dibagian bawahnya, bagian atasnya tertulis Republik Indonesia sebagai ciri atau simbol bahwa mata uang tersebut terbitan Bangsaa Indonesia. Pada nominal ini
jenis huruf dan angka yang digunakan harus mudah dipahami atau dibaca karena sebagai pembeda dengan nominal dan jenis mata uang lainnya. Pecahan dua
setengah rupiah ini mempunyai ukuran panjang 119 mm dan lebar 60 mm, nominal dua setengah rupiah ini ditanda tangani oleh Ir. H Djuanda K selaku
Menteri Keuangan pada saat itu. Mata uang ini dicetak kembali pada tahun 1961 dan ditanda tangani oleh Menteri Keuangan R.M. Notohamiprodjo.
15. Mata Uang Republik Indonesia Emisi Ir. Soekarno dan Wayang Orang
Tahun 1964
Uang Republik Indonesia emisi Ir. Soekarno dan wayang orang mempunyai pecahan yang beredar pada waktu itu diantaranya pecahan tersebut
yaitu 1 rupiah dan 2
1 2
rupiah. Semua pecahan ini bertuliskan tahun pembuatan yaitu tahun 1964 dan ditanda tangani oleh Mr. Soemarno selaku Menteri
Keuangan pada waktu itu. Uang-uang seri ini mempunyai pengaman yang baik dan desain yang berkembang semakin baik, mata uang seri ini memiliki
permukaan yang kasar atau timbul pada bagian garis-garis gambarnya yang membedakan uang asli atau palsu. Uang Republik Indonesia emisi Ir. Soekarno
dan wayang orang dicetak di Percetakan Kebayoran dengan desain yang sangat baik dan memakai pengaman teknik cetak intaglio dan watermark Garuda
Pancasila. Gambar atau visual pada mata uang emisi pertanian digambar atau
didesain oleh Junalies dan M. Sajirun, Much. Gozjali dan M. Sajirun, sebagai
pembuat plat master atau acuan cetakan dengan teknik engraving yang dijadikan master atau acuan dalam pencetakan uang emisi pertanian. Teknik engraving pada
mata uang emisi pertanian mengalami perkembangan yang lebih baik hal itu bisa dilihat dihasil cetakan dan kerapihan gambarnya. Berdasarkan hasil wawancara
kepada Mujirun pada tanggal 13-14 Maret 2016.
a. Mata Uang Emisi Ir. Soekarno dan Wayang Orang Satu Rupiah
Mata uang emisi Ir. Soekarno dan Wayang Orang nominal satu rupiah dicetak dengan menggunakan teknik cetak offset pada latar belakang gambarnya.
Teknik cetak intaglio digunakan untuk mencetak gambar utama pada mata uang, teknik cetak tinggi yang digunakan untuk mencetak nomor seri, teknik cetak offset
menghasilkan cetakan yang halus atau rata dipermukaan hasil cetakannya sedangkan teknik cetak intaglio menghasilkan cetakan bertekstur atau kasar pada
permukaan cetakannya. Teknik cetak tinggi menghasilkan cetakan bertekstur kedalam atau cekung pada permukaannya dan terdapat watermark yang dibuat
sebelum proses pencetakan dimulai.
Tampak depan
Tampak belakang
Gambar 90: Satu Rupiah Emisi Ir. Soekarno dan Wayang Orang
Sumber: Oeang Noesantara, 2015: 413 Pecahan mata uang emisi Ir. Soekarno dan wayang orang dengan nominal
satu rupiah lihat pada gambar 90 memiliki nomor seri berupa enam angka dan tiga huruf. Enam angka yang ditulis dibelakang huruf yang ditulis dibawah bagian
belakang mata uang ditulis dikedua sisinya, penomoran seri ini berbeda dengan nomor seri tahun-tahun sebelumnya, pada bagian depan tertulis tiga huruf yang
berukuran sama besar dengan enam nomor dibagian belakangnya. Pada nominal mata ini memiliki warna dominan merah, memiliki warna dasar putih.
Bagian depan mata uang, ornamen yang digunakan pada pecahan ini berupa gambar ornamen perpaduan garis-garis dan stilisasi daun yang
mengelilingi bagian tengah. Pada bagian kanan terdapat gambar ornamen stilisasi pohon, daun, bunga dan perpaduan garis membentuk lingkaran bergelombang
bagian bawah terdapat ornamen stilisasi daun, bunga dan manusaia tersusun secara horizontal, pada bagian kiri terdapat gamabar Ir. Soekarno, ornamen pohon
yang berada dibagian belakangnya. Tertulis angka 1 dengan dihiasi perpaduan agris sebagai latar belakangnya, bagian tengah mata uang tertulis satu rupiah
bagian bawah terdapat tanda tangan Menteri Keuangan tertulis 1964 pada bagian bawahnya. Bagian atas mata uang tertulis Republik Indonesia sebagai ciri atau
simbol bahwa mata uang tersebut terbitan Bangsaa Indonesia, watermark Garuda Pancasila didalamnya.
Bagian belakang mata uang terdapat gambar ornamen perpaduan garis- garis yang mengelilingi bagian tengah mata uang. Pada bagian kanan terdapat
gambar penari wanita Jawa yang dikenal dengan nama Srikandi dihiasi ornamen stilisasi daun dan bunga sebagai latar belakangnya, bagian bawah terdapat nomor
seri tertulis angka 1 dihiasi perpaduan garis sebagai latar belakangnya dibagian atasnya. Sebelah kiri mata uang terdapat gambar ornamen candi, manusai
berkepala burung dan stilisasi daun yang mengiasi bagian sisinya, bagian atasnya tertulis angka 1 dihiasi perpaduan garis sebagai latar belakangnya, gambar Garuda
Pancasila berada disebelah kanannya, pada bagian tengah tertulis angka 1 didalam lingkaran terdapat watermark Garuda Pancasila dibagian dalamnya. Bagian
bawah terdapat nomor seri tertulis Republik Indonesia sebagai ciri atau simbol bahwa mata uang tersebut terbitan Bangsaa Indonesia berada dibagian atasnya,
bagian bawah mata uang terdapat undang-undang hukum keuangan Republik Indonesia.
Pada nominal ini jenis huruf dan angka yang digunakan harus mudah dipahami atau dibaca karena sebagai pembeda dengan nominal dan jenis mata
uang lainnya. Pecahan satu rupiah ini mempunyai ukuran panjang 120 mm dan lebar 60 mm, nominal satu rupiah ini ditanda tangani oleh Mr. Soemarno mentro
keuangan pada waktu itu selaku. Mata uang ini dicetak di Percetakan Kebayoran.