Hambatan Dalam Adopsi Inovasi Pelaksanaan dan Kontribusi Inovasi Pembelajaran

Apabila bermacam hambatan dapat dilalui dengan lancar berarti masyarakat menerima adopsi inovasi.

C. Hambatan Dalam Adopsi Inovasi

Telah diuraikan sebelumnya, bahwa proses adopsi inovasi tidak selamanya berjalan lancar. Ada hambatan-hambatan yang memungkinkan adopsi inovasi tersendat. Hambatan utama yang timbul setiap adopsi inovasi antara lain : 1. Mental block barriers, yaitu hambatan yang lebih disebabkan oleh mental, seperti : a. Salah persepsi atau asumsi b. Cenderung berpikir negatif c Dihantui oleh kecemasan dan kegagalan d. Tidak mau mengambil risiko terlalu dalam e. Malas f. Sudah merasa berada pada daerah nyaman dan aman g. Cenderung resistenmenolak terhadap setiap perubahan 2. Cultural blockhambatan budaya, yang dilatarbelakangi oleh hal-hal berikut : a. Adat yang sudah mengakar dan mentradisi b. Ketaatan terhadap tradisi setempat c. Ada perasaan berdosa bila mengubah tradisi yang sudah berlaku. 3. Social blockhambatan sosial; yaitu hambatan inovasi sebagai akibat dari faktor sosial dan pranata masyarakat sekitar. Hambatan tersebut, antara lain disebabkan oleh : a. Perbedaan suku, agama dan ras b. Perbedaan sosial ekonomi c. Nasionalisme yang sempit d. Arogansi primordial e. Fanatisme daerah yang kurang kontrol

D. Pelaksanaan dan Kontribusi Inovasi Pembelajaran

Pada umumnya pembaharuan pendidikan mempunyai kecenderungan untuk melaksanakan tugas dalam menghadapi permasalahan pada bidang pendidikan, antara kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi pendidikan serta efektivitas dan efisiensi pendidikan. Menurut Santosa S. Hamidjojo 1974 dalam Dinn Wahyudin , dkk 2008 disebutkan bahwa ada tiga kecenderungan kontribusi dan misi difusi inovasi dalam bidang pendidikan, yaitu : - Difusi inovasi pendidikan cenderung mengembangkan dimensi demokratis, artinya mengembangkan misi untuk meninggalkan konsepsi pendidikan yang terbatas bagi kepentingan elit tertentu, menuju kepada konsep pendidikan yang lebih demokratis. Misi ini memungkinkan terjadinya peningkatan pemerataan untuk berkesempatan memperoleh dan menikmati pendidikan sesuai kemauan, kemampuan dan potensi yang dimiliki. Contoh : gerakan orang tua asuh, pemberantasan buta aksara. - Inovasi pendidikan mengemban misi yang mengemban misi bergerak dari konsepsi pendidikan berat sebelah dalam peningkatan kemampuan pribadi, diantara kemampuan pengetahuan, sikap dan keterampilan menuju pada konsepsi pendidikan yang mengemban pola dan isi yang lebih komprehensif dalam rangkah mengemban seluruh potensi manusia secara menyeluruh dan utuh, mencakup aspek intelektual dan kepribadian secara utuh. Contoh upaya pengembangan pembelajaran unit. Metode pengajaran unit merupakan salah satu metode pengajaran yang memecahkan masalah ditinjau dari berbagai mata pelajaran sebagai satu kesatuan. Metode pengajaran unit sesuai dilihat dari pendekatan DAP Developmentaly Apropriate Practice, karena melalui pengajaran ini keunikan, keragaman dan berbagai tingkat perkembangan peserta didik dapat diakomodasikan. Pengajaran ini bisa menjadi lebih terbuka dengan tersedianya berbagai kesempatan bagi anak dalam memih kegiatan belajar. Pengajaran unit merupakan pengajaran yang mengarahkan kegiatan peserta didik pada pemecahan suatu masalah yang dirumuskan dahulu secara bersama-sama. Dalam perkembangan terakhir pengajaran unit sering diungkapkan sebagai pembelajaran berkorelasi pembelajaran terpadu Soemantri, M., 2001 : 145. Terdapat beberapa jenis pemecahan masalah dalam pengajaran unit yaitu : 1. Model terhubung connected model, keterhubungan antara dua atau lebih masalah, konsep-konsep, keterampilan, tugas dalam suatu bidang studi. 