Uang-uang seri ini mempunyai pengaman yang baik dan desain yang simpel atau sederhana, mata uang seri ini memiliki permukaan yang kasar atau timbul pada
bagian garis-garis gambarnya yang membedakan uang asli atau palsu. Mata uang Republik Indonesia emisi Dwikora dicetak di Percetakan Kebayoran, dengan
desain yang sangat baik dan memakai pengaman teknik cetak intaglio dan kode kontrol.
Gambar atau visual pada mata uang emisi Dwikora digambar atau didesain oleh Junalies dan M. Sajirun, Much. Gozjali dan M. Sajirun, sebagai pembuat plat
master atau cetakan dengan teknik engraving yang dijadikan master atau acuan dalam pencetakan uang emisi Dwikora. Teknik engraving pada mata uang emisi
Dwikora mengalami perkembangan yang lebih baik hal itu bisa dilihat dihasil cetakan dan kerapihan gambarnya. Berdasarkan hasil wawancara kepada Mujirun
pada tanggal 13-14 Maret 2016.
a. Mata Uang Emisi Dwikora Satu Sen
Mata uang emisi Dwikora nominal satu sen dicetak dengan menggunakan teknik cetak offset pada latar belakang gambarnya. Teknik cetak intaglio
digunakan untuk mencetak gambar utama pada mata uang, teknik cetak tinggi yang digunakan untuk mencetak nomor seri, teknik cetak offset menghasilkan
cetakan yang halus atau rata dipermukaan hasil cetakannya sedangkan teknik cetak intaglio menghasilkan cetakan bertekstur atau kasar pada permukaan
cetakannya. Teknik cetak tinggi menghasilkan cetakan bertekstur kedalam atau cekung pada permukaannya.
Tampak depn
Tampak belakang
Gambar 92: Satu Sen Emisi Dwikora
Sumber: Koleksi Mujirun Pecahan mata uang emisi Dwikora dengan nominal satu sen lihat pada
gambar 92 memiliki nomor seri berupa enam angka dan tiga huruf. Enam angka yang ditulis dibelakang huruf yang ditulis diatas bagian belakang mata uang
ditulis ditengah. Penomoran seri ini berbeda dengan nomor seri tahun-tahun sebelumnya, pada bagian depan tertulis tiga huruf yang berukuran sama besar
dengan enam nomor dibagian belakangnya. Pada nominal mata ini memiliki warna dominan hijau, memiliki warna dasar putih.
Bagian depan mata uang, ornamen yang digunakan pada pecahan ini berupa gambar ornamen perpaduan garis bergelombang sebagai latar belakang
mata uang. Pada bagian kanan terdapat gambar seorang laki-laki mengenakan
caping relawan Dwikora tertulis angka 1 di bagai atasnya, pada bagian kiri tertulis angka 1 dengan ukuran lebih besar bagian bawah tertulis satu sen. Tertulis
Bank Indonesia sebagai ciri atau simbol bahwa mata uang tersebut terbitan Bank Indoneisa dibagian atasnya, bagian tengah mata uang terdapat tanda tangan
Gubernur dan Direktur tertulis angka 1964 pada bagian bawahnya. Bagian belakang mata uang, pada bagian sisi kanan dan kiri terdapat
ornamen perpaduan garis-garis yang membentuk lingkaran dengan ukuran yang berbeda dikedua sisinya. Pada bagian kedua sisi sebelah kiri tertulis angka 1
dengan ukuran yang sama, sisi sebelah kanan tertulis angka 1 dibagian tengahnya dengan ukuran lebih besar. Pada bagian bawah mata uang terdapat undang-
undang hukum keuangan Republik Indonesia, terdapat nomor seri dibagian atas mata uang. Pada nominal ini jenis huruf dan angka yang digunakan harus mudah
dipahami atau dibaca karena sebagai pembeda dengan nominal dan jenis mata uang lainnya. Pecahan satu sen ini mempunyai ukuran panjang 140 mm dan lebar
52 mm, nominal satu sen ini ditanda tangani oleh T. Jusuf Muda Dalam selaku Gubernur Bank Indonesia pada waktu itu dan Hertatijanto selaku Direktur Bank
Indonesia pada waktu itu.
b. Mata Uang Emisi Dwikora Lima Sen
Mata uang emisi Dwikora nominal lima sen dicetak dengan menggunakan teknik cetak offset pada latar belakang gambarnya. Teknik cetak intaglio
digunakan untuk mencetak gambar utama pada mata uang, teknik cetak tinggi yang digunakan untuk mencetak nomor seri, teknik cetak offset menghasilkan
cetakan yang halus atau rata dipermukaan hasil cetakannya sedangkan teknik