Pilar-Pilar Demokrasi OTONOMI DAERAH DALAM NEGARA KESATUAN

Tugas Berdasarkan uraian di atas, diskusikan bersama teman-temanmu, mengenai: “Gambaran Praktik Berdemokrasi di Desa.” Dalam mengerjakan tugas ini, maka jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut sebagai pemandu: a. Bagaimanakah mekanisme penentuan jabatan-jabatan politis dan pemerintahan di desa? b. Bagaimanakah pola hubungan dan tata kerja diantara lembaga- lembaga yang ada? c. Adakah lembaga-lembaga kemasyarakatan lain di luar pemerintah desa? Lembaga-lemabaga semacam itu apa saja fungsinya? d. Bagaimanakah konflik-konflik antarlembaga dan komponen masyarakat diselesaikan? e. Deskripsikan tentang kendala-kendala yang sering dihadapi warga masyarakat desa dalam memperjuangkan hak-hak demokratisnya Berdasarkah hasil diskusi kelas tersebut, coba buatlah deskripsi kesimpulan kalian tentang: “Cara-cara mengembangkan demokrasi menuju masyarakat madani”

2. Pilar-Pilar Demokrasi

Pada awalnya, demokrasi dikenal di negara kota Athena pada abad kelima sebelum Masehi. Demokrasi terbagi dalam dua kategori Dalam demokrasi langsung, semua warga tanpa melalui pejabat yang dipilih atau diangkat, dapat ikut dalam pembuatan keputusan negara yang dijalankan secara langsung oleh seluruh warga negara yang bertindak berdasarkan prosedur mayoritas. Sistem ini jelas hanya cocok untuk relatif sejumlah kecil orang. Contoh pelaksanaan demokrasi langsung ini adalah di Athena kuno, yaitu di negara kota yang disebut Polis.. Demokrasi langsung ini dapat terselenggara secara efektif, karena berlangsung dalam kondisi yang sederhana, wilayahnya terbatas negara terdiri atas kota dan daerah sekitarnya saja, jumlah penduduk yang sedikit 300.000 penduduk dalam satu negara kota, dan dengan suatu majelis yang mungkin terdiri dari 5.000 sampai 6.000 orang. Perkembangan selanjutnya, demokrasi perwakilanlah yang digunakan oleh negara-negara moedern, mengingat banyaknya jumlah penduduk dalam negara. Dalam hal ini, International Commission of Jurists Komisi Internasional untuk Yurisprudensi dalam konfrensinya di Bangkok mengemukakan bahwa demokrasi perwakilan adalah: “Suatu bentuk pemerintahan dimana hak untuk membuat keputusan-keputusan politik diselenggarakan oleh warga negara melalui wakil-wakil yang dipilih oleh mereka dan yang bertanggung jawab kepada mereka melalui suatu pemilihan yang bebas.” Dalam pelaksanaannya, pemerintahan demokratis akan terselenggara jika terlaksana juga kondisi pemerintahan yang berdasarkan hukum, konstitusi yang berlaku atau rule of law. Adapun syarat-syarat dasar untuk terselenggaranya pemerintahan yang demokratis di bawah rule of law ialah: perlindungan konstitusional, dalam arti bahwa konstitusi, selain dari menjamin hak-hak individu, harus menentukan pula cara prosedural untuk memperoleh perlindungan atas hak-hak yang dijamin; badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak; pemilihan umum yang bebas; kebebasan untuk menyatakan pendapat; kebebasan untuk berserikatberorganisasi dan beroposisi; dan pendidikan kewarganegaraan. B. DEMOKRASI SESUNGGUHNYA ADALAH SEPERANGKAT GAGASAN DAN PRINSIP TENTANG KEBEBASAN, TAPI JUGA MENCAKUP SEPERANGKAT PRAKTEK DAN PROSEDUR YANG TERBENTUK MELALUI SEJARAH PANJANG DAN SERING BERLIKU-LIKU. PENDEKNYA, DEMOKRASI ADALAH PELEMBAGAAN DARI KEBEBASAN, YAKNI HAK-HAK ASASI. PEMERINTAH SENDIRI DALAM HAL INI DICIPTAKAN UNTUK MELINDUNGI KEBEBASAN YANG DIMILIKI OLEH INDIVIDU BERDASARKAN EKSISTENSI INDIVIDU ITU. HAK-HAK TERSEBUT MELIPUTI KEBEBASAN BERBICARA DAN BERPENDAPAT, KEBEBASAN BERAGAMA DAN BERKEYAKINAN, KEBEBASAN BERSERIKAT DAN HAK UNTUK MENDAPATKAN PERLINDUNGAN YANG SAMA DIDEPAN HUKUM. Hak-hak asasi manusia dijamin oleh Negara Demokrasi Kebebasan berbicara, berpendapat dan pers Kebebasan beragama Kebebasan berkumpul dan berserikat Hak atas perlindungan yang sama di depan hukum Hak atas proses sewajarnya dan pengadilan yang jujur. Dalam pelaksanaan hak-hak asasi manusia, sebagai suatu faham demokrasi