Gambar 5.5 Gelombang protes dan kutukan
masyarakat dunia terus menggelora ketika gempuran tentara Israel membunuh puluhan
warga sipil tak berdosa di Lebanon.
pelanggar HAM tersebut melalui peradilan dan hukum yang berlaku di Indonesia.
B. Sanksi Internasional atas Pelanggaran HAM
Sanksi internasional adalah sanksi yang diberikan oleh lembaga atau dunia
internasional kepada negara pemerintah yang berkuasa
apabila negara tersebut dinyatakan telah melakukan
pelanggaran HAM yang berat. Baik kepada rakyatnya sendiri
atau kepada negara-negara lain di sekitarnya. Saksi ini
diberikan karena biasanya negara atau pemerintah yang
bersangkutan tidak kooperatif dalam menyelesaikan pelanggaran HAM berat tersebut.
Kasus pelanggaran HAM yang berat di Timtim terkait dengan resolusi PBB 1264 1999. Resolusi ini memberikan kewajiban
internasional secara mandatory kepada pemerintah Indonesia untuk mengadili mereka yang bertanggungjawab atas terjadinya kekerasan
di Timtim melalui pengadilan HAM ad hoc. Kemudian menurut pasal 25 piagam PBB, Indonesia terikat secara hukum oleh Resolusi Dewan
Keamanan tersebut. Tidak ada jalan lain bagi pemerintah Indonesia kecuali melaksanakannya. Jika tidak, Dewan Keamanan PBB bisa
menjatuhkan sanksi: 1penangguhan hak-hak dan keistimewaannya sebagai anggota PBB; 2 mengeluarkan Indonesia dari
keanggotaannya di PBB; 3 pembentukan Pengadilan HAM internasional; dan 4 sanksi embargo ekonomi pernah dikenakan
pada Yugoslavia, Libya, dan Irak.
Pembentukan Pengadilan HAM internasional pernah direkomendasikan Komisi Penyidik Internasional mengenai Timtim. Hal
ini seperti yang terjadi di Yugoslavia dan Rwanda. Sementara jenis- jenis sanksi internaional tersebut dikenakan kepada negara sesuai
dengan kadarkualitas seberapa berat pelanggaran yang dilakukan. Bahkan sampai pada pelumpuhan kekuatan suatu negara pemerintah
yang berkuasa dengan serangan kekuatan militer. Hal ini terjadi di Irak yang kini merana akibat serangan militer Amerika bersama
sekutunya atas nama PBB. Sanksi internasional yang ada mempunyai konsekuensi
tersendiri, sanksi tersebut tidak hanya mengarah kepada orang perorang pemerintah yang berkuasa tetapi juga kepada negara secara
keseluruhan termasuk warga negaranya yang juga menanggung akibatnya. Misalnya ketika Irak dikenai sanksi berupa embargo
ekonomi. Embargo tersebut mengakibatkan kesengsaraan bagi sebagian besar rakyat Irak. Kelaparan, kemiskinan, berkembangnya
penyakit, kurangnya obat-obatan, dan masih banyak lagi terjadi. Demikian pula yang terkadi saat Libya diberikan sanksi embargo
ekonomi.
Tugas Diskusi
1. Buatlah kelompok beranggotakan 3-4 orang 2. Berdasarkan sekelumit informasi di atas berikan pendapat anda
tentang bentuk sanksi internasional tersebut dengan segala akibatnya
3. Apa yang anda lakukan apabila kalian menjadi warga negara di negara yang dikenakan sanksi internsional seperti Irak dan Libya.
4. Hasil analisis dipresentasikan oleh setiap kelompok dengan sistem panel
5. Buat kesimpulan diskusi
Rangkuman
1. Hak Asasi Manusia adalah hak-hak dasar yang dibawa manusia semenjak lahir yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Hak Asasi Manusia merupakan anugerah-Nya yang wajib dihoramati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Dengan
demikian, maka Hak Asasi Manusia itu merupakan hak yang tidak bisa dikurangi non derogable right.
