d. Mata Uang Emisi Dwikora Dua Puluh Lima Sen
Mata uang emisi Dwikora nominal dua puluh lima sen dicetak dengan menggunakan teknik cetak offset pada latar belakang gambarnya. Teknik cetak
intaglio digunakan untuk mencetak gambar utama pada mata uang, teknik cetak tinggi yang digunakan untuk mencetak nomor seri, teknik cetak offset
menghasilkan cetakan yang halus atau rata dipermukaan hasil cetakannya sedangkan teknik cetak intaglio menghasilkan cetakan bertekstur atau kasar pada
permukaan cetakannya. Teknik cetak tinggi menghasilkan cetakan bertekstur kedalam atau cekung pada permukaannya.
Tampak depan
Tampak belakang
Gambar 95: Dua Puluh Lima Sen Emisi Dwikora
Sumber: Koleksi Mujirun
Pecahan mata uang emisi Dwikora dengan nominal dua puluh lima sen lihat pada gambar 95 memiliki nomor seri berupa enam angka dan tiga huruf.
Enam angka yang ditulis dibelakang huruf yang ditulis diatas bagian belakang mata uang ditulis ditengah. Penomoran seri ini berbeda dengan nomor seri tahun-
tahun sebelumnya, pada bagian depan tertulis tiga huruf yang berukuran sama besar dengan enam nomor dibagian belakangnya. Pada nominal mata ini memiliki
warna dominan merah dan memiliki warna dasar putih. Bagian depan mata uang, ornamen yang digunakan pada pecahan ini
berupa gambar ornamen perpaduan garis bergelombang sebagai latar belakang mata uang. Pada bagian kanan terdapat gambar seorang laki-laki mengenakan topi
komando relawan Dwikora tertulis angka 25 dibagai atasnya dibawahnya tertulis 1964, pada bagian kiri tertulis angka 25 dengan ukuran lebih besar bagian bawah
tertulis dua puluh lima sen. Tertulis Bank Indonesia sebagai ciri atau simbol bahwa mata uang tersebut terbitan Bank Indoneisa dibagian atasnya, bagian
tengah mata uang terdapat tanda tangan Gubernur dan Direktur. Bagian belakang mata uang, pada bagian sisi kanan dan kiri terdapat
ornamen perpaduan garis-garis yang membentuk lingkaran dengan ukuran yang berbeda dikedua sisinya. Bagian kanan sisinya membentuk siku atau sudut dibagia
tepinya, pada bagian kedua sisi sebelah kiri tertulis angka 25 dengan ukuran yang sama, sisi sebelah kanan tertulis angka 25 dibagian tengahnya dengan ukuran
lebih besar, pada bagian bawah mata uang terdapat undang-undang hukum keuangan Republik Indonesia, terdapat nomor seri dibagian atas mata uang. Pada
nominal ini jenis huruf dan angka yang digunakan harus mudah dipahami atau
dibaca karena sebagai pembeda dengan nominal dan jenis mata uang lainnya. Pecahan dua puluh lima sen ini mempunyai ukuran panjang 112 mm dan lebar 55
mm, nominal dua puluh lima sen ini ditanda tangani oleh T. Jusuf Muda Dalam selaku Gubernur Bank Indonesia pada waktu itu dan Hertatijanto selaku Direktur
Bank Indonesia pada waktu itu.
e. Mata Uang Emisi Dwikora Lima Puluh Sen
Mata uang emisi Dwikora nominal lima puluh sen dicetak dengan menggunakan teknik cetak offset pada latar belakang gambarnya. Teknik cetak
intaglio digunakan untuk mencetak gambar utama pada mata uang, teknik cetak tinggi yang digunakan untuk mencetak nomor seri, teknik cetak offset
menghasilkan cetakan yang halus atau rata dipermukaan hasil cetakannya sedangkan teknik cetak intaglio menghasilkan cetakan bertekstur atau kasar pada
permukaan cetakannya. Teknik cetak tinggi menghasilkan cetakan bertekstur kedalam atau cekung pada permukaannya.
Tampak depan
Tampak belakang
Gambar 96: Lima Puluh Sen Emisi Dwikora
Sumber: Koleksi Mujirun Pecahan mata uang emisi Dwikora dengan nominal lima puluh sen lihat
pada gambar 96 memiliki nomor seri berupa enam angka dan tiga huruf. Enam angka yang ditulis dibelakang huruf yang ditulis diatas bagian belakang mata
uang ditulis ditengah. Penomoran seri ini berbeda dengan nomor seri tahun-tahun sebelumnya, pada bagian depan tertulis tiga huruf yang berukuran sama besar
dengan enam nomor dibagian belakangnya. Pada nominal mata ini memiliki warna dominan ungu dan memiliki warna dasar putih.
Bagian depan mata uang, ornamen yang digunakan pada pecahan ini berupa gambar ornamen perpaduan garis bergelombang sebagai latar belakang
mata uang. Pada bagian kanan terdapat gambar seorang laki-laki mengenakan topi komando relawan Dwikora tertulis angka 50 dibagai atasnya dibawahnya tertulis
1964, pada bagian kiri tertulis angka 50 dengan ukuran lebih besar bagian bawah tertulis lima puluh sen. Tertulis Bank Indonesia sebagai ciri atau simbol bahwa
mata uang tersebut terbitan Bank Indoneisa dibagian atasnya, bagian tengah mata uang terdapat tanda tangan Gubernur dan Direktur.