ORI Kedua Dua Puluh Lima Rupiah

Oeang Repoeblik Indonesia ketiga mempunyai pecahan yang beredar pada waktu itu diantaranya pecahan tersebut yaitu 1 2 rupiah, 2 1 2 rupiah, 25 rupiah, 50 rupiah, 100 rupiah dan 250 rupiah. Semua pecahan bertanggal Djokjakarta 26 Djuli 1947 dan ditanda tangani oleh Mr. Alexander Andries Maramis selaku Menteri Keuangan pada waktu itu. Uang-uang seri ini tidak mempunyai pengaman yang baik, hanya kualitas kertas dan rahasia pada kode kontrol nomor seri saja yang membedakan uang asli atau palsu. Uang Republik Indonesia ketiga dicetak di Percetakan uang Republik Indonesia, Kanten Ponorogo dengan desain yang sangat sederhana dan memakai pengaman cetak halus dan kertas berserat. Visual atau Gambar pada mata uang ORI ketiga, digambar atau didesain oleh Abdulsalam dan Oesman Effendi sekaligus sebagai pembuat plat master atau acuan cetakan dengan teknik engraving dalam pencetakan uang ORI ketiga. Teknik engraving pada ORI ketiga mengalami perkembangan yang lebih baik hal itu bisa dilihat dihasil cetakan dan kerapihan gambarnya. Berdasarkan hasil wawancara kepada Mujirun pada tanggal 13-14 Maret 2016.

a. ORI Ketiga Setengah Rupiah

Oeang Repoeblik Indonesia ketiga, nominal setengah rupiah dicetak dengan menggunakan teknik cetak offset, teknik cetak offset menghasilkan cetakan yang halus atau rata dipermukaan hasil cetakannya. Teknik cetak pada ORI ketiga sama dengan teknik cetak yang digunakan di ORI pertama dan ORI kedua. Tampak depan Tampak belakang Gambar 30: ORI Ketiga Setengah Rupiah Sumber: Oeang Noesantara, 2015: 153 Pecahan mata uang ORI ketiga dengan nominal setengah rupiah lihat pada gambar 30 memiliki nomor seri berupa dua huruf tanpa angka yang tertera pada bagian depan mata uang, kedua hurufnya adalah jenis huruf besar. Huruf awal dan akhir pada seri ini menggunakan huruf A sampai Z dengan ukuran huruf yang sama dan mempunyai dua variasi warna. Warna dasar putih dan warna gambar merah bagian belakang berwarna coklat. Bagian depan mata uang, ornamen yang digunakan pada pecahan ini berupa perpaduan garis yang mendominan pada nominal ini pada keempat sisinya tertulis angka 1 2 . Pada bagian tengah tertulis angka 1 2 , pada bagian bawahnya tertulis setengah rupiah sedangkan pada bagian atas, tertulis tanda pembajaran jang sah dan tertulis Republik Indonesia sebagai tanda atau ciri bahwa mata uang ini terbitan Bangsaa Indonesia. Pada bagian sebelah kiri mata uang terdapat tanda tangan Menteri Keuangan dan pada sisi diagonalnya tertulis kode seri mata uang. Bagian belakang mata uang menggunakan ornamen perpaduan garis-garis yang mengelilingi bagian tengah meyerupai bingkai. Pada bagian tengah terdapat tulisan setengah rupiah perpaduan garis membentuk lingkaran sebagai latar belakangnya, bagian kiri mata uang terdapat undang-undang hukum keuangan Republik Indonesia pada sisi sebelah kanan tertulis angka 1 2 . Pada nominal ini jenis huruf dan angka yang digunakan harus mudah dipahami atau dibaca karena sebagai pembeda dengan nominal dan jenis mata uang lainnya. Pecahan setengah rupiah ini mempunyai ukuran panjang 105 mm dan lebar 55 mm, nominal setengah rupiah ini ditanda tangani oleh Mr. A. A Maramis selaku Menteri Keuangan pada saat itu.

b. ORI Ketiga Dua Setengah Rupiah

Oeang Repoeblik Indonesia ketiga nominal dua setengah rupiah dicetak dengan menggunakan teknik cetak offset, teknik cetak offset menghasilkan cetakan yang halus atau rata dipermukaan hasil cetakannya. Teknik cetak pada ORI ketiga sama dengan teknik cetak yang digunakan di ORI pertama dan ORI kedua.