5. Mata Uang Revolusi atau Oeang Repoeblik Indonesia ORI Baru Tahun
1949
Mata uang Revolusi atau uang Republik Indonesia baru mempunyai pecahan yang beredar pada waktu itu diantaranya pecahan tersebut, yaitu 10 sen,
1 2
rupiah, 1 rupiah, 10 rupiah dan 100 rupiah. Semuanya bertanggal Djokjakarta 17 Agustus 1949 dan ditanda tangani oleh Mr. Loekman Hakim selaku Menteri
Keuangan pada waktu itu. Uang-uang seri ini tidak mempunyai pengaman yang baik, pengaman mata uang ini menggunakan kode kontrol dan cap yang
membedakan uang asli atau palsu. Uang Republik Indonesia baru dicetak di Percetakan uang Republik Indonesia yang bertempat di aceh Percetakan koeta
radja, dengan desain yang sederhana. Perundingan damai dengan Belanda dinegosiasikan di Den Haag pada bulan November 1949, menghasilkan
kesepakatan salah satunya bahwa De Javasche Bank, menjadi bank sentral atau bank utama di Indonesia dan cetakan pertama rupiah yang dikeluarkan pasca
kemerdekaan setidaknya harus sama seperti mata uang keluaran sebelumnya. Maka diputuskan bahwa De Javasche sebagai bank tunggal hanya akan merevisi
uang dibagian warna. Gambar atau visual pada mata uang Revolusi atau ORI baru digambar atau
didesain oleh Abdulsalam dan Oesman Effendi sekaligus sebagai pembuat plat master atau acuan cetakan dengan menggunakan teknik engraving dalam
pencetakan mata uang Revolusi atau ORI baru. Berdasarkan hasil wawancara kepada Mujirun pada tanggal 13-14 Maret 2016.
a. ORI Baru Sepuluh Sen
Oeang Repoeblik Indonesia baru, nominal sepuluh sen dicetak dengan menggunakan teknik cetak offset, teknik cetak offset menghasilkan cetakan yang
halus atau rata dipermukaan hasil cetakannya. Teknik cetak pada ORI baru sama dengan teknik cetak yang digunakan di ORI pertama, ORI kedua, ORI ketiga dan
ORI keempat.
Tampak depan
Tampak belakang
Gambar 40: Uang Revolusi Sepuluh Sen
Sumber: Oeang Noesantara, 2015: 296
Pecahan mata uang Revolusi dengan nominal sepuluh sen lihat pada gambar 40 tidak memiliki nomor seri. Pada nominal ini mempuyai warna yang
berbeda ada yang dicetak dengan warna biru sebagai warna depan dan warna coklat digunakan dibelakang mata uang dan di cetak dengan warna merah sebagai
warna depan dan hijau sebagai warna belakangnya, semua memiliki warna dasar putih.
Bagian depan mata uang, ornamen yang digunakan pada pecahan ini berupa perpaduan garis-garis yang mengelilingi bagian tengah yang meyerupai
bingkai. Pada keempat sisinya tertulis angka 10 perpaduan garis bergelombang sebagai latar belakangnya. Bagian kiri mata uang terdapat ornamen stilisasi daun
yang menbentuk vertikal dan terdapat stempel tanda tangan Menteri Keuangan, pada bagian tengah terdapat tulisan angka 10 tulisan sepuluh sen baru berada
dibagian bawahnya ornamen stilisasi daun pada sisi menjadi latar belakangnya. Bagian atas tertulis tanda pembajaran jang sah dan tertulis Republik Indonesia
sebagi ciri atau simbol bahwa mata uang tersebut terbitan Bangsaa Indonesia, pada nominal ini perpaduan titik-titik menjadi latar belakangnya.
Bagian belakang mata uang menggunakan ornamen berupa perpaduan garis-garis yang membentuk huruf W dan M pada bagian bawah dan atasnya yang
mengelilingi bagian tengah meyerupai bingkai. Keempat sisinya tertulis angka 10 perpaduan garis bergelombang sebagai latar belakangnya. Pada kedua sisi mata
uang tertulis sen baru angka 10 berada dibelakangnya, didalam bangun datar belah ketupat ornamen stilisasi daun berada dibagian bawah dan perpaduan garis sepiral
berada diatasnya, pada bagian tengah terdapat undang-undang hukum keuangan
Republik Indonesia yang berada didalam bangun datar kotak. Pada nominal ini jenis huruf dan angka yang digunakan harus mudah dipahami atau dibaca karena
sebagai pembeda dengan nominal dan jenis mata uang lainnya. Pecahan sepuluh sen ini mempunyai ukuran panjang 100 mm dan lebar 60 mm, nominal sepuluh
sen ini ditanda tangani oleh Mr. Loekman Hakim selaku Menteri Keuangan pada saat itu.
b. ORI Baru Setengah Rupiah
Oeang Repoeblik Indonesia baru, nominal setengah rupiah dicetak dengan menggunakan teknik cetak offset. Teknik cetak offset menghasilkan cetakan yang
halus atau rata dipermukaan hasil cetakannya. Teknik cetak pada ORI baru sama dengan teknik cetak yang digunakan di ORI pertama, ORI kedua, ORI ketiga dan
ORI keempat.
Tampak depan