Mata Uang Emisi Ir. Soekarno dan Penari Tradisional Lima Rupiah
mata uang, teknik cetak tinggi yang digunakan untuk mencetak nomor seri, teknik cetak offset menghasilkan cetakan yang halus atau rata dipermukaan hasil
cetakannya sedangkan teknik cetak intaglio menghasilkan cetakan bertekstur atau kasar pada permukaan cetakannya. Teknik cetak tinggi menghasilkan cetakan
bertekstur kedalam atau cekung pada permukaannya dan terdapat watermark yang dibuat sebelum proses pencetakan dimulai.
Tampak depan
Tampak belakang
Gambar 82: Sepuluh Rupiah Emisi Ir. Soekarno dan Penari Tradisional
Sumber: Oeang Noesantara, 2015: 382 Pecahan mata uang emisi Ir. Soekarno dan penari tradisional dengan
nominal sepuluh rupiah lihat pada gambar 82 memiliki nomor seri berupa enam angka dan tiga huruf. Enam angka yang ditulis dibelakang huruf yang ditulis
diatas dan dibawah bagian belakang mata uang ditulis dikedua sisinya, penomoran seri ini berbeda dengan nomor seri tahun-tahun sebelumnya, pada bagian depan
tertulis tiga huruf yang berukuran sama besar dengan enam nomor dibagian belakangnya. Pada nominal mata ini memiliki warna dominan coklat, memiliki
warna dasar coklat. Bagian depan mata uang, ornamen yang digunakan pada pecahan ini
berupa gambar ornamen perpaduan garis-garis dan stilisasi daun yang mengelilingi bagian tengah. Pada bagian kanan terdapat gambar ornamen stilisasi
pohon, daun, bunga dan terdapat logo BI perpaduan garis-garis sebagai latar belakangnya, bagian bawahnya tertulis sepuluh rupiah ornamen stilisasi daun,
bunga dan manuasia tersusun secara horizontal sebagai latar belakangnya, bagain atasnya tertulis angka 1960. Pada bagian kiri terdapat gamabar Ir. Soekarno,
ornamen pohon sebagai latar belakangnya tertulis angka 10 perpaduan garis sebagai latar belakangnya berada dibagain atasnya, pada bagian tengah terdapat
gambar Garuda Pancasila dan watermark Ir. Soekarno atau kepala banteng didalamnya bagian bawah terdapat tanda tangan Gubernur dan Direktur. Bagian
atas mata uang tertulis Bank Indonesia sebagai ciri atau simbol bahwa mata uang tersebut terbitan Bank Indonesia.
Bagian belakang mata uang terdapat gambar ornamen perpaduan garis- garis yang mengelilingi bagian tengah mata uang, sisi diagonalnya tertulis angka
10 perpaduan garis sebagai latar belakang disisi sebelah kirinya. Pada bagian kanan terdapat gambar dua penari wanita Bali terdapat nomor seri pada bagian
bawahnya dan kanan mata uang terdapat gambar ornamen stilisasi pohon, bunga
dan daun terdapat nomor seri dibagian atasnya. Pada bagian tengah terdapat watermark Ir. Soekarno atau kepala banteng didalamnya bagian atas tertulis
sepuluh rupiah, pada bagian bawah terdapat undang-undang hukum keuangan Republik Indonesia. Pada nominal ini jenis huruf dan angka yang digunakan harus
mudah dipahami atau dibaca karena sebagai pembeda dengan nominal dan jenis mata uang lainnya. Pecahan sepuluh rupiah ini mempunyai ukuran panjang 139
mm dan lebar 70 mm, nominal sepuluh rupiah ini ditanda tangani oleh Mr. Soetikno Slamet selaku Gubernur Bank Indonesia dan Mr. Indra Kasoema selaku
Direktur Bank Indonesia pada waktu itu selaku. Mata uang ini dicetak di Percetakan Kebayoran.