2. Model jaring laba-laba webbed model, jaringan topik dimana dalam pemecahan masalah melibatkan penetapan tema dan beberapa topiksub tema dalam berbadai bidang studi. 3. Model terpadu integrated model, lintas bidang studi yaitu pemecahan masalah yang melibatkan adanya prioritas kurikuler dan menemukan pengetahuan atau konsep keterampilan dan sikap yang tumpang tindih. Adapun tujuan dari penggunaan metode pengajaran unit adalah : a. Melatih peserta didik berpikir komprehensih dari berbagai disiplin ilmu atau berbagai aspek. b. Melatih peserta didik menggunakan keterampilan proses atau metode ilmiah dalam pemecahan masalah. c. Terbentuk sikap kritis, kerja sama, rasa ingin tahu, menghargai waktu dan menghargai pendapat orang lain. d. Melatih peserta didik agar memiliki kemampuan merencanakan, mengorganisasi dan memimpin suatu kegiatan. e. Mengembangkan keterampilan berkomunikasi. - Pendidikan mengemban misi yang cenderung bergerak dari konsep pendidikan yang bersifat individu menuju ke arah konsepsi pendidikan yang menggunakan pendekatan lebih kooperatif, dari pendidikan keras menuju konsepsi lebih efektif efisien dan relevan sesuai kebutuhan pembangunan. Dalam inovasi pendidikan unsur strategi merupakan suatu hal penting diantaranya strategi tersebut adalah tipologi strategi inovasi pendidikan yang membedakan antara target system target yang menjadi sasaran inovasi yang sedang dilaksanakan, dan other system sistem lain di luar yang menjadi target. Baik dalam strategi target system maupun other system, terdapat empat tahapan yang dilakukan dalam mengadopsi inovasi, yang mencakup : 1. Design, yaitu perencanaan dan perancangan 2. Wereness-interet, yaitu tahap komunikasi untuk penyadaran terhadap masyarakat yang diharapkan dapat mengadopsi inovasi yang ditawarkan. 3. Evoluation, yaitu melakukan kajian atau evaluasi terhadap kemungkinan pro – kontra ataupun kajian terhadap masyarakat yang menerima atau menolak. 4. Trial, yaitu uji coba atas produk inovasi sampai sejauh mana kemungkinan diterima atau ditolaknya inovasi pada target sistem atau sistem lain dalam penyebaran inovasi pendidikan, menuntut adanya struktur sosial berikut : a existing structure, struktur sosial atau organisasi kemasyarakatan yang sudah ada, b new structure, yaitu struktur kemasyarakatan yang baru sebagai konsekuensi atas adanya inovasi. Dalam pembaharuan pendidikan yang perlu diperhatikan adanya berbagai kendala yang akan dihadapi. Oleh sebab itu perlu disusun perencanaan yang matang, sehingga kendala yang muncul dapat diuji, dikembangkan, diperbaiki dan ditetapkan pada skala yang lebih baik. Berhasil tidaknya suatu gagasan baru, disebarluaskan akan bergantung pula pada situasi atau kondisi kehidupan sosial, ekonomi, politik dan dimana sistem yang akan dikenai pembaharuan berada. Sebaiknya dalam era reformasi ini, dimana kehidupan sosial politik lebih banyak didasarkan ada suasana demokratis, segala tindakan, kebijaksanaan dan keputusan harus selalu didasarkan pada aspirasi masyarakat yang lebih banyak berada dikalangan bawah, maka yang lebih relevan adalah inovasi yang bersumber dari bawah. Kenyataan menunjukkan bahwa para agen pembaharuan mengkombinasikan inovasi bersumber dari bawah dan dari atas. Keseimbangan antara dua sumber tersebut secara seimbang dan bijaksana menunjukkan hasil lebih efektif. LATIHAN Untuk menguasai penguasaan anda pada materi di atas, diperlukan latihan sebagai berikut 1. Jelaskan bahwa ada lima perbedaan individukelompok yang harus diperhatikan agar adopsi inovasi dalam suatu organisasi bisa baik dan stabil. 