ORI Pertaman Satu Rupiah

Tampak belakang Gambar 26: ORI Pertama Lima Rupiah Sumber: Oeang Noesantara, 2015: 149 Pecahan mata uang ORI pertama dengan nominal lima rupiah lihat pada gambar 26 memiliki nomor seri berupa enam angka dan dua huruf, enam angka ini diawali dengan angka 0, 1, 2, 3 dan 4. Kedua hurufnya adalah jenis huruf besar, huruf awal pada seri ini menggunakan huruf L, M, N, O, P, R, S dan T. Huruf akhir pada seri ini menggunakan huruf P, R, T, U, V, W dan X khusus huruf X bisaanya lebih kecil dari huruf lainnya dan mempunyai dua variasi warna, warna dasar putih dan warna gambar hijau muda, bagian belakang berwarna hijau tua. Bagian depan mata uang, ornamen yang digunakan pada pecahan ini berupa stilisasi daun dan padi pada bagian bawah pada kedua sisinya terdapat stilisasi padi yang membentuk dua garis vertikal pada bagian atas terdapat ornamen perpaduan garis. Elemen-elemen tersebut mengelilingi bagian tengah yang meyerupai bingkai. Pada keempat sisinya tertulis angka 5 pada kedua sisi bagian bawah seikat padi sebagai latar belakangnya, pada bagian kiri mata uang terdapat gambar Ir. Soekarno sebelah kiri gambar terdapat stilisasi padi dan perpaduan garis sebagai latar belakang gambar pada bagian bawahnya terdapat nomor seri. Pada bagian kanan mata uang tertulis lima rupiah pada bagian atas tertulis tanda pembajaran jang sah, nomor seri dan tertulis Republik Indonesia sebagai ciri atau tanda bahwa uang tersebut terbitan Indonesia pada bagian sisi bawah terdapat tanda tangan Menteri Keuangan. Bagian belakang mata uang menggunakan ornamen stilisasi daun dan padi yang terdapat pada kedua sisinya. Perbaduan garis sebagai latar belakang pada nominal ini, pada bagian kedua sisinya tertulis angka 5 didalam bangun datar belah ketupan dan garis horizontal sebagai latar belakangnya. Pada bagian tengah terdapat undang-undang hukum keuangan Republik Indonesia pada bagian bawah tertulis lima rupiah. Pada nominal ini jenis huruf dan angka yang digunakan harus mudah dipahami atau dibaca karena sebagai pembeda dengan nominal dan jenis mata uang lainnya. Pecahan lima rupiah ini mempunyai ukuran panjang 120 mm dan lebar 60 mm, nominal lima rupiah ini ditanda tangani oleh Mr. A. A Maramis selaku Menteri Keuangan pada saat itu. Pecahan mata uang dengan nominal dan gambar yang sama dicetak kembali, pada seri ORI II pada tahun 1947 yang membedakan nomor seri dan warna yang digunakan dalam mata uang ini warna depan dan belakang sama, menggunakan warna hijau dengan warna dasar putih. Ditanda tangani oleh Mr. Sjafruddin Prawiranegara dicetak di Percetakan uang Republik Indonesia di Kanten.

g. ORI Pertaman Sepuluh Rupiah

Oeang Repoeblik Indonesia pertama, nominal sepuluh rupiah dicetak dengan menggunakan teknik cetak offset. Teknik cetak offset menghasilkan cetakan yang halus atau rata dipermukaan hasil cetakannya. Tampak depan Tampak belakang Gambar 27: ORI Pertama Sepuluh Rupiah Sumber: Oeang Noesantara, 2015: 150 Pecahan mata uang ORI pertama dengan nominal sepuluh rupiah lihat pada gambar 27 memiliki nomor seri berupa enam angka dan dua huruf. Enam angka ini diawali dengan angka 0, 1, 2, 3 dan 4. Kedua hurufnya adalah jenis huruf besar, huruf awal pada seri ini menggunakan huruf L, M, N, O, P, R, S dan T. Huruf akhir pada seri ini menggunakan huruf P, R, T, U, V, W dan X khusus