Mata Uang Emisi Dwikora Dua Puluh Lima Sen
Tampak belakang
Gambar 96: Lima Puluh Sen Emisi Dwikora
Sumber: Koleksi Mujirun Pecahan mata uang emisi Dwikora dengan nominal lima puluh sen lihat
pada gambar 96 memiliki nomor seri berupa enam angka dan tiga huruf. Enam angka yang ditulis dibelakang huruf yang ditulis diatas bagian belakang mata
uang ditulis ditengah. Penomoran seri ini berbeda dengan nomor seri tahun-tahun sebelumnya, pada bagian depan tertulis tiga huruf yang berukuran sama besar
dengan enam nomor dibagian belakangnya. Pada nominal mata ini memiliki warna dominan ungu dan memiliki warna dasar putih.
Bagian depan mata uang, ornamen yang digunakan pada pecahan ini berupa gambar ornamen perpaduan garis bergelombang sebagai latar belakang
mata uang. Pada bagian kanan terdapat gambar seorang laki-laki mengenakan topi komando relawan Dwikora tertulis angka 50 dibagai atasnya dibawahnya tertulis
1964, pada bagian kiri tertulis angka 50 dengan ukuran lebih besar bagian bawah tertulis lima puluh sen. Tertulis Bank Indonesia sebagai ciri atau simbol bahwa
mata uang tersebut terbitan Bank Indoneisa dibagian atasnya, bagian tengah mata uang terdapat tanda tangan Gubernur dan Direktur.
Bagian belakang mata uang, pada bagian sisi kanan dan kiri terdapat ornamen perpaduan garis-garis yang membentuk lingkaran dengan ukuran yang
berbeda dikedua sisinya. Pada bagian kedua sisi sebelah kiri tertulis angka 50 dengan ukuran yang sama, sisi sebelah kanan tertulis angka 50 dibagian
tengahnya dengan ukuran lebih besar, pada bagian bawah mata uang terdapat undang-undang hukum keuangan Republik Indonesia, terdapat nomor seri
dibagian atas mata uang. Pada nominal ini jenis huruf dan angka yang digunakan harus mudah dipahami atau dibaca karena sebagai pembeda dengan nominal dan
jenis mata uang lainnya. Pecahan lima puluh sen ini mempunyai ukuran panjang 112 mm dan lebar 55 mm, nominal lima puluh sen ini ditanda tangani oleh T.
Jusuf Muda Dalam selaku Gubernur Bank Indonesia pada waktu itu dan Hertatijanto selaku Direktur Bank Indonesia pada waktu itu.