2. Jelaskan bahwa suatu karakteristik inovasi mempengaruhi cepatnya suatu adopsi. 3. Metode pengajaran unit merupakan salah satu contoh dari kontribusi dan misi difusi inovasi pada bidang pendidikan. Mengapa demikian ? PETUNJUK JAWABAN Agar anda dapat mengerjakan latihan dengan baik, dianjurkan untuk mendiskusikan pertanyaan tersebut di atas dengan sesama anggota kelompok, kemudian masing-masing mencatat isi dari jawaban tersebut. Di bawah ini pokok-pokok penting yang harus diperhatikan dalam menjawab pertanyaan. 1. Lima kelompok yang harus diperhatikan perbedaan individukelompok agar adopsi inovasi dalam organisasi bisa baik dan stabil a. Para perubahan inovators, yaitu mereka yang paling cepat mengadopsi inovasi dalam masyarakat. b. Para adopter awal early adopters, yaitu mereka yang tergabung cepat mengikuti kelompok inovator. c. Para kelompok mayoritas awal early majority, yaitu kelompok kebanyakan yang mau meniru cara baru. d. Kelompok mayoritas akhir late majority, yaitu kelompok massal yang umumnya ragu-ragu terhadap pengetahuan baru. e. Adopsi akhir late adopters, yaitu kelompok yang sangat skeptis dan senantiasa menolak pembaharuan. Mereka sangat tradisional dalam berpikir serta cenderung menolak terhadap inovasi yang ditawarkan. 2. Karakteristik inovasi mempengaruhi cepatnya suatu adopsi, karena : a. Adanya keuntungan relatif relative advantages, yaitu sampai sejauh mana suatu inovasi yang diperkenalkan memberi manfaat dan keuntungan bagi peroranganmasyarakat yang akan mengadopsinya. b. Memiliki kekompakan dan kesepahaman compatibility, artinya sampai sejauh mana suatu inovasi dapat sejalan dan sesuai dengan sistem nilai yang ada, atau sejalan dengan masa lalu masyarakat yang akan mengadopsi. c. Memiliki derajat kompleksitas complexity, artinya sampai sejauh mana tingkat kesulitan suatu produk inovasi dirasakan oleh masyarakat. d. Dapat dicobakan trialability, artinya sampai sejauh mana suatu inovasi dapat diujicobakan kehandalan dan kemanfaatannya. e. Dapat diamati observability, yaitu sampai sejauh mana suatu hasil inovasi dapat diamati. 3. Metode pengajaran unit merupakan salah satu contoh dari kontribusi dan misi dari difusi inovasi pen didikan. Inovasi pendidikan mengemban misi bergerak dari konsepsi pendidikan berat sebelah dalam peningkatan kemampuan pribadi diantara pengetahuan dan sikap serta keterampilan, menuju pada konsepsi pendidikan yang mengembang pola pikir dan isi lebih komprehensif dalam rangka mengemban seluruh potensi manusia secara menyeluruh dan utuh, mencapai aspek intelektual dan kepribadian secara utuh. a. Pengajaran unit merupakan salah satu metode pengajaran yang memecahkan masalah ditinjau dari berbagai pelajaran yang merupakan suatu kesatuan. b. Pengajaran unit sesuatu dengan pendekatan DAP Developmentaly Aporopriate Practice, karena melalui pengajaran ini keunikan, keragaman dari berbagai tingkat perkembangan peserta didik dapat diakomodasikan. c. Pengajaran unit lebih terbuka dengan tersedianya berbagai kesempatan bagi anak dalam memilih bagi kegiatan belajar. d. Pengajaran unit merupakan pengajaran yang mengarahkan kegiatan peserta didik pada pemecahan suatu masalah yang dirumuskan dahulu secara bersama, sehingga merupakan suatu pembelajaran berkorelasi terpadu TES