ini akan efektif karena kedua individukelompok memiliki kesamaan karakteristik atau latar belakang sosial budaya
yang memudahkan komunikasi dapat dilaksanakan secara akrab dari hati ke hati.
b. Komunikasi heterofil yaitu proses komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih, dimana pengirim pesan dan
penerima pesan memiliki latar belakang berbeda baik dari sosial budaya, pendidikan, agama, maupun karakteristik lain.
Pada komunikasi heterofil ini proses difusi inovasi tidak bisa berjalan mulus karena perbedaan latar belakang tersebut.
Banyak gangguan atau distorsi dalam komunikasi sebagai akibat banyak kendala karena keragaman latar belakang
antara pengirim dan penerima pesan. Oleh sebab itu dibutuhkan waktu agak lama untuk menjadikan difusi inovasi
dapat diadopsi oleh seseorangkelompok masyarakat.
3. Faktor Waktu dan Proses Pengambilan Keputusan
Proses keputusan inovasi pada hakekatnya adalah suatu proses yang dilalui individu atau kelompok, mulai dari pertama
kali adanya inovasi kemudian dilanjutkan dengan keputusan sikap terhadap inovasi, penetapan keputusan untuk menerima atau
menolak, implementasi inovasi dan konfirmasi atas keputusan inovasi yang dipilih ada beberapa tahapan dari model proses
keputusan inovasi, yaitu : a. Tahap pengetahuan knowledge
Tahap ini berlangsung pada saat individukelompok membuka diri terhadap suatu inovasi serta ingin mengetahui bagaimana
fungsi dan peran inovasi tersebut memberi kontribusi perbaikan di masa mendatang.
b. Tahap bujukan persuasion
Tahap ini berlangsung pada saat individu atau kelompok mulai membentuk sikap menyenangi atau bahkan tidak menyenangi
terhadap inovasi. c. Tahap pengambilan keputusan decision making
Tahap ini berlangsung pada saat seseorang atau kelompok melakukan aktifitas yang mengarah kepada keputusan untuk
menerima atau menolak inovasi tersebut. d. Tahap implementasi implementation
Tahap ini berlangsung ketika seseorang atau kelompok menerapkan atau menggunakan inovasi itu dalam kegiatan
organisasinya e. Tahap konfirmasi confirmation
Tahap ini berlangsung ketika seseorang atau kelompok mencari penguatan terhadap keputusan inovasi yang
dilakukannya. Dengan demikian waktu yang dibutuhkan pada proses pengambilan dalam difusi inovasi dibutuhkan waktu
yang cukup lama, bulanan atau bahkan tahunan untuk dapat diadopsi oleh seseorang atau kelompok masyarakat.
4. Sistem Sosial
Sistem sosial merupakan berbagai unit yang saling berhubungan dalam tatanan masyarakat dalam mencapai tujuan
yang diharapkan. Beberapa hal yang dikelompokkan sebagai bagian dari unit dalam sistem sosial kemasyarakatan meliputi :
individu anggota masyarakat, tokoh masyarakat, pemimpin formal, kiai, kelompok tertentu dalam masyarakat. Kesemuanya
secara nyata baik langsung maupun tidak langsung mempengaruhi dalam proses difusi inovasi yang dilakukan.
Disamping itu, struktur sosial dan difusi juga turut mempengaruhi proses difusi inovasi, antara lain :
a. Struktur sosial
Bahwa sistem sosial mencakup berbagai komponen yang saling berhubungan dan sangat mempengaruhi proses
difusi inovasi, salah satu komponen tersebut adalah struktur sosial, yang merupakan susunan yang terpola dari berbagai
unit dalam suatu sistem. Dengan adanya struktur sosial akan menghasilkan beberapa keuntungan dalam menghadapi
dinamika sosial kemasyarakatan. Keuntungan tersebut mencakup: 1 adanya struktur sosial baik formal maupun
informal, 2 akan mampu memprediksi kecenderungan perilaku masyarakat, termasuk proses difusi inovasi yang
tengah berlangsung dalam tatanan masyarakat tertentu. b. Norma sosial dan difusi
Dalam hubungannya dengan sistem sosial, norma yang dianut oleh masyarakat dipandang sebagai pengikat dn
pengukuh pola perilaku masyarakat yang bersangkutan sesuai dengan kaidah sistem sosial yang berlaku. Dalam kadar
tertentu norma yang dianut dapat juga dipandang sebagai standar dari suatu tatanan perilaku masyarakat yang dianut.
