalanan sejarah
merupakan suatu kontinuitas dan untuk memudahkan ingatan manusia dalam mempelajari sejarah perlu ditentukan batas awal
dan akhirnya setiap babakan dengan kesatuan waktu detik, menit jam, hari, minggu, dan seterusnya;
9. menafsirkan keadaan-keadaan yang telah berlalu. Dengan demikian sejarah akan mengantar kita untuk
memahami apa yang terjadi pada masa lalu untuk dijadikan pedoman masa kini dan masa yang akan datang atau lebih jelasnya bahwa
sejarah itu adalah suatu pengetahuan tentang peristiwa yang terjadi dalam masyarakat manusia pada waktu yang lampau sesuai dengan
rangkaian kausalitasnya serta proses perkembangannya dalam segala aspeknya yang berguna sebagai pengalaman untuk dijadikan
pedoman kehidupan manusia pada masa sekarang serta arah cita-cita pada masa yang akan datang.
Selanjutnya adalah pertanyaan Apakah tugas pokok ilmu sejarah berkaitan dengan waktu?
4-33 Ilmu Pengetahuan Sosial
Ada banya teori tentang tugas ilmu sejarah, akan tetapi satu hal yang sama dan disetujui oleh para sejarawan adalah: Ilmu sejarah
bertugas membuka ke masa lampauwaktu yang lalu umat manusia, memaparkan kehidupan manusia dalam berbagai aspek kehidupannya
dan mengikuti perkembangannya dari masa paling tua hingga dewasa ini.
Tugas sejarah dalam membuka kegelapan masa lampauwaktu yang lalu umat manusia mengandung pengertian sejarah meneliti dan
mengkaji peristiwa-peristiwakejadian-kejadian di dalam masyarakat manusia yang terjadi pada masa lampau. Peristiwakejadian pada
masyarakat manusia dan masa lampau atau waktu yang lalu adalah sesuatu yang penting dalam definisi sejarah. Kejadian yang tridak
memiliki hubungan dengan kehidupan masyarakat manusia pada masa lampau bukanlah suatu peristiwa sejarah. Demikian pula dengan
suatu peristiwa yang terjadi pada masa sekarangkini belum menjadi sejarah. Oleh karena itu, konsep waktu menjadi sangat penting dan
dijadikan konsep esensial maka sangatlah wajar apabila dalam setiap penulisan sejarahhistoriografi mencakup tidak hanya penetapan
waktu, tetapi lebih-lebih memberi bentuk kepada waktu sehingga waktu juga menunjukkan struktur. Sebagai contoh;
Pembabakan waktu dalam perkembangan sejarah Eropa yang meliputi:
I. Zaman Kuno ……
- 476 SM II. Abad Pertengahan
476 SM - 1453 SM III. Zaman Baru
1453 SM - 1789 SM IV. Zaman Terbaru
1789 SM - sekarang Mengapa konsep waktu begitu penting dalam sejarah?
Hal ini merupakan permasalahan yang rumit dan sulit, karena apabila kita renungkan dan pikirkan, kita dapat mempertanyakan
apakah sesungguhnya waktu itu? Karena waktu berlangsung terus
4-34 Ilmu Pengetahuan Sosial
continuity maka kapankah waktu itu berawal? Dan kapankah waktu itu akan berakhir? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu perlu
suatu kajian yang mendalam, ilmiah dan filosofis, di sini kita tidak mungkin mengkajinya secara mendalam. Tetapi secara ringkas waktu
itu ada dan bagaimana waktu itu didasarkan kepada kesadaran manusia, kerena itu pula hanyalah manusia yang mempunyai sejarah
zoon historikon. Apabila dilihat dari hakikatnya sejarah itu ialah suatu konsep
tentang waktu atau tempo time yang proses kelangsungan atau perjalanan waktu berkesinambungan kontinuity dan satuan
berlangsungnya waktu duration dengan yang perubahan mengarungi ruang geografis yang berisi berbagai peristiwa mengenai segala
aktivitas dan hasil karya manusia dalam perjalanan waktu yang berkesinambungan maka kurun waktu akan berdimensi tiga, yaitu :
1. waktu yang lalu the past, menyusul; 2. waktu sekarang the present, dan berlanjut;
3. waktu yang akan datang the future. Dengan demikian jalannya waktu sebagai proses bergerak
menurut garis lurus yang bergerak terus dari awal menuju masa depan, jadi penggambaran proses jalur waktu itu selalu lurus linier
Pandangan waktu bervariasi menurut tinjauan dari berbagai peradaban. Menurut filsafat sejarah gambaran siklus waktu berakar
pada kosmologi yang masih terkait pada peredaran kosmos dan musim.
