Mata Uang Emisi Pekerja Lima Ribu Rupiah

sebagai pembeda dengan nominal dan jenis mata uang lainnya. Pecahan lima ribu rupiah ini mempunyai ukuran panjang 170 mm dan lebar 95 mm, nominal lima ribu rupiah ini ditanda tangani oleh Mr. Loekman Hakim selaku Gubernur Bank Indonesia dan T.R.B. Sabaroedin selaku Direktur Bank Indonesia pada waktu itu selaku. Dicetak di Percetakan Kebayoran.

12. Mata Uang Republik Indonesia Emisi Bunga dan Burung Tahun 1959

Uang Republik Indonesia emisi bunga dan burung mempunyai pecahan yang beredar pada waktu itu diantaranya pecahan tersebut yaitu 5 rupiah, 10 rupiah, 25 rupiah, 50 rupiah, 100 rupiah, 500 rupiah dan 1.000 rupiah. Semua pecahan ini bertuliskan Djakarta 1 Djanuari 1959 dan ditanda tangani oleh Mr. Loekman Hakim selaku Gubernur Bank Indonesia dan T.R.B. Sabaroedin selaku Direktur Bank Indonesia pada waktu itu. Uang-uang seri ini mempunyai pengaman yang baik dan desain yang berkembang semakin baik, mata uang seri ini memiliki permukaan yang kasar atau timbul pada bagian garis-garis gambarnya yang membedakan uang asli atau palsu. Uang Republik Indonesia emisi pekerja dicetak di Percetakan Thomas De La Rue Company dengan desain yang sangat baik dan memakai pengaman teknik cetak intaglio dan watermark Garuda Pancasila. Mata uang dengan emisi bunga dan burung, kerjasama dengan negara Inggris yang sudah menjalin hubungan baik dengan Indoneisa dalam proses membuat gambar atau visual mata uang termasuk dalam pembuatan plat engraving sebagai master atau acuan dalam percetakan mata uang. Berdasarkan dari hasil wawancara kepada Mujirun pada tanggl 13-14 Maret 2016. a. Mata Uang Emisi Bunga dan Burung Lima Rupiah Mata uang emisi bunga dan burung nominal lima rupiah dicetak dengan menggunakan teknik cetak offset pada latar belakang gambarnya. Teknik cetak intaglio digunakan untuk mencetak gambar utama pada mata uang, teknik cetak tinggi yang digunakan untuk mencetak nomor seri, teknik cetak offset menghasilkan cetakan yang halus atau rata dipermukaan hasil cetakannya sedangkan teknik cetak intaglio menghasilkan cetakan bertekstur atau kasar pada permukaan cetakannya. Teknik cetak tinggi menghasilkan cetakan bertekstur kedalam atau cekung pada permukaannya dan terdapat watermark yang dibuat sebelum proses pencetakan dimulai. Tampak depan Tampak belakang Gambar 74: Lima Rupiah Emisi Bunga dan Burung Sumber: Oeang Noesantara, 2015: 366 Pecahan mata uang emisi bunga dan burung dengan nominal lima rupiah lihat pada gambar 74 memiliki nomor seri berupa lima angka, satu, dua atau tiga huruf dan satu angka yang ditulis dibelakang huruf. Ditulis diatas bagian depan mata uang, ditulis dikedua sisi bagian atas dan bawah. Penomoran seri ini berbeda dengan nomor seri tahun-tahun sebelumnya, pada bagian depan tertulis dua huruf yang berukuran sama besar dengan satu nomor dibagian belakangnya, nomor awal pada penulisan nomor seri ditulis sesuai dengan nominal mata uang untuk uang dengan nominal lima rupiah ditulis angka 5 untuk awal penomoran berukuran lebih besar dengan nomor didepannya. Pada nominal mata uang ini warna dominan biru dan memiliki warna dasar putih. Bagian depan mata uang, ornamen yang digunakan pada pecahan ini berupa gambar ornamen perpaduan garis-garis bagian yang mengelilingi bagian tengah. Ketiga sisinya tertulis angka 5 dihiasi perpaduan garis membentuk bunga sebagai latar belakang kedua sisi bagian bawahnya. Pada bagian kanan dan kiri mata uang terdapat gambar ornamen stilisasi daun pada bagian sebelah kanan tertulis lima rupiah terdapat nomor seri dibagain atasnya, pada bagian tengah terdapat gambar bunga mawar dan terdapat watermark Garuda Pancasila didalamnya bagai bawah tertulis Djakarta 1 Djanuari 1959 dikedua sisinya terdapat tanda tangan Gubernur dan Direktur. Bagian atas mata uang tertulis Bank Indonesia sebagai ciri atau simbol bahwa mata unag tersebut terbitan Bank Indonesia. Bagian belakang mata uang, ornamen stilisasi daun disebelah kiri, kanan dan pada bagian bawah ornamen stilisasi burung, berada dikedua sisi bagian bawahnya sisi diagonal tertulis angka 5 dengan perpaduan garis sebagai latar belakangnya. Sebelah kiri dan kanan terdapat gambar burung pemakan madu kolibri dengan posisi gambar saling berhadapan, pada bagian tengah terdapat watermark Garuda Pancasila didalam lingkaran, pada bagian bawah terdapat undang-undang hukum keuangan Republik Indonesia. Pada nominal ini jenis huruf dan angka yang digunakan harus mudah dipahami atau dibaca karena sebagai pembeda dengan nominal dan jenis mata uang lainnya. Pecahan lima rupiah ini mempunyai ukuran panjang 125 mm dan lebar 65 mm, nominal lima rupiah ini ditanda tangani oleh Mr. Loekman Hakim selaku Gubernur Bank Indonesia dan T.R.B. Sabaroedin selaku Direktur Bank Indonesia pada waktu itu selaku. Dicetak di Percetakan Thomas De La Rue Company.

b. Mata Uang Emisi Bunga dan Burung Sepuluh Rupiah

Mata uang emisi bunga dan burung nominal sepuluh rupiah dicetak dengan menggunakan teknik cetak offset pada latar belakang gambarnya. Teknik cetak intaglio digunakan untuk mencetak gambar utama pada mata uang, teknik