ORI Baru Satu Rupiah

d. ORI Baru Sepuluh Rupiah

Oeang Repoeblik Indonesia baru, nominal sepuluh rupiah dicetak dengan menggunakan teknik cetak offset, teknik cetak offset menghasilkan cetakan yang halus atau rata dipermukaan hasil cetakannya. Teknik cetak pada ORI baru sama dengan teknik cetak yang digunakan di ORI pertama, ORI kedua, ORI ketiga dan ORI keempat. Tampak depan Tampak belakang Gambar 43: Uang Revolusi Sepuluh Rupiah Sumber: Oeang Noesantara, 2015: 298 Pecahan mata uang Revolusi dengan nominal sepuluh rupiah lihat pada gambar 43 memiliki nomor seri berupa enam atau lima angka dan dua huruf, enam atau lima angka ini diawali dengan angka 0 sampai 9. Kedua hurufnya adalah jenis huruf besar, huruf awal dan akhir pada seri ini menggunakan huruf A sampai Z tertulis sejajar dengan angka. Pada nominal ini mempuyai warna yang berbeda antara depan dan belakang, warna depan menggunakan warna coklat dan warna merah digunakan dibelakang mata uang, memiliki warna dasar putih. Bagian depan mata uang, ornamen yang digunakan pada pecahan ini berupa perpaduan garis-garis yang mengelilingi bagian tengah yang meyerupai bingkai. Bagian kiri mata uang terdapat gambar Ir. Soekarno perpaduan garis diagonal sebagai latar belakangnya terdapat nomor seri pada bagain bawahnya dan ikatan-ikatan padi sebagai latar belakangnya, pada bagian tengah tertulis sepuluh rupiah yang bergelombang bagia bawahnya tertulis baru berbentuk cekung, terdapat undang-undang keuanag Republik Indonesia disamping kanannya terdapat stempel tanda tangan Menteri Keuangan ikatan-ikatan padi menjadi latar belakangnya. Pada bagian atas tertulis tanda pembajaran jang sah dan tertulis Republik Indonesia menjadi ciri atau simbol bahwa mata uang tersebut terbitan Bangsaa Indonesia, gambar ornamen daun pisang menjadi latar belakang gambar mata uangnya. Bagian belakang mata uang menggunakan ornamen perpaduan garis yang mengelilingi bagian tengah meyerupai seperti bingkai. Kedua sisi bagian atas tertulis angka 10 perpaduan garis membentuk lingkaran sebagai latar belakangnya. Pada kedua sisi bagian bawah terdapat stilisasi tiga lidah api, pada bagian tengah mata uang terdapat gambar stilisasi burung, ornamen stilisasi lidah api menjadi latar belakang gambarnya. Pada nominal ini jenis huruf dan angka yang digunakan harus mudah dipahami atau dibaca karena sebagai pembeda dengan nominal dan jenis mata uang lainnya. Pecahan sepuluh rupiah ini mempunyai ukuran panjang 129 mm dan lebar 80 mm, nominal sepuluh rupiah ini ditanda tangani oleh Mr. Loekman Hakim selaku Menteri Keuangan pada saat itu.

e. ORI Baru Seratus Rupiah

Oeang Repoeblik Indonesia baru, nominal seratus rupiah dicetak dengan menggunakan teknik cetak offset. Teknik cetak offset menghasilkan cetakan yang halus atau rata dipermukaan hasil cetakannya. Teknik cetak pada ORI baru sama dengan teknik cetak yang digunakan di ORI pertama, ORI kedua, ORI ketiga dan ORI keempat. Tampak depan Tampak belakang Gambar 44: Uang Revolusi Seratus Rupiah Sumber: Oeang Noesantara, 2015: 299 Pecahan mata uang Revolusi dengan nominal seratus rupiah lihat pada gambar 44 memiliki nomor seri berupa lima angka dan dua huruf, lima angka ini diawali dengan angka 0 sampai 9. Kedua hurufnya adalah jenis huruf besar, huruf awal dan akhir pada seri ini menggunakan huruf A sampai Z tertulis sejajar dengan angka dan ditulis dibagian atas dan bawah yang diatas ditulis disebelah kanan dan yang bawah ditulis disebelah kiri mata uang. Pada nominal ini mempuyai warna yang berbeda antara depan dan belakang, warna depan menggunakan warna ungu dan warna hijau digunakan dibelakang mata uang, memiliki warna dasar putih. Bagian depan mata uang, ornamen yang digunakan pada pecahan ini berupa perpaduan garis-garis yang mengelilingi bagian tengah yang meyerupai bingkai. Pada kedua sisi bagian bawahnya tertulis angka 100 didalam setengah lingkaran, pada bagian kiri perpaduan garis meyerupai simbol matahari sebagai latar belakangnya, pada bagian sebelah kanan perpaduan garis meyerupai simbol