Masyarakat Dan Kebudayaan Saling Ketergantungan Antara Manusia Dan Lingkungan 1. Manusia Dan Lingkungan Hidup

4-15 Ilmu Pengetahuan Sosial sejak ia dilahirkan. Didalam perjalanannya lingkungan hidup bumi mengalami perubahan-perubahan secara berangsur-angsur dan terus menerus, tetapi perbandingannya tetap konstan dalam waktu, tetapi terjadi variasinya yang semakin kompleks dalam ruang. Oleh sebab itu, walaupun terjadi perbedaan-perbedaan kepentingan hidup yang nampak diantara kelompok manusia bukanlah sebagai suatu ancaman secara langsung pada lingkungan hidup yang beraneka ragam, tetapi akan berdampak positif jika setiap manusia menanggapi dan menginterprestasi tempat dimana mereka hidup melalui cakrawala pandangan hidup mereka yang selektif yaitu kebudayaannya. Sebagai contoh masyarakat Bali dalam menjaga kelestarian lingkungan. Sebagaimana waktu-waktu yang dilampauinya akan mempengaruhi lingkungan alamnya sebaik mungkin, sehingga merupakan bagian dirinya. Dengan demikian terjadi persaingan atau saling melengkapi dari suatu kesatuan antara dua kekuatan manusia dan alam yang saling bertentangan.

2. Masyarakat Dan Kebudayaan

Istilah masyarakat dan kebudayaan tidak dapat di definisikan secara pasti dan mengandung argumentasi yang tidak ada putus- putusnya. Suatu masyarakat adalah suatu kelompok organisasi kelompok mansuia secara individu memiliki suatu kebudayaan tersendiri. Di sinilah terjadi perubahan-perubahan isi atau kandungan pada definisi kebudayaan. Barangkali yang sederhana dikatakan bahwa suatu kebudayaan adalah suatu keseluruhan pandangan hidup suatu penduduk atau jika seseorang menginginkan penekanan standard yang ideal daripada praktik maka ia akan mengatakan kebudayaan adalah suatu desain penduduk bagi kehidupannya.Isi dari setiap kebudayaan terdiri dari sistem kepercayaan ideologi, lembaga sosial organisasi, ketrampilan industri dan peralatan teknologi, dan barang-barang 4-16 Ilmu Pengetahuan Sosial yang dimilki sumberdaya, Karakteristik susunan kebudayaan secara eksplisit adalah sitem standarisasi dari bentuk-bentuk tingkah laku manusia, dimana setiap individu mengaku dirinya sebagai anggota suatu masyarakat. Ahli kebudayaan Jerman Carl Ritter 1779-1859 yang sangat memperhatikan tentang sejarah perkembangan kebudayaan umat manusia yang beraneka ragam di pelbagai belahan dunia. Dia berpendapat bahwa Tuhan menciptakan bumi sebagai sekolah bagi umat manusia, di tempat ini bumi manusia akan mengalami perkembangan perilaku dari bangsa yang barbarian yang sangat kejam menjadi bangsa yang beragama dan beradab. Perbedaan “wilayah alam” terutama ditentukan oleh bentang lahannya menimbulkan hal yang khusus dalam penentuan perkembangan kebudayaannya. Walaupun pendekatan teologi ini dirasa masih asing bagi tata krama aturan ilmu pengetahuan moderen. Semua kebudayaan memang berbeda tetapi perbedaan-perbedaan pokok tersebut berasal dari variasi, tema yang bersifat universal, misalnya: bahasa, religi, ekonomi, hukum dan teknologi. Karena di sini bersifat universal maka merupakan hal yang bersifat potensial bagi interaksi diantara para penduduk. Bahasa yang merupakan alat komunikasi antar sesama manusia akan diadopsi atau suatu religi lain akan dipeluk, dan pandangan-pandangan baru akan diikuti dan sebagainya. Kebudayaan satu akan mempengaruhi kebudayaan lain, kebudayaan itu akan mengalami perubahan terus menerus, apakah adanya suatu invensi penemuan baru atau gagasan-gagasan yang berasal dari dalam atau pengaruh dari luar maka masyarakat harus menerima, gagasan tersebut dan menjadi bagian dari kebudayaannya. 4-17 Ilmu Pengetahuan Sosial

3. Konsep Kebudayaan Dalam Geografi