Dalam peradaban Barat gambaran waktu yang linier lurus sangat dominan. Hal ini dikarenakan secara implisit waktu bergerak
dari belakang ke depan atau dari kiri ke kanan dengan memakai titik awal dan titik akhir sebagai ujung. Oleh karena itu, gerakan waktu
adalah progresif. Suatu unsur esensial juga juga dalam kosmologi barat yang memandang seluruh proses sejarah mewujudkan gerakan
positif. Jadi, semakin maju dalam arti mencapai fase yang lebih tinggi
4-35 Ilmu Pengetahuan Sosial
tingkatannya dari pada masa lampau. Sebagai contoh perhatikan bagan di bawah ini.
Masa sebelum masehi SM. BC masa sesudah masehi M.AD
9 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pergerakan waktu
Dalam pandangan waktu seperti itu maka secara implisit waktu mempunyai tiga dimensi, yaitu: masa lampau, masa kini dan masa
depan. Dalam pada itu, kita menghadapi kenyataan bahwa masa kini bergerak terus dan gerakan itu secara eksak diukur dengan detik,
menit, dan hari, minggu, bulan, tahun, windu, dasawarsa, dan abad. Penggunaan istilah masa kini sesungguhnya sifatnya relatif, karena
waktu bergerak terus dan detik ke detik, menit ke menit, dan seterusnya, hal ini hanya sebagai titik temu antara masa lampau dan
masa depan. Sebaliknya masa kini sering diperluas ke dua arah ke depan dan ke belakang sehingga menjadi relatif panjang. Misalnya
istilah seperti Sejarah Kontemporer dapat meliputi beberapa dasawarsa sebagai contoh adalah:
Sejarah perkembangan ASEAN. Seperti kita ketahui organisasi kerja sama antar bangsa di kawasan Asia Tenggara ini dibentuk pada
tahun 1967. Namun, hingga saat ini ASEAN masih berdiri dan entah kapan berakhirnya contoh lain misalnya sejarah perkembangan OPEC
dan lain-lain. Dalam persepsi waktu seperti di atas, jika batas-batas waktu
dalam tiga dimensi, yaitu masa lampau, masa kini, dan masa depan kita hilangkan maka sang waktu akan benar-benar menjadi tidak
berpangkal dan berujung. Begitulah penentuan waktu itu penting sekali sebagai batas
tinjauan kerangka gerak sejarah. Jadi, dimensi sebagai kerangka utama dan pertama dalam sejarah.
4-36 Ilmu Pengetahuan Sosial
Titik tolak pemikiran yang mendasar sebagai kesepakatan awal ialah bahwa sejarah adalah hal ikhwal mengenai waktu lampau atau
masa yang lalu. Ini sudah jelas dengan sendirinya. Tetapi masalahnya ialah betapa pun masih lama, panjang atau luasnya dan tanpa batasan
dimensi waktu yang lalu itu dari detik yang baru saja berlalu sampai kapan entah bila bukti-bukti sejarah dapat menunjukkan. Dalam hal ini
perjalanan waktu atau kelangsungan continuity perlu dibuat batasan awal dan akhirnya yang disebut kurun waktu atau babakan waktu
periode secara berurutan atau sucession, yaitu prinsip kronologis dalam sejarah.
Menurut Alexander D. Xenopol, peristiwa berurutan merupakan objek studi sejarah sebagai ilmu. Karena sejarah menitikberatkan
urutan sucession cronology sebagai pokok penelitian. Urutan yang dimaksud adalah pertumbuhan dan dalam esensi pengertian
perubahan, baik evolusi maupun revolusi. Hendri Bergson menamakan sucession itu dengan istilah duree,
yaitu dalam urutan kejadian sejarah. Peristiwa yang terdahulu tidak saja terikat teguh dengan peristiwa yang sesudahnya, tetapi juga
urutan yang berikut merupakan stadium yang lanjut dari peristiwa yang terdahulu. Bertolak dari pernyataan tersebut, dalam persepektif sejarah
dinyatakan bahwa segala sesuatu yang bereksistensi masa kini adalah produk dari perkembangan dalam masa lampau, sedangkan banyak
keadaan atau kecenderungan dewasa ini akan menentukan masa depan. Tepatlah apabila ada pepatah yang mengatakan bahwa masa
kini tersimpan masa lampau, dan masa depan terdapat dalam masa kini. Atau sebaliknya dengan memahami masa lalu, kita akan dapat
memahami kejadian masa sekarang, dan akan mampu memprekdisikan kejadian-kejadian pada masa yang akan datang.
Cicero pernah mengatakan “Historia Magistra Vitae” sejarah adalah guru kehidupan pernyataan tersebut mengandung makna bahwa
4-37 Ilmu Pengetahuan Sosial
sejarah atau kejadian masa lalu itu membuat penjelasan tentang apa- apa yang dapat pada masa yang akan datang.