2. Munculnya kesadaran tentang Hak Asasi Manusia dipicu dari munculnya kesewenang-wenangan dan pelanggaran-pelanggaran
kemanusiaan oleh penguasa terhadap rakyatnya dan tidak seimbangnya kedudukan antarmanusia. Kesadaran tentang
pentingnya penghormatan terhadap hak-hak yang dimiliki manusia tercermin dalam Piagam Magna Charta 1215, Habeas Corpus Act
1679, Bill of Right 1689, Declaration of Independence 1776, Declaration des droit de l,homme et du citoyen 1789, dan juga
konsep four freedom dari Roselvelt. Melalui Universal Declaration of Human Right PBB 1948 pengakuan dan jaminan tentang Hak Asasi
Manusia lebih dimantapakan secara internasional dan menjadi tonggak HAM yang terus dikembangkan di kemudian hari.
3. Hak asasi manusia berkembang menurut tingkat kemajuan kebudayaan. Dewasa ini hak asasi manusia meliputi berbagai bidang
sebagai berikut: Hak asasi pribadi personal rights, Hak asasi ekonomi property rights, Hak asasi mendapatkan pengayoman dan
perlakukan yang sama dalam keadilan dan pemerintahan, atau dapat disebut sebagai hak persamaan hukum rihts of legalequality. Hak
asasi politik political rihts, Hak asasi sosial dan kebudayaan social and culture rights, dan Hak asasi perlakuan yang sama dalam tata
peradilan dan perlindungan hukum procedural rights.
4. Isu-isu mengenai hak asasi manusia dewasa ini bukan lagi berkisar seputar masalah pengakuan dan jaminan perlindungan terhadap hak
asasi manusia. Hampir di semua negara, baik dalam konstitusinya maupun dalam peraturan peundang-undangan, telah diberikan
pengakuan dan jaminan terhadap ahak asasi manusia, disamping telah adanya bebrapa konvensi PBB tentang HAM. Masalahnya
sekarang tertuju pada isu-isu penegakan dan pemajuan hak asasi manusia itu.
5. Pengakuan dan jaminan perlindungan hak asasi manusia di Indonesia telah cukup banyak diberikan, baik yang ditemukan dalam nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, serta peraturan perundang-undangan lainnya. Indonesia telah meratifikasi
beberapa konvensi PBB tentang HAM. Indonesia juga telah mendeklarasikan Rencana Aksi Nasional Hak-hak Asasi Manusia
Indonesia 1998-2003, Komite Nasional Hak Asasi Manusia Komnas HAM, dan lembaga-lembaga lainnya dalam upaya penegakan HAM di
Indonesia 6. Pelanggaran terhadap hak asasi manusia tidak selalu merupakan
dominasi negara terhadap rakyatnya, tetapi pelanggaran hak asasi manusia juga dapat dilakukan oleh orang per orang atau individu
terhadap orang atau individu yang lain atau bahkan negara kepada negara yang lain. Demikian pula sebaliknya penegakan hak asasi
manusia sebenarnya bukan hanya merupakan kewajiban negara akan tetapi merupakan kewajiban setiap individu manusia dan semua
negara di dunia. 7. Pelanggaran dan pemerkosaan terhadap hak asasi manusia
merupakan kenyataan negatif yang akan selalu diiringi dengan upaya untuk mengatasinya secara positif. Upaya penegakan hak asasi
manusia di Indonesia bukan tidak pernah dilakukan bahkan sudah terlihat upaya-upaya serius untuk tegaknya hak asasi manusia di
Indonesia, dengan atau tanpa tekanan dari dunia internasional. Akan
tetapi masih banyak hambatan dan tantangan menuju tegaknya HAM di Indonesia.
