Mata Uang Emisi Satwa Liar Seribu Rupiah

Tampak depan Tampak belakang Gambar 65: Dua Ribu Lima Ratus Rupiah Emisi Satwa Liar Sumber: Oeang Noesantara, 2015: 335 Pecahan mata uang emisi satwa liar dengan nominal dua ribu lima ratus rupiah lihat pada gambar 65 memiliki nomor seri berupa empat angka, satu, dua atau tiga huruf dan empat angka yang ditulis dibelakang huruf yang ditulis diatas bagian belakang mata uang ditulis dikedua sisinya. Penomoran seri ini berbeda dengan nomor seri tahun-tahun sebelumnya. Pada bagian depan tertulis dua huruf yang berukuran sama besar dengan empat nomor dibagian belakangnya, nomor awal pada penulisan nomor seri ditulis sesuai dengan nominal mata uang untuk uang dengan nominal dua ribu lima ratus rupiah ditulis angka 2500 untuk awal penomoran berukuran lebih besar dengan nomor didepannya. Pada nominal mata uang ini memiliki warna dominan hijau dan bagian belakang warna biru, memiliki warna dasar putih. Bagian depan mata uang, ornamen yang digunakan pada pecahan ini berupa gambar ornamen perpaduan garis-garis dan stilisasi daun yang mengelilingi bagian tengah. Ketiga sisinya tertulis angka 2500 dihiasi ornamen stilisasi daun dan perpaduan garis sebagai latar belakangnya. Pada bagian kiri terdapat gambar hewan komodo didalam lingkaran pada bagian atasnya terdapat ornamen perpaduan garis, pada bagian kanan terdapat watermark Pangeran Diponegoro didalam lingkaran, bagian sisi-sisinya dihiasi dengan ornamen perpaduan garis, bagian tengah mata uang terdapat ornamen stilisasi daun, bunga dan perpaduan garis-garis, bagian bawahnya terdapat ornamen stilisasi daun yang membentuk seperti kuba pada kedua sisinya terdapat tanda tangan Direktur dan Gubernur. Bagian atas tertulis dua ribu lima ratus rupiah dan tertulis Bank Indonesia sebagai ciri atau simbol bahwa mata uang tersebut terbitan Bank Indonesia dihiasi perpaduan garis sebagai latar belakangnya. Bagian belakang mata uang sebelah kiri dan kanan terdapat gambar ornamen stilisasi daun dan perpaduan garis-garis yang mengelilingi bagian tengah seperti bingkai atau makota. Kedua sisi bagian bawah tertulis 2500 perpaduan garis sebagai latar belakangnya. Pada bagian tengah terdapat gambar aktifitas masyarakat nelayan dan rumah apung kedua sisi bagian atas terdapat nomor seri, pada bagian kiri mata uang terdapat watermark Pangeran Diponegoro dan pada bagian bawah terdapat undang-undang hukum keuangan Republik Indonesia. Pada nominal ini jenis huruf dan angka yang digunakan harus mudah dipahami atau dibaca karena sebagai pembeda dengan nominal dan jenis mata uang lainnya. Pecahan dau ribu lima ratus rupiah ini mempunyai ukuran panjang 179 mm dan lebar 93 mm, nominal dau ribu lima ratus rupiah ini ditanda tangani oleh Sjafruddin Prawiranegara selaku Gubernur Bank Indonesia dan T.R.B. Sabaroedin selaku Direktur Bank Indonesia pada waktu itu selaku. Dicetak di Percetakan Thomas De La Rue Co.

11. Mata Uang Republik Indonesia Emisi Pekerja Tahun 1958

Uang Republik Indonesia emisi pekerja mempunyai pecahan yang beredar pada waktu itu diantaranya pecahan tersebut yaitu 5 rupiah, 10 rupiah, 25 rupiah, 50 rupiah, 100 rupiah, 500 rupiah, 1.000 rupiah, 2.500 rupiah dan 5.000 Rupiah. Semua pecahan ini bertuliskan tahun 1985 pembuatan dan ditanda tangani oleh Mr. Loekman Hakim selaku Gubernur Bank Indonesia dan T.R.B. Sabaroedin selaku Direktur Bank Indonesia pada waktu itu. Uang-uang seri ini mempunyai pengaman yang baik dan desain yang berkembang semakin baik, mata uang seri ini memiliki permukaan yang kasar atau timbul pada bagian garis-garis gambarnya yang membedakan uang asli atau palsu. Uang Republik Indonesia emisi pekerja dicetak di Percetakan Kebayoran dengan desain yang sangat baik dan memakai pengaman teknik cetak intaglio dan watermark kepala banteng. Gambar atau visual pada mata uang emisi pekerja digambar atau didesain oleh Junalies dan M. Sajirun, Much. Gozjali dan M. Sajirun sebagai pembuat plat master atau acuan cetakan dengan menggunakan teknik engraving dalam pencetakan uang emisi pekerja. Teknik engraving pada mata uang emisi pekerja mengalami perkembangan yang lebih baik hal itu bisa dilihat dihasil cetakan dan