ORI Ketiga Lima Puluh Rupiah

Tampak belakang Gambar 33: ORI Ketiga Seratus Rupiah Sumber: Oeang Noesantara, 2015: 156 Pecahan mata uang ORI ketiga dengan nominal seratus rupiah lihat pada gambar 33 memiliki nomor seri berupa enam angka dan empat huruf. Enam angka ini diawali dengan angka 0 sampai 9, keempat hurufnya adalah jenis huruf besar. Huruf awal dan akhir pada seri ini menggunakan huruf A sampai Z. Kedua huruf terpisah ditulis di bagian atas dan mempunyai dua variasi warna, warna dasar putih dan warna hitam. Bagian depan bergambar nominal, ornamen yang digunakan pada pecahan ini berupa perpaduan garis-garis yang mengelilingi bagian tengah yang meyerupai bingkai. Pada keempat sisinya tertulis angka 100 perpaduan garis bergelombang sebagai latar belakangnya, pada bagian kiri mata uang terdapat gambar Ir. Soekarno didalam bidang datar oval pada bagian belakangnya terlihat samar- samar bagian bawahnya terdapat nomor seri, pada bagian kanan mata uang terdapat gambar pemandangan alam yaitu berupa gunung dan ladang tembakau. Bagain atasnya terdapat kode seri mata uang, dibagian tengah tertulis seratus rupiah pada bagian bawah tertulis angka 100 yang dihiasi perpaduan garis sebagi latar belakangnya sebelah kirinya terdapat tanda tangan Menteri Keuangan. Pada bagian atas tertulis tanda pembajaran jang sah dan Republik Indonesia sebagai simbol atau ciri bawah mata uang tersebut terbitan Bangsaa Indonesia. Bagian belakang mata uang menggunakan ornamen berupa perpaduan garis bergelombang yang mengelilingi bagian tengah mata uang. Pada bagian kiri tertulis angka 100 dibawahnya tertulis rupiah dihiasi perpaduan garis sebagai latar belakangnya yang membentuk setengah lingkaran pada bagian atas dan bawah. Pada bagian kanan tertulis angka 100 pada bagian atas dan bawah dengan dihiasi perpaduan garis yang menjadi latar belakangnya terdapat tulisan seratus rupiah diantara angka 100, pada bagian tengah terdapat undang-undang hukum keuangan Republik Indonesia dihiasi perpaduan garis bergelombang sebagi latar belakangnya. Pada nominal ini jenis huruf dan angka yang digunakan harus mudah dipahami atau dibaca karena sebagai pembeda dengan nominal dan jenis mata uang lainnya. Pecahan seratus rupiah ini mempunyai ukuran panjang 150 mm dan lebar 85 mm, nominal seratus rupiah ini ditanda tangani oleh Mr. A. A Maramis selaku Menteri Keuangan pada saat itu. Pecahan mata uang dengan nominal dan gambar yang sama, dicetak kembali pada seri ORI IV pada tahun 1948 yang membedakan, hanya penulisan nomor seri yang digunakan. Seri ORI IV ditulis sejajar di bagian atas dan kedua hurufnya terpisah. Sama seperti ORI III pada ORI IV warna bagian depan dan belakang berbeda menggunakan warna coklat di bagian depannya, warna merah pada bagian belakangnya dan ditandatangagi oleh Drs. Moehammad Hatta selaku Menteri Keuangan waktu itu.

d. ORI Ketiga Seratus Rupiah