FORMATIF Pilihlah jawaban yang paling tepat dari soal-soal di bawah ini 1. Mereka yang tergolong cepat mengikuti kelompok inovator dalam adopsi inovasi adalah . . . . A. Inovators B. Early Adopters C. Early Majority D. Late Majority 2. Mereka merupakan kelompok massal yang umumnya ragu-ragu terhadap pengetahuan baru adalah . . . . A. Late Majority B. Late Adopters C. Early Majority D. Early Adopters 3. Sampai sejauh mana suatu inovasi dapat diujicobakan bahan kehandalan dan kemanfaatannya merupakan suatu . . . . A. Relative advantages B. Compatibility C. Trialability D. Complexity 4. Sampai sejauh mana suatu inovasi dapat sejalan dengan pengalaman masyarakat, merupakan suatu . . . . A. Relative advantages B. Complexity C. Observability D. Compatibility 5. Suatu penggabungan Sekolah Dasar di daerah kecamatan sebagai upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan pendidikan, disebut . . . . A. Manajemen Berbasis Sekolah School Based Management B. School Merger C. Multi Grade Instruction Pembelajaran Kelas Rangkap D. CBSA 6. Adat yang sudah mengakar dan mentradisi merupakan salah satu contoh hambatan yang timbul dalam inovasi pendidikan pada bidang . . . . A. Cultural Block B. Mental Block Barries C. Social Block D. System Block 7. Fanatism daerah yang kurang terkontrol, merupakan salah satu contoh hambatan yang timbul dalam inovasi pendidikan pada bidang . . . . A. Cultural Block B. Mental Block Barries C. Social Block D. System Block 8. Tahap komunikasi untuk penyandaran terhadap masyarakat yang diharapkan dapat mengadopsi inovasi yang ditawarkan merupakan adopsi inovasi pada tahap . . . . A. Design B. Evaluation C. Trial D. Wareness Interest 9. Melakukan kajian terhadap kemungkinan pro – kontra atau kajian terhadap masyarakat yang menerima atau menolak, merupakan adopsi inovasi pada tahap . . . . A. Design B. Evaluation C. Trial D. Wareness Interest 10.Melatih peserta didik untuk berpikir komprehensif dari berbagai disiplin ilmu atau berbagai aspek, merupakan salah satu tujuan dari pembelajaran . . . . A. CBSA Cara Belajar Siswa Aktif B. MBS Manajemen Berbasis Sekolah C. PKR Pembelajaran Kelas Rangkap D. Unit Pembelajaran Terpadu. KUNCI JAWABAN TES FORMATIF Tes Formatif I 1. C. PAKEM Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan 2. A. Santosa S. Hamidjojo 3. B. Restructuring 4. C. Konvergen 5. C. Mutual understanding 6. A. Heterofil 7. B. Tahap bujukan Persuasion 8. B. Konfirmasi Confirmation 9. C. Ukuran kewilayahan 10. D. Struktur sosial Tes Formatif 2 1. B. Early adopters 2. A. Late Majority 3. C. Trialability 4. D. Compatibility 5. B. School merger 6. A. Cultural Block 7. C. Sosial Block 8. D. Wareness Interest 9. B. Evoluation 10. D. Unitpembelajaran terpadu GLOSARIUM Difusi Inovasi Inovasi Komunikasi homofil Komunikasi heterofil Komunikasi linier Komunikasi konvergen : proses pengkomunikasian suatu inovasi kepada anggota suatu sistem sosial melalui saluran komunikasi tertentu dan berlangsung sepanjang waktu. : Suatu ide, gagasan, praktek atau objek benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi. : Proses komunikasi yang dilakukan oleh dua individukelompok yang dikategorikan memiliki kesamaan satu sama lain, kepercayaan, pendidikan, status sosial. : Proses komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih, dimana pengirim dan penerima pesan memiliki latar belakang berbeda, baik dilihat dari sosial budaya, pendidikan, agama maupun karakteristik. : Komunikasi satu arah one way communication adalah adanya sistem