Identifikasi Masalah Uraian Materi

perubahan yaitu : 1 Perencanaan, 2 Pelaksanaan tindakan, 3 Observasi dan 4 Refleksi. Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Perencanaan Identifikasi masalah Perumusan masalah analisis penyebab masalah Rencana Tindakan Pelaksanaan tindakan Observasi Refleksi Perencanaan dan tindak lanjut Perencanaan Perencanaan merupakan langkah pertama yang diakukan dalam pelaksanan PTK, Langkah utama dalam perencanaan adalah : 1 identifikasi masalah, 2 menganalisis dan merumuskan masalah, 3 analisis penyebab masalah, 4 pengembangan intervensi pemecahan masalah, dan menyusun rancangan tindakan.

1. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas. Kegiatan ini merupakan langkah yang menentukan dalam kegiatan penelitian untuk menetapkan masalah. Masalah yang akan diteliti harus dirasakan dan diidentifikasi oleh peneliti sendiri dengan kolaborator, supaya mereka terlibat dalam proses penelitiannya. Identifikasi masalah merupakan teknik untuk mengetahui adanya masalah yang dapat dipecahkan melalui PTK, tidak semua masalah yang tampak perlu dipecahkan melalui PTK. Ada rambu-rambu untuk pemilihan masalah yang dapat dipecahkan dengan PTK, hal tersebut merupakan pedoman untuk mengidentifikasi masalah secara benar. Adapun rambu-rambu tersebut adalah sebagai berikut: a Masalah harus riil , masalah tersebut benar-benar ada atau dirasakan sebagai masalah yang berasal dari pengamatan atau pengalaman sehari-hari guru sendiri Masalah itu dilihat atau diamati atau dirasakan dalam pelaksanaan tugas mengajar sehari-hari. Sebagai contoh: menurut data kelas sekolah ditemukan bahwa i sebagian besar siswa 75 tidak dapat menguasai ketrampilan matematika dasar, ii mayoritas siswa 85 tidak berminat belajar bahasa Inggris, iii hanya sebagian kecil siswa mendapat nilai fisika kurang dari 7, iv dst...dst. Masalah-masalah pendidikan seperti ini dapat dikategorikan sebagai masalah yang nyata karena memang didukung dengan data-data empiris lapangan seperti data kelas, data sekolah, observasi, dan jurnal, catatan harian gurukepala sekolah. b Masalah harus pula bersifat on-the job berada dalam kewenangan peneliti, artinya masalah tersebut memang berada dalam batas kewenangan peneliti. Hal ini penting untuk diperhatikan mengingat masalah-masalah yang tidak berada dalam kewenangan akan sulit untuk dipecahkan oleh peneliti. c Masalah harus problematik artinya masalah tersebut perlu dipecahkan. Tidak semua masalah pendidikan atau pembelajaran yang nyata adalah masalah-masalah yang problematik, sebab: i pemecahan masalah tersebut tidak atau kurang mendapat dukungan sarana-prasarana atau birokrasi, ii pemecahan masalah tersebut belum mendesak dilaksanakan, dan iii ternyata guru tidak mempunyai kewenangan penuh untuk memecahkan. Sebagai contoh: mayoritas siswa yang tidak dapat membaca buku teks bahasa Indonesia dapat merupakan masalah yang kurang problematik bagi seorang guru Biologi. Masalah ini lebih merupakan tanggung jawab seorang guru bahasa Indonesia. d Masalah harus memberi manfaat yang jelas, artinya pemecahan masalah tersebut akan memberi manfaat yang jelas atau nyata. Untuk itu, pilihlah masalah-masalah yang memiliki asas manfaat secara jelas. Untuk asas manfaat, dapat dilontarkan beberapa pertanyaan sebagai berikut: i apa yang akan terjadi, bila masalah tersebut tidak dipecahkan?, ii resiko apa bila masalah tersebut tidak segera dipecahkan, dan iii tujuan pendidikan yang mana yang tidak tercapai, bila masalah tersebut tidak segera dipecahkan. Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat membimbing pada penemuan masalah-masalah yang mendesak untuk dipecahkan. e Masalah harus feasible dapat dipecahkan, artinya terdukung oleh sumber daya yang ada yaitu waktu, fasilitas, beaya dll. Identifikasi masalah dimulai dengan kegiatan Refleksi awal mengenai kualitas pembelajaran yang selama ini dilakukan oleh guru, guru merasakan ada masalah dalam pembelajaran. Untuk melakukan refleksi awal dapat mengajukan pertanyaan- pertanyaan sebagai berikut : • Apakah kompetensi awal siswa untuk mengikuti pelajaran cukup memadai? • Apakah pembelajaran yang dilakukan cukup efektif? • Apakah siswa cukup aktif dalam mengikuti pembelajaran? • Apakah sarana prasarana pembelajaran cukup memadai? • Apakah pemerolehan hasil belajar cukup tinggi? • Apakah hasil pembelajaran cukup berkualitas? • Bagaimana strategi pembelajaran yang digunakan? • Apakah ada pengaruh dengan permasalahan yang dirasakan? • Apakah ada unsur inovatif dalam pelaksanaan pembelajaran • Bagaimana melaksanakan pembelajaran dengan strategi pembelajaran inovatif tertentu? Bidang kajian yang dapat dikembangkan sebagai masalah dalam PTK adalah sebagai berikut : • Masalah belajar siswa di sekolah, seperti : masalah belajar di kelas, kesalahan pembelajaran, miskonsepsi dan peningkatan hasil belajar siswa. • Desain dan strategi pembelajaran di kelas, seperti : masalah pengelolaan dan interaksi di dalam kelas, partisipasi orang tua dalam proses belajar-mengajar siswa. • Alat bantu , media dan sumber belajar, seperti : masalah penggunaan media, perpustakaan dan sumber belajar didalam dan diluar kelas, peningkatan hubungan antara sekolah dan masyarakat. • Sistem asesmen dan evaluasi proses dan hasil pembelajaran seperti pengembangan instrumen dalam penilaian kelas. • Pengembangan pribadi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan seperti : keefektifan hubungan antara pendidik, peserta didik dan orang tua dalam dalam proses belajar-mengajar serta peningkatan konsep diri peserta didik. • Masalah kurikulum, seperti,seperti implementasi kurikulum urutan penyajian materi pokok, interaksi guru siswa, siswa materi ajar, dan siswa-lingkungan belajar. Berbagai masalah yang telah dirasakan kemudian diidentifikasi dengan cara sebagai berikut : • Menulis semua hal yang terkait dengan permasalahan pembelajaran yang dirasakan perlu memperoleh perhatian. • Mengklasifikasi masalah sesuai dengan jenis, mencatat jumlah siswa yang mengalami, mengidentifikasi frekuensi timbulnya masalah. • Mengurutkan masalah sesuai dengan tingkat urgensinya untuk ditindaklanjuti.

2. Menganalisis Masalah