Unsur makro Unsur-unsur Pendukung Kelayakan Desain

5 Pendekatan desain design approach Pendekatan desain yaitu suatu pendekatan khas yang hendak diterapkan perencana dalam rangka merealisasikan rencananya, khususnya saat dilaksanakan proses pabrikasi manufacturing. 6 Jangkauan desain design range Jangkauan desain yaitu jumlah produk yang akan didesain atau dibuat berdasarkan suatu kesatuan konsep desain yang sama. 7 Citra desain design image Citra desain yaitu kesan dan impresi visual yang ditampilkan oleh produk atau sistem. 8 Kedudukan desain design position Kedudukan desain yaitu suatu peta konstelasi kedudukan suatu desain atau produk, dibandingkan terhadap sejumlah desain atau produk lainnya Bram Palgunadi, 2007: 382. 9 Aspek desain design aspects Aspek desain yaitu rincian berbagai aspek desain baik yang bersifat baku maupun tidak baku. 10 Kendala desain design barrier Kendala desain yaitu sejumlah hal yang diperkirakan bisa mempersulit, menghalangi atau bahkan menggagalkan proses perencanaan atau pabrikasi atas produk yang direncanakan untuk dibuat. Dari pembahasan diatas untuk menghasilkan suatu pegangan atau konsep desain yang bersifat komprehensif dan lengkap diperlukan dukungan hasil analisis, berbagai butir pernyataan dan keputusan yang berasal dari unsur-unsur diataslah yang nantinya akan menjadi unsur-unsur pembangun konsep desain yang bersifat rinci yang disebut konsep desain mikro micro design concept Bram Palgunadi, 2007: 382.

5. Ragam Hias

Menurut Soepratno 1983: 11 ornamen atau ragam hias berasal dari bahasa Yunani yaitu kata ornare yang artinya hiasan atau perhiasan. Gambar Ornamen atau yang lebih dikenal dengan seni ragam hias adalah gambar yang menitik beratkan pada hiasan atau dekorasi yang difungsikan untuk tujuan tertentu yang bersifat estetis. Ragam hias atau ornamen itu sendiri terdiri dari berbagai jenis motif dan kumpulan dari motif itulah yang digunakan sebagai penghias dan memperindah. Semula ornamen-ornamen tersebut berupa garis seperti: garis lurus, garis miring, garis sejajar, garis lengkung, lingkaran dan sebagainya yang kemudian berkembang menjadi bermacam-macam bentuk yang beraneka ragam. Dalam perkembanganya ornamen tersebut hanya terdidri dari satu motif atau dua motif, seiring perkembangan era moderenisasi ornamen banyak menggambungkan beberapa motif ke dalam satu bidang atau benda, seperti: pengulangan motif, kombinasi motif dan ada pula yang digayakan. a. Unsur-unsur Ornamen Menggambar tidak terlepas dari unsur-unsur yang saling mendukung antara satu dengan yang lain. Unsur yang dimkasud yaitu: titik, garis, bidang bentuk, ruang dan warna. b. Fungsi Ornamen Fungsi ornamen dapat dibedakan menjadi dua yaitu : Fungsi religius yang erat berhubungan dengan kegiatan upacara keagamaan dan spiritual untuk menolak bala, mendatangkan rejeki dan lain-lain. Sedangkan ornamen sebagai fungsi terapan digunakan untuk menghias benda-benda seni. c. Motif Ornamen Motif Ornamen sesuai perkembnaganya dibagi menjadi tiga bagian masing-masing mempunyai sejarah sendiri-sendiri yaitu motif tradisional, motif klasik dan modern. Menurut Soepratno 1983: 20 motif sangat beraneka ragam, meskipun demikian dapat juga dikelompokkan beberapa macam, yaitu: motif bentuk alami, motif bentuk stilasi, motif bentuk geometrik dan motif bebas. a. Motif Bentuk Alami Pada dasarnya motif bentuk alami ini adalah bentuk-bentuk tumbuhan, binatang, seperti ayam jago, angsa, burung, ikan dan lain sebagainya merupakan bentuk-bentuk yang seringkali dijadikan motif. Bentuk-bentuk itu bisaanya digambar secara dekoratif, tetapi kadang-kadang juga digambar dalam bentuk seperti kenyataanya.