8. Perlindungan terhadap HAM selain menggunakan instrumen hukum juga dilakukan dengan instrumen kelembagaan, baik yang bersifat
nasional maupun internasional. Dalam skala internasional Perlindungan HAM melalui kelembagaan dapat dilakukan melalui
Komisi Hak Asasi Manusia PBB, dan Mahkamah Internasional. 9. Pada pengadilan Neuremberg lahir pemikiran yang fundamental, yakni
menempatkan individu sebagai subjek hukum internasional. Menurut pandangan Tribunal, kejahatan terhadap hukum internasional
dilakukan oleh manusia bukan oleh kesatuan-kesatuan abstrak dan hanya menghukum individu-individu yang melakukan kejahatan. Sejak
saat itulah lahir beberapa Mahkamah Internasional khusus untuk mengadili para pelanggar HAM berat.
10. Merasakan rumitnya pembentukan Mahkamah Internasional khusus, PBB menugaskan Komisi Hukum Internasional untuk menyusun draft
Statuta Pengadilan Pidana Internasional Permanen. Akhirnya bulan Juli 1998 berhasil disahkan di Roma, yaitu Statute of International
Criminal Court yang dikenal sebagai Statuta Roma. Maka resmilah Pengadilan Pidana Internasional International Criminal Court – ICC
menjadi badan baru di bidang penegakan hukum pidana untuk mengadili pelanggaran HAM. ICC merupakan Pengadilan HAM
Internasional permanen. 11. Apabila Komisi HAM PBB melihat suatu negara tidak mampu
melindungi HAM warga negaranya dan mengadili pelaku pelanggaran HAM yang berat yang terjadi di negara yang bersangkutan, maka
Komisi HAM PBB dapat merekomendasikan campur tangan PBB dan mengadili para pelakunya di dunia internasional.
12. HAM adalah isu dunia sehingga semua negara merasa ikut
berkepentingan terhadap penegakan HAM di negara-negara lain di dunia. Terutama adalah negara-negara yang dari awal
menghembuskan isu HAM. Apa yang terjadi di suatu negara akan mempengaruhi kondisi di negara lain. Dengan kemajuan teknologi
komunikasi dan informasi tidak ada negara yang mampu menyembunyikan apa yang terjadi di negaranya kepada negar-negara
lain. 13. Sanksi internasional adalah sanksi yang diberikan oleh lembaga atau
dunia internasional kepada negara pemerintah yang berkuasa apabila negara tersebut dinyatakan telah melakukan pelanggaran
HAM yang berat. Baik kepada rakyatnya sendiri atau kepada negara- negara lain di sekitarnya.
14. Sanksi itu dapat berupa: 1 penangguhan hak-hak dan keistimewaan sebagai anggota PBB; 2 mengeluarkan negara yang bersangkutan
dari keanggotaannya di PBB; 3 pembentukan Pengadilan HAM internasional; dan 4 sanksi embargo ekonomi. Jenis-jenis sanksi
internaional tersebut dikenakan kepada negara sesuai dengan kadarkualitas seberpa berat pelanggaran yang dilakukan.
15. Penegakan HAM di Indonesia sebagai upaya sadar untuk melindungi dan melalui lembaga-lembaga yang dipersiapkan untuk penegakan
HAM di Indonesia, antara lain: 1Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Komnas HAM, 2 Pengadilan Hak Asasi Manusia; 3 Pengadilan
Hak Asasi Manusia Ad Hoc; dan 4 Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi
16. HAM memampukan kita untuk “HIDUP BERSAMA” secara damai mengatasi konflik-konflik perseorangan dan sosial, mengharmoniskan
moralitas individual dengan hukum-hukum dan hak-hak yang mengatur hubungan-hubungan sosial itu.
Uji Kompetensi A. Pilihlah jawaban a, b, c, d, atau e yang kamu anggap paling tepat
untuk setiap soal di bawah ini 1. Hak Asasi Manusia itu adalah hak yang tidak bisa dikurangi non
derogable righ, karena: a. Setiap manusia memilikinya
b. Setiap orang bebas menggunakannya c. Negara harus melindungi
d. Bersumber dari Tuhan e. Manusia makhluk yang sempurna.