Norma itu sendiri bisa berciri budaya lokal, keagamaan atau ciri khusus masyarakat tertentu. Namun, disisi lain norma
suatu sistem bisa berperan sebagai penghalang suatu perubahan. Banyak contoh kasus inovasi yang ditolak atau
terganggu masyarakat karena faktor norma sosial yang dianut oleh masyarakat. Contoh, beberapa propinsi di India, banyak
sapi peliharaan yang dianggap suci, sehingga tabu bagi masyarakat untuk menyembelihnya, padahal masyarakatnya
rawan protein hewani. Yang termasuk ke dalam sistem sosial dalam pendidikan
yang direncanakan dan diorganisasikan sesuai dengan social system adalah lembaga sekolah dasar menengah, lembaga
pendidikan tinggi, organisasi profesi guru PGRI, dewan
sekolah. Beberapa sistem sosial yang melaksanakan kegiatan inovasi antara lain :
1. Kegiatan pemeliharaan terbatas, yaitu sistem sosial pada
bidang pendidikan yang secara nyata membatasi pelaksanaan perubahan pendidikan yang dilakukan.
Contoh : penghargaan bagi guru yang ditempatkan di daerah terpencil.
2. Ukuran kewilayahan : suatu sistem sosial yang secara jelas mempersyaratkan kelompok oranggeografis
melaksana-kan suatu inovasi. Contoh : pelaksanaan penggabungan sekolah ke tingkat kecamatan.
3. Fasilitas fisik suatu sistem sosial yang mengaitkan berbagai fasilitas dan teknologi termasuk SDM yang
akan terlibat untuk melaksanakan proyek inovasi pendidikan. Contoh: laboratorium bahasa, ICT yang
secara nyata menuntut kelengkapan fasilitas tertentu dengan kualifikasi sumber daya penopang.
4. Penggunaan waktu yaitu waktu merupakan ciri dominan
dari inovasi pendidikan. Contoh : program-program semester pertahun.
5. Tujuan yang ingin dicapai, mempersyaratkan adanya tujuan sebagai ciri dominan inovasi pendidikan. Contoh:
informasi kurikulum melalui metode pembelajaran tertentu seperti inkuiri, kontekstual, dengan tujuan untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pendidikan. 6.
Prosedur yang digunakan dengan mengaitkan berbagai prosedur dan teknologi untuk melaksanakan inovasi
pendidikan. Contoh : pembelajaran dengan multi metode, multi media.
7. Definisi peran, yang mengaitkan berbagai peran sosial peran guru, kepala sekolah sesuai kewenangannya
untuk melaksanakan inovasi. Contoh : team teaching, melibatkan guru dan teman sejawat.
8. Kondisi normatif, mempersyaratkan perlunya norma dan
ciri normatif lain untuk melaksanakan inovasi. Contoh : disiplin sekolah.
9. Struktur sosial, mengaitkan berbagai struktur dan hubungan antar manusia dalam organisasi untuk inovasi.
Contoh : MBS, PAKEM. 10. Metode sosialisasi merupakan sistem sosial yang
menghubungkan bermacam metode sosialisasi atau prosedur tertentu untuk melaksanakan suatu proyek
inovasi. Contoh : program D2-PGSD untuk pada guru SD dari lulusan SPG.
11. Keterkaitan dengan sistem lain merupakan suatu kondisi sistem sosial dalam inovasi yang mengaitkan berbagai
sistem lain atau instansi lain dalam implementasi inovasi yang akan dilakukan. Contoh : pembangunan gedung
sekolah dasar yang melibatkan komite sekolah tanpa dilakukan tender dengan pihak ketiga. Dengan demikian
proses difusi inovasi akan terlaksana dengan baik apabila ada komunikasi yang baik dengan individu atau
kelompok yang ada dalam kehidupan masyarakat sekolah maupun umum dalam bidang pendidikan.
C. Latihan