Peristiwa pada masa lampau itu tidak pernah terputus dari rangkaian kejadian masa kini dan masa yang akan datang sehingga
waktu dalam perjalanan sejarah adalah suatu kontinuitas kesinambungan. Oleh karena itu, untuk memudahkan ingatan
manusia dalam mempelajari dan mamahami peristiwa-peristiwa masa lalu dalam sejarah perlu ditentukan batas-batas waktu dengan cara
klasifikasi waktu, dan klasifikasi waktu dalam ilmu sejarah menghasilkan pembagian waktu, yaitu, periode, zaman, babakan
waktu atau masa, dan kini. Sedangkan kurun adalah satu kesatuan waktu yang isi, bentuk maupun waktunya tertentu. Masa lalu yang
tidak terbatas kejadian dan waktunya ditentukan isi, bentuk dan waktunya menjadi kurun-kurun. Satu hal yang perlu diketahui bahwa
maksud dari periodisasi ialah supaya setiap babak waktu itu menjadi jelas ciri-cirinya sehingga mudah dipahami dari urutan-urutan
rangkaian peristiwa sejarah. Sebagai contoh Apabila anda membaca buku sejarah, baik buku pelajaran maupun buku babon Sejarah
Nasional Indonesia, kita akan menemukan pembabakan waktu tersebut, umpamanya kita akan mengenal adanya masa prasejarah,
zaman pengaruh Hindu-Budha, zaman Islam, masa kekuasaan bangsa Belanda, masa Kebangkitan Nasional, serta zaman Kemerdekaan.
Pembagian tersebut yang kita namakan periodisasi atau zaman. Di mana setiap periode atau zaman memiliki karakteristik sendiri yang
berbeda dengan periode yang lainnya. Pertanyaan selanjutnya yang harus kita jawab dan kita bahas, yaitu
pertanyaan tentang Apa yang dapat dibicarakan tentang waktu dalam sejarah?
Seperti telah kita bicarakan di depan, bahwa tugas sejarah adalah membuka kegelapan masa lampau umat manusia dengan
meneliti dan mengkaji peristiwa-peristiwa di dalam masyarakat
4-38 Ilmu Pengetahuan Sosial
manusia yang terjadi pada masa lalu dan berusaha untuk memaparkan kehidupan manusia dalam berbagai aspek kehidupannya dan
mengikuti perkembangannya dari masa yang paling tua sampai dewasa ini. Tetapi sesungguhnya yang dipelajari oleh sejarah bukan
hanya perkembangannya saja, tetapi juga kesinambungan, pengulangan, dan perubahan dari peristiwa-peristiwa masa lalu umat
manusia tersebut. Jadi, waktu dalam sejarah terjadi empat hal, yaitu 1 perkembangan, 2 kesinambungan, 3 pengulangan, dan 4
perubahan. Perkembangan masyarakat terjadi bila berturut-turut masyarakat
bergerak dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Biasanya masyarakat akan berkembang dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih
kompleks Contoh yang paling jelas adalah perkembangan demokrasi di Amerika yang mengikuti perkembangan kota. Perkembangan
masyarakat manusia dari masa, lampau sampai masa sekarang dipelajari oleh sejarah. Dan dalam hal ini ilmu sosiologi dan antropologi
yang besar peranannya dalam membantu sejarah untuk mengungkapkannya.
Kesinambungan terjadi bila suatu masyarakat baru hanya melakukan adopsi lembaga-lembaga lama. Dikatakan bahwa pada
mulanya kolonialisme adalah kelanjutan dari patrimonilisme. Demikianlah, kebijakan kolonialisme hanya mengadopsi kebiasaan
lama. Dalam menarik upeti raja taklukkan, Belanda meniru raja-raja pribumi, juga dalam sewa tanah.
Pengulangan terjadi bila peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau terjadi lagi di masa selanjutnya, misalnya : jatuhnya kekuasaan
presiden Soekarno akibat aksi-aksi yang dilakukan oleh para mahasiswa. Peristiwa ini terjadi kembali, di mana presiden Soeharto
“lengser keprabon” juga akibat aksi-aksi yang dilakukan oleh para mahasiswa. Apakah sejarah terulang lagi?
4-39 Ilmu Pengetahuan Sosial
Perubahan terjadi bila masyarakat mengalami pergeseran, sama dengan perkembangan. Akan tetapi asumsinya ialah adanya
perkembangan besar-besaran dan dalam waktu yeng relatif singkat. Biasanya perubahan ini terjadi akibat pengaruh dari luar. Contohnya,
gerakan Paderi di Sumatera Barat yang menentang kaum adat sering dianggap sebagai hasil pengaruh Gerakan Wahabi di Arab yang
ditularkan lewat para haji yang sepulang dari Mekkah, dan tidak puas dengan kekuasaan kaum adat.
Pertanyaan terakhir yang harus kita bahas, yaitu pertanyaan Apa dan bagaimana sejarah lokal itu.