sangat menjunjung tinggi adanya kebebasan. Demokrasi dan kebebasan sering dipakai secara timbal balik, namun keduanya tidak sama. Kebebasan dalam negara demokrasi adalah kebebasan yang sekaligus memperhatikan tanggung jawab dalam masyarakat. Pelaksanaan hak asasi yang memperhatikan hak asasi orang lainnya. Pelaksanaan hak seseorang juga merupakan tanggung jawab baginya untuk melindungi hak orang lain juga. Negara demokratis tidak dapat menjamin bahwa kehidupan akan memperlakukan setiap orang sama, dan ia tidak mempunyai tanggung jawab untuk melakukan hal itu. Namun, ahli konstitusi John P. Frank menulis, “Dalam keadaan apapun negara tidak boleh memaksakan ketidaksamaan tambahan; negara wajib melayani secara rata dan sama seluruh rakyatnya. Tak seorangpun berada diatas hukum, warga negara demokrasi tunduk pada hukum karena mereka mengakui bahwa, sekalipun tidak langsung mereka menyerahkan diri sebagai pembuat undang-undang tersebut. Pemerintahan demokratis terbentuk setelah terselenggaranya pemilihan oleh rakyat, untuk wakil-wakilnya. Pemilihan merupakan institusi pokok pemerintahan perwakilan yang demokratis. Wewenang pemerintah hanya diperoleh atas persetujuan dari mereka yang diperintah. Menurut Jeane Kirkpatrick, “Pemilihan demokratis bukan sekedar lambang, tapi ... pemilihan yang kompetitif, berkala, inklusif luas, dan definitif nyata dimana para pengambil keputusan utama dalam pemerintah dipilih oleh warganegara yang menikmati kebebasan luas untuk mengkritik pemerintah, menerbitkan kritik mereka, dan menawarkan alternatif.” Berdasarkan pengertian itu, jelas bahwa keberadaan partai politik adalah wajib dalam pemerintahan yang demokratis. Partai-partai harus menikmati kebebasan berbicara, berkumpul dan bergerak yang diperlukan untuk menyuarakan kritik mereka terhadap pemerintah secara terbuka serta manyampaikan kebijakan kepada pemilih. “Kami pegang kebenaran- kebenaran ini sebagai bukti nyata, bahwa semua orang diciptakan sama, bahwa mereka dikarunia oleh pencipta mereka dengan hak-hak tertentu yang tidak dapat dicabut, bahwa diantaranya adalah hidup, kebebasan dan pengejaran kebahagiaan. Bahwa untuk menja-min hak-hak ini, pemerintah dilembagakan diantara orang-orang, yang mendapat kekuasaan mereka yang adil atas persetujuan yang diperintah.” Prinsip dasar berdirinya negara demokratis oleh Thomas Jefferson. Jadi pada intinya, dalam pemerintahan yang demokratis, selain terselenggaranya suatu pemilihan wakil-wakil rakyat yang didalamnya terdapat kebebasan berbicara dan berpendapat, juga terdapat jaminan hak-hak asasi manusia, serta aturan hukum yang jelas dan tidak memihak. Soko Guru Demokrasi Kedaulatan rakyat Pemerintahan yang berdasarkan persetujuan dari yang diperintah Kekuasaan mayoritas Hak-hak minorotas Jaminan hak asasi manusia Pemilihan yang bebas dan jujur Persamaan di depan hukum Proses hukum yang wajar Pembatasan pemerintah secara konstitusional. Pluralisme sosial, ekonomi dan politik Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerjasama dan mufakat. Tugas Rumah 1. Amati kehidupan dalam masyarakat sekitarmu. 2. Menurutmu, apakah hal-hal yang menjadi ciri demokrasi sudah terlaksana dalam kehidupan masyarakat Indonesia? 3. Kamu cukup mengisi antara sudah atau belum, kolom di bawah ini. Hasilnya kumpulkan kepada guru. 4. Isilah kolom-kolom ini dengan memberi tanda silang pada jawaban yang kamu inginkan. No Indikator yang diamati Pelaksanaan di Indonesia Sudah terlaksana Belum terlaksana 1. Pemerintahan yang berkedaulatan rakyat 2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah 3. Kekuasaan mayoritas 4. Diakuinya hak-hak minoritas 5. Adanya jaminan hak asasi manusia 6. Pelaksanaan pemilu yang bebas dan jujur 7. Persamaan di depan hukum 8. Pelaksanaan proses hukum yang wajar 9. Adanya pembatasan pemerintah secara konstitusional 10. Terdapat pluralisme sosial, ekonomi dan politik 11. Adanya nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerjasama dan mufakat.

3. Demokrasi Pancasila