Mutasi Gen Manusia Terselubung Hujan Asam Dampak Rumah Kaca

4-23 Ilmu Pengetahuan Sosial bila dikonversi melalui bahan-bahan mentah ke dalam pemakian komoditas dan kecenderungan pemborosan pada masyarakat yang berteknologi tinggi maka akan terjadi pengrusakan terhadap perubahan biosfer atau ekosfer, yakni menyebabkan lapisan ozon menjadi tipis yang seharusnya berupa tameng atau perisai, udara, air, dan tanah di mana kita hidup. Dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat, pertumbuhan ekonomi di berbagai negara mengakibatkan berbagai pemborosan sumber daya alam yang berakibat kemerosotan kualitas lingkungan. Akibatnya adalah adanya biaya yang seharusnya dipikul oleh suatu kegiatan tertentu atau institusi tertentu ditumpahkan pada pihak lain yang tidak mengambil keuntungan sedikit pun tetapi hanya menerima dampak negatifnya saja, seperti pembangunan kimia, otomotif, tekstil, dan sebagainya dan lingkungan yang merupakan milik umum. Seperti dibuangnya limbah suatu pabrik ke sungai, pada akhirnya harus dipikul biaya atau akibatnya oleh umum yang mempunyai kepentingan pada sungai tersebut. Berbagai emisi limbah berupa gas telah mencemari udara yang menjadi milik umum, dan merupakan bagian vital dari kehidupan. Hal ini tidak lain sebagai akibat adanya gejala krisis atau kemunduran kearifan manusia dalam memperlakukan lingkungannya. Oleh karena itu, baik secara lokal maupun global lingkungan hidup harus menanggung berbagai akibat kemerosotan kualitas, baik kualitas sumber daya maupun kualitas lingkungan. Pada saat ini terjadinya kemerosotan kualitas lingkungan sudah menjangkau ke berbagai segi kehidupan. Sebagai contohnya antara lain: adalah terjadinya mutasi gen manusia terselubung, hujan asam, dampak rumah kaca, penipisan lapisan ozon yang terus meningkat.

1. Mutasi Gen Manusia Terselubung

Berkembangnya teknologi kedokteran dengan penggunaan radiasi sinar ronzen, sinar laser, getaran ultra sonic, untuk 4-24 Ilmu Pengetahuan Sosial pelayanan kesehatan manusia mengakibatkan terjadinya mutasi gen manusia terselubung yaitu makin merosotnya daya tahan manusia secara alami. Akibatnya sering kali eksistensi manusia hanya dapat dipertahankan dengan dukungan teknologi yang makin lama dituntut kecanggihannya, dan dengan sendirinya diikuti oleh biaya yang makin mahal.

2. Hujan Asam

Industri-industri khususnya industri pengecoran logam, pembangkit tenaga listrik berbahan bakar batu bara, dan pendidih air dalam operasinya melepaskan berton-ton sulfur dioksida SO 2 , nitrogen dioksida NO 2 , dan karbon dioksida CO 2 ke udara yang menyebabkan terjadinya proses interaksi antara SO 2 , NO 2 , dan CO 2 , menjadi asam sulfat H 2 SO 4 sehingga air hujan berturut-turut akan mengandung asam sulfat H 2 SO 4 asam nitrat HNO 3 dan asam karbonat H 2 CO 3 . Hal ini menyebabkan timbulnya hujan dengan pH lebih kecil dari 5,6. Air dengan keasaman seperti ini dapat merusak butir-butir klorofil pada tumbuhan yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Air hujan ini juga dapat mengakibatkan benda logam sepert jembatan, rel kereta api, merusak berbagai bangunan dari marmer, tegel, dan beton pada umumnya. Pada air danau dan sungai akan terjadi menurun pH- nya dan mengganggu kehidupan biota air seperti plankton dan ikan, serta kesehatan manusia pada umumnya.

3. Dampak Rumah Kaca

Dampak rumah kaca terjadi karena meningkatnya lapisan gas, terutama gas CO 2 yang menyelubungi bumi, gas tersebut berasal dari berbagai kegiatan manusia. Terutama pembakaran energi fosil minyak bumi, batu bara, dan gas. Selimut gas rumah kaca ini mengakibatkan refleksi batik sinarpanas dari matahari membalik 4-25 Ilmu Pengetahuan Sosial memantul kembali ke bumi. Akibat dari dampak rumah kaca ini adalah naiknya suhu bumi akan meningkat tiga derajat celcius. Hal ini akan berakibat mencairnya sebagian es di kutub utara sehingga permukaan air laut pun naik, dan berbagai kota di pinggir laut akan terbenam. Selain itu jika terjadi hujan di daerah pegunungan daratan tinggi daerah yang rendah akan terkena banjir karena air hujan tidak bisa mengalir ke laut. Sudah barang tentu perubahan iklim ini juga mempengaruhi produktivitas budidaya pertanian, perikanan, dan peternakan, terutama sebagai akibat timbulnya kekeringan dan kebanjiran di berbagai tempat.

4. Lubang Lapisan Ozon