Sejarah lokal merupakan salah satu cabang dari ilmu sejarah yang berusaha untuk peristiwa-peristiwa di dalam masyarakat
manusia. Pada masa lampau yang terjadi di satu tempat saja. Pengertian di satu tempat tidak mengandung arti yang sempit,
misalnya peristiwa yang terjadi di suatu kampung atau desa saja. Tetapi bisa mencakup daerah yang relatif luas, misalnya satu
kabupaten atau bahkan satu propinsi. Hal ini mungkin merupakan suatu kebanggaan dari suatu masyarakat yang budaya dan latar
belakang sejarahnya sama. Bahkan kalau kita pelajari tentang sejarah nasional kita justru banyak peristiwa-peristiwa sejarah lokal yang
dijadikan peristiwa-peristiwa sejarah nasional. Contoh-contohnya : 1. Peristiwa Bandung Lautan Api yang terjadi di kota Bandung,
merupakan peristiwa sejarah masyarakat kota Bandung. Kemudian masyarakat Jawa Barat. Tetapi juga merupakan salah satu
peristiwa yang berkaitan dengan sejarah bangsa Indonesia dalam mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa sehingga
dimasukkan ke dalam materi sejarah nasional kita. 2. Kerajaan Mataram Kuno kalau kita lihat lokasinya terdapat di
daerah Yogyakarta, harusnya merupakan sejarah masyarakat Yogya atau masyarakat Jawa Tengah akan tetapi dimasukkan
sebagai sejarah nasional.
4-40 Ilmu Pengetahuan Sosial
3. Contoh lain, peristiwa 10 Nopember, perlawanan Pattimura, Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Aceh, dan sebagainya.
Hal ini berkaitan dengan upaya pelestarian warisan kebudayaan dan nilai-nilai sejarah bangsa yang merupakan masalah dari
pelestarian bangsa itu sendiri. Adakah suatu bangsa yang tidak mempunyai kebudayaan? Adakah bangsa yang tidak memiliki
sejarahnya yang merupakan gambaran dan kesimpulan proses perkembangan bangsanya? Dalam hal ini kita dapat mengutip
pendapat Michael Kammen yang menyatakan “tetapi jika memang demikian halnya, adalah penting bagi par ahli sejarah untuk memutar
kembali masa lampau, sebab hidup masa datang dibangun di atas hidup masa lampau. Ahli sejarah adalah perekam peradaban.
Peradaban yang tanpa rekaman akan berhenti beradab. Peradaban yang tanpa sejarah akan kehilangan identitas. Dan tanpa identitas tak
ada tujuan, sedangkan tanpa tujuan peradaban pun akan layu” Kammen, 8 ; 1977. Dari pernyataan tadi, asumsinya adalah dengan
mempelajari sekarang kita dapat mengambil pelajaran dari peristiwa- peristiwa lama yang baik untuk tetap dipelihara, diperbarui, dan
diteruskan kepada generasi sekarang oleh para ahli sejarah dengan membuang segi-segi yang kurang baik atau tidak cocok dengan
perkembangan zaman demi kemajuan dan kelangsungan bangsa di mana sekarang dan masa yang akan datang.
Bagaimana dengan pengajaran sejarah lokal di sekolah-sekolah? Didalam kurikulum tahun 2004 untuk SMTP dan SD terdapat
materi baru yang dikenal dengan Muatan Lokal. Dan anda sebagai orang guru pasti tidak asing lagi, apalagi bagi mereka yang sudah
mengajar di SD ataupun SMTP tidak saja hanya keterampilan dan bahasa daerah yang diberikan kepada para siswa tetapi dalam
pengajaran sejarah pun bisa anda terapkan, yaitu dengan membagi porsi yang lebih banyak terhadap materi pelajaran sejarah nasional
yang ada kaitan dengan sejarah lokal atau sejarah daerah sendiri.
4-41 Ilmu Pengetahuan Sosial
Sebagai contoh: Guru di daerah Jawa Barat akan lebih menekankan pengajaran sejarahnya terhadap sejarah perkembangan kerajaan
Tarumanegara, Banten, Cirebon, dan Padjajaran. Di tidak berarti bahan materi yang lain diabaikan tetapi waktu yang diberikan lebih
banyak dan mendalam. Hal ini dimaksudkan agar para anak didik kita betul-betul mengetahui dan memahami tentang peristiwa-peristiwa
sejarah daerahnya sendiri sehingga akhirnya diharapkan timbul perasaan cinta dan bangga terhadap daerahnya sendiri dari anak didik
kita. Demikianlah uraian tentang konsep waktu dalam sejarah dan
sejarah lokal pada kegiatan Belajar I ini dan guna memantapkan pemahaman anda terhadap materi yang telah diuraikan.
B. Konsep Kebudayaan