Mata Uang Emisi Ir. Soekarno dan Wayang Orang Satu Rupiah

b. Mata Uang Emisi Ir. Soekarno dan Wayang Orang Dua Setengah Rupiah

Mata uang emisi Ir. Soekarno dan Wayang Orang nominal dua setengah rupiah dicetak dengan menggunakan teknik cetak offset pada latar belakang gambarnya. Teknik cetak intaglio digunakan untuk mencetak gambar utama pada mata uang, teknik cetak tinggi yang digunakan untuk mencetak nomor seri, teknik cetak offset menghasilkan cetakan yang halus atau rata dipermukaan hasil cetakannya sedangkan teknik cetak intaglio menghasilkan cetakan bertekstur atau kasar pada permukaan cetakannya. Teknik cetak tinggi menghasilkan cetakan bertekstur kedalam atau cekung pada permukaannya dan terdapat watermark yang dibuat sebelum proses pencetakan dimulai. Tampak depan Tampak belakang Gambar 91: Dua Setengah Rupiah Emisi Ir. Soekarno dan Wayang Orang Sumber: Oeang Noesantara, 2015: 414 Pecahan mata uang emisi Ir. Soekarno dan wayang orang dengan nominal dua setengah rupiah lihat pada gambar 91 memiliki nomor seri berupa enam angka dan tiga huruf. Enam angka yang ditulis dibelakang huruf yang ditulis dibawah bagian belakang mata uang ditulis dikedua sisinya, penomoran seri ini berbeda dengan nomor seri tahun-tahun sebelumnya, pada bagian depan tertulis tiga huruf yang berukuran sama besar dengan enam nomor dibagian belakangnya. Pada nominal mata ini memiliki warna dominan biru, memiliki warna dasar putih. Bagian depan mata uang, ornamen yang digunakan pada pecahan ini berupa gambar ornamen perpaduan garis-garis dan stilisasi daun yang mengelilingi bagian tengah. Pada bagian kanan terdapat gambar ornamen stilisasi pohon, daun, bunga dan perpaduan garis membentuk lingkaran bergelombang bagian bawah terdapat ornamen stilisasi daun, bunga dan manusaia tersusun secara horizontal, pada bagian kiri terdapat gamabar Ir. Soekarno, ornamen pohon yang berada dibagian belakangnya tertulis angka 2 1 2 dengan dihiasi perpaduan agris sebagai latar belakangnya. Bagian tengah mata uang tertulis dua setengah rupiah bagian bawah terdapat tanda tangan Menteri Keuangan tertulis 1964 pada bagian bawahnya, bagian atas mata uang tertulis Republik Indonesia sebagai ciri atau simbol bahwa mata uang tersebut terbitan Bangsaa Indonesia, watermark Garuda Pancasila didalamnya. Bagian belakang mata uang terdapat gambar ornamen perpaduan garis- garis yang mengelilingi bagian tengah mata uang. Pada bagian kanan terdapat gambar penari wanita Jawa yang dikenal dengan nama Srikandi dihiasi ornamen stilisasi daun dan bunga sebagai latar belakangnya, bagian bawah terdapat nomor seri, tertulis angka 2 1 2 dihiasi perpaduan garis sebagai latar belakangnya dibagian atasnya. Sebelah kiri mata uang terdapat gambar ornamen stilisasi daun dan bunga yang terbentuk secara vertikal, bagian bawahnya tertulis angka 2 1 2 dihiasi perpaduan garis sebagai latar belakangnya stilisasi daun berada dibagian tepinya, gambar Garuda Pancasila berada disebelah kanannya, pada bagian tengah tertulis angka 2 1 2 didalam lingkaran terdapat watermark Garuda Pancasila dibagian dalamnya. Bagian bawah terdapat nomor seri tertulis Republik Indonesia sebagai ciri atau simbol bahwa mata uang tersebut terbitan Bangsaa Indonesia berada dibagian atasnya, bagian bawah mata uang terdapat undang-undang hukum keuangan Republik Indonesia. Pada nominal ini jenis huruf dan angka yang digunakan harus mudah dipahami atau dibaca karena sebagai pembeda dengan nominal dan jenis mata uang lainnya. Pecahan dua setengah rupiah ini mempunyai ukuran panjang 120 mm dan lebar 60 mm, nominal dua setengah rupiah ini ditanda tangani oleh Mr. Soemarno Menteri Keuangan pada waktu itu selaku. Mata uang ini dicetak di Percetakan Kebayoran.

16. Mata Uang Republik Indonesia Emisi Dwikora Tahun 1964

Uang Republik Indonesia emisi Dwikora mempunyai pecahan yang beredar pada waktu itu diantaranya pecahan tersebut yaitu 1 sen, 5 sen, 10 sen, 25 sen dan 50 sen. Semua pecahan ini bertuliskan tahun pembuatan yaitu tahun 1964 dan ditanda tangani oleh T. Jusuf Muda Dalam selaku Gubernur Bank Indonesia pada waktu itu dan Hertatijanto selaku Direktur Bank Indonesia pada waktu itu. Uang-uang seri ini mempunyai pengaman yang baik dan desain yang simpel atau sederhana, mata uang seri ini memiliki permukaan yang kasar atau timbul pada bagian garis-garis gambarnya yang membedakan uang asli atau palsu. Mata uang Republik Indonesia emisi Dwikora dicetak di Percetakan Kebayoran, dengan desain yang sangat baik dan memakai pengaman teknik cetak intaglio dan kode kontrol. Gambar atau visual pada mata uang emisi Dwikora digambar atau didesain oleh Junalies dan M. Sajirun, Much. Gozjali dan M. Sajirun, sebagai pembuat plat master atau cetakan dengan teknik engraving yang dijadikan master atau acuan dalam pencetakan uang emisi Dwikora. Teknik engraving pada mata uang emisi Dwikora mengalami perkembangan yang lebih baik hal itu bisa dilihat dihasil cetakan dan kerapihan gambarnya. Berdasarkan hasil wawancara kepada Mujirun pada tanggal 13-14 Maret 2016.

a. Mata Uang Emisi Dwikora Satu Sen

Mata uang emisi Dwikora nominal satu sen dicetak dengan menggunakan teknik cetak offset pada latar belakang gambarnya. Teknik cetak intaglio digunakan untuk mencetak gambar utama pada mata uang, teknik cetak tinggi yang digunakan untuk mencetak nomor seri, teknik cetak offset menghasilkan cetakan yang halus atau rata dipermukaan hasil cetakannya sedangkan teknik cetak intaglio menghasilkan cetakan bertekstur atau kasar pada permukaan cetakannya. Teknik cetak tinggi menghasilkan cetakan bertekstur kedalam atau cekung pada permukaannya.