ORI Pertaman Lima Rupiah

Oeang Repoeblik Indonesia pertama, nominal sepuluh rupiah dicetak dengan menggunakan teknik cetak offset. Teknik cetak offset menghasilkan cetakan yang halus atau rata dipermukaan hasil cetakannya. Tampak depan Tampak belakang Gambar 27: ORI Pertama Sepuluh Rupiah Sumber: Oeang Noesantara, 2015: 150 Pecahan mata uang ORI pertama dengan nominal sepuluh rupiah lihat pada gambar 27 memiliki nomor seri berupa enam angka dan dua huruf. Enam angka ini diawali dengan angka 0, 1, 2, 3 dan 4. Kedua hurufnya adalah jenis huruf besar, huruf awal pada seri ini menggunakan huruf L, M, N, O, P, R, S dan T. Huruf akhir pada seri ini menggunakan huruf P, R, T, U, V, W dan X khusus huruf X bisaanya lebih kecil dari huruf lainnya dan mempunyai variasi warna, warna dasar putih dan warna gambar biru, bagian belakang berwarna hitam. Bagian depan mata uang, ornamen yang digunakan pada pecahan ini berupa stilisasi daun yang mengelilingi bagian tengah yang meyerupai bingkai pada keempat sisinya tertulis angka 10. Pada bagian kiri mata uang terdapat gambar Ir. Soekarno didalam bangun datar oval garis horizontal sebagai latar belakang gambar pada bagian bawahnya terdapat nomor seri, pada bagian kanan mata uang terdapat gambar pemandangan alam berupa erupsi gunung berapi dan persawahan pada bagian atasnya terdapat nomor seri. Pada bagian tengah mata uang tertulis sepuluh rupiah pada bagian atasnya tertulis tanda pembajaran jang sah dan Republik Indonesia sebagi tanda bahwa mata uang ini terbitan Indonesia pada bagian bawah terdapat tanda tangan Menteri Keuangan. Bagian belakang mata uang menggunakan stilisasi daun berbentuk sama pada kedua sisinya perbaduan garis sebagai latar belakangnya, pada kedua sisinya tertulis angka 10 perpaduan garis lengkung sebagai latar belakangnya. Pada bagian tengah terdapat undang-undang hukum keuangan Republik Indonesia pada kedua sisinya terdapat ornamen perpaduan garis yang membentuk garis vertical. Pada nominal ini jenis huruf dan angka yang digunakan harus mudah dipahami atau dibaca karena sebagai pembeda dengan nominal dan jenis mata uang lainnya. Pecahan sepuluh rupiah ini mempunyai ukuran panjang 160 mm dan lebar 75 mm, nominal sepuluh rupiah ini ditanda tangani oleh Mr. A. A Maramis selaku Menteri Keuangan pada saat itu. Pecahan mata uang dengan nominal dan gambar yang sama, dicetak kembali pada seri ORI II pada tahun 1947 yang membedakan hanya nomor seri dan ditanda tangani oleh Mr. Sjafruddin Prawiranegara. Dicetak di Percetakan uang Republik Indonesia di Kanten.

h. ORI Pertaman Seratus Rupiah

Oeang Repoeblik Indonesia pertama, nominal seratus rupiah dicetak dengan menggunakan teknik cetak offset. Teknik cetak offset menghasilkan cetakan yang halus atau rata dipermukaan hasil cetakannya. Tampak depan Tampak belakang Gambar 28: ORI Pertama Seratus Rupiah Sumber: Oeang Noesantara, 2015: 150