sandi yang dilakukan pengirim pesan dan interpretasi oleh penerima pesan serta antisipasi kemungikan adanya gangguan noices dalam proses komunikasi yang sedang berlangsung. : Model komunikasi yang dijalin dengan ciri utama : adanya informasi, ketidakmenentuan, konvergen, adanya saling pemahaman, adanya saling persetujuan kegiatan bersama dan hubungan jaringan. Lesson Study MBS PAKEM PKR Restructuring : Model pembinaan inovasi pendidikan melalui peng-kajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkesinambungan berlandaskan prinsip- prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar. : Manajemen Berbasis Sekolah School Based Management adalah desain instrumen melalui mekanisme komite sekolah dan peran kepala sekolah dengan semangat manajemen bercirikan keterbukaan transparancy, pertanggung jawaban accountability, dalam mengelola sekolah ke arah pencapaian mutu pendidikan lebih baik. : Suatu pembelajaran yang meliputi aspek : a Aktif; proses pembelajaran yang banyak melibatkan aktivitas siswa; b Kreatif, dimana guru harus dapat memotivasi siswa dan memunculkan kreativitas siswa selama pembelajaran berlangsung; c Efektif, pembelajaran dapat menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa selama proses pembelajaran berlangsung, dan d Menyenangkan, suasana belajar yang mengkondisikan siswa untuk memusatkan perhatian secara penuh sehingga waktu curah perhatian tinggi. : Pembelajaran Kelas Rangkap Multi Grade Instruc-tion, suatu gagasan dalam mengatasi keterbatasan jumlah guru di sekolah. : Upaya penyusunan kembali berbagai komponen yang ada dalam sistem dengan maksud untuk Reinvention Strategi inovasi Trial menyesuaikan adanya tuntutan dengan kebutuhan. : Penemuan kembali setelah melalui proses modifikasi : Suatu cara implementasi inovasi dengan memper-hatikan tahapan kegiatan yang tepat sehingga inovasi diharapkan dapat berhasil. : Tahapan uji coba atas produk inovasi dengan melihat sampai sejauh mana kemungkinan diterima atau ditolaknya inovasi pada target sistem. DAFTAR PUSTAKA Dinn Wahyudin, dkk. 2008. Pengantar Pendidikan, Cetakan ke-3. Jakarta : Yaspen Universitas Terbuka. Lesson Study. 2007. Suatu Strategi untuk Meningkatkan Keprofesionalan Pendidik. Oleh-Oleh Lokakarya PPL-UNNES. Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Yang Disempurnakan. Bandung : PT. Rosdakarya. Mulyani, Sumantri, dkk. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV. Maulana. Moedjiyono, Dimyati. 1992. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Depdiknas. Dirjen Dikti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Nanang Fattah, dkk. 2007. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta : Universitas Terbuka. Pelatihan Tim Sekolah. Juni 2007. Apa dan Mengapa Pembelajaran Tematik. Semarang. Puskur, Balitbang, Depdiknas. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Dirjen Dikti. Raka Joni. 1997. Pembelajaran Kelas Rangkap. Jakarta : Dirjen Dikti Diknas. Suhardjono. 2002. Meningkatkan Mutu Proses Pembelajaran Untuk Menghadapi AFTA 2003. Makalah Pidato Ilmiah pada Diis Natalis XIII, dan Wisuda Sarjana XXVII dan Diploma III. Universitas Merdeka. Jakarta. PEMANFAATAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi

Mata Pelatihan ini bertujuan mengembangkan potensi peserta Pendidikan dan Latihan Profesi Guru PLPG melalui pengertian media pembelajaran dan fungsi media pembelajaran, landasan penggunaan media pembelajaran, jenis dan kerakteristik media pembelajaran dan prinsip penggunaan media pembelajaran.

B. Prasyarat