2. Franklin D. Roselvelt 1941 mengemukakan empat konsep tentang kebebasankemerdekaan Four Freedom, yaitu, kecuali:
a. Kebebasan kemerdekaan berbicara b. Kebebasan beragama
c. Kebebasan Berpolitik d. Kebebasan dari Kemiskinan
e. Kebebasan dari rasa takut.
3. Setiap orang berhak untuk memiliki sesuatu, serta untuk menjual atau menyewakan sesuatu yang dimilikinya itu kepada orang lain.
Hal tersebut adalah salah satu perwujudan dari: a. Hak Asasi Pribadi
b. Hak Asasi Politik c. Hak Asasi Ekonomi
d. Hak Asasi Sosial Budaya e. Hak asasi dagang.
4. Hak asasi dimana seseorang bebas berekspresi dan mendapatkan pendidikan atau pengajaran merupakan
perwujudan: a. Hak Asasi Pribadi
b. Hak Asasi Politik c. Hak Asasi Ekonomi
d. Hak Asasi Sosial Budaya e. Hak asasi berkesenian.
5. Pengakuan dan jaminan perlindungan hak asasi manusia di Indonesia telah cukup banyak diberikan, baik yang ditemukan
dalam nilai-nilai maupun dalam peraturan perundang-undangan, diantaranya berupa Ketetapan MPR RI, yaitu:
a. Ketetapan MPR Nomor XMPR1998 b. Ketetapan MPR Nomor XIIIMPR1998
c. Ketetapan MPR Nomor XVIMPR1998 d. Ketetapan MPR Nomor XVIIMPR1998
e. Ketetapan MPR Nomor XXMPR1998
6. Pengakuan dan jaminan perlindungan hak asasi manusia di Indonesia diberikan secara khusus dalam UUD 1945 setelah
diamandemen, yaitu: a. Pasal 27 ayat 2 UUD 1945
b. Pasal 34 UUD 1945 c. Pasal 18 A sampai dengan 18 J
d. Pasal 28 A sampai dengan 28 J e. Pasal 27 dan 28
7. Kebijakan PBB dalam upaya perlindungan HAM secara universal melalui beberapa instrumennya memberi kewenangan kepada
PBB untuk terlibat secara langsung dalam suatu negara yang berdaulat, dengan alasan melindungi HAM. Hal tersebut
dilakukan apabila: a. PBB menganggap negara bersangkutan terlalu banyak terjadi
praktik KKN b. Negara yang bersangkutan tidak serius mengakkan HAM
c. Negara yang bersangkutan tidak mampu melindungi HAM warga negaranya
d. Negara yang bersangkutan tidak mampu melindungi HAM warga negaranya dan mengadili pelaku pelanggaran HAM yang
berat. e. Negara tersebut menyerang negara lain tanpa alasan.
8. Badan internasional baru yang dibentuk PBB dalam penegakan HAM internasional, dengan Statuta Roma pada akhirnya bulan
Juli 1998, yaitu: a. Komisi HAM PBB
b. Mahkamah Internasional c. International Criminal Court ICC
d. Pengadilan HAM e. Komisi HAM Internasional.
9. Lembaga yang dibentuk melalui Keppres Nomor 5 Tahun 1993, kemudian dikukuhkan lagi melalui UU Nomor 39 Tahun 1999
dalam upaya pengakan HAM di Indonesia adalah: a. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
b. Pengadilan Hak Asasi Mansia c. Pengadilan Hak Asasi Mansia Ad Hoc.
d. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi e. Komisi pengadilan Hak Asasi Manusia.
10. Lembaga yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2000 dalam penegakan HAM di Indonesia adalah:
a. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia b. Pengadilan Hak Asasi Mansia
c. Pengadilan Hak Asasi Mansia Ad Hoc. d. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi
e. Komisi pengadilan Hak Asasi Manusia.
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan uaraian singkat