e. Mata Uang Emisi Bunga dan Burung Seratus Rupiah
Mata uang emisi bunga dan burung nominal seratus rupiah dicetak dengan menggunakan teknik cetak offset pada latar belakang gambarnya. Teknik cetak
intaglio digunakan untuk mencetak gambar utama pada mata uang, teknik cetak tinggi yang digunakan untuk mencetak nomor seri, teknik cetak offset
menghasilkan cetakan yang halus atau rata dipermukaan hasil cetakannya sedangkan teknik cetak intaglio menghasilkan cetakan bertekstur atau kasar pada
permukaan cetakannya. Teknik cetak tinggi menghasilkan cetakan bertekstur kedalam atau cekung pada permukaannya dan terdapat watermark yang dibuat
sebelum proses pencetakan dimulai.
Tampak depan
Tampak belakang
Gambar 78: Seratus Rupiah Emisi Bunga dan Burung
Sumber: Oeang Noesantara, 2015: 370
Pecahan mata uang emisi bunga dan burung dengan nominal seratus rupiah lihat pada gambar 78 memiliki nomor seri berupa lima angka, satu, dua
atau tiga huruf dan tiga angka. Ditulis dibelakang huruf yang ditulis diatas bagian depan mata uang, ditulis dikedua sisi bagian atas dan bawah. Penomoran seri ini
berbeda dengan nomor seri tahun-tahun sebelumnya. Pada bagian depan tertulis satu, dua atau tiga huruf yang berukuran sama besar dengan satu nomor dibagian
belakangnya, nomor awal pada penulisan nomor seri ditulis sesuai dengan nominal mata uang untuk uang dengan nominal seratus rupiah ditulis angka 100
untuk awal penomoran berukuran lebih besar dengan nomor didepannya. Pada nominal mata uang ini mempunyai warna dominan warna ungu, pada bagian
belakang dominan warna ungu dan memiliki warna dasar putih. Bagian depan mata uang, ornamen yang digunakan pada pecahan ini
berupa gambar ornamen perpaduan garis-garis yang mengelilingi bagian tengah dan sebagai gambar latar belakang pada bagian tengahnya. Ketiga sisinya tertulis
angka 100 perpaduan garis didalam bangun datar kotak sebagai latar belakang pada sisi atasnya. Pada bagian kiri dan kanan terdapat gambar ornamen stilisasi
daun didalam lingkaran bersiku atau bersudut, sebelah kanannya terdapat watermark Garuda Pancasila diatasnya terdapat nonor seri, sebelah kiri mata uang
terdapat nomor seri pada bagian bawahnya, bagian tengah mata uang tertulis seratus rupiah terdapat gambar bunga bangkai didalam setengah lingkaran hiasan
pepaduan garis ditepi sebagai latar belakangnya, bagian bawahnya terdapat tanda tangan Gubernur dan Direktur perpaduan garis membentuk hati berada
dibawahnya. Bagian atas mata uang tertulis Bank Indonesia sebagau ciri atau
simbol bahwa mata uang tersebut terbitan Bank Indonesia didalam bangun datar kotak dihiasi perpaduan garis yang membentuk angka delapan dibagian sisinya.
Bagian belakang mata uang, sebelah kiri dan kanan terdapat gambar ornamen perpaduan garis-garis yang mengelilingi bagian tengah mata uang
membentuk seperti burung. Sisi diagonalnya tertulis angka 100 didalam lingkaran bersiku atau bersudut dihiasi perpaduan garis dibagian tepi pada sisi bagian
bawahnya. Bagian kiri mata uang terdapat watermark Garuda Pancasila didalam lingkaran bersiku atau bersudut dihiasi perpaduan garis dibagian tepinya, bagian
tengah mata uang terdapat gambar sekawanan burung enggang yang sedang mencari makan diatas pohon, pada bagian bawah terdapat undang-undang hukum
keuangan Republik Indonesia. Pada nominal ini jenis huruf dan angka yang digunakan harus mudah dipahami atau dibaca karena sebagai pembeda dengan
nominal dan jenis mata uang lainnya. Pecahan seratus rupiah ini mempunyai ukuran panjang 156 mm dan lebar 81 mm, nominal seratus rupiah ini ditanda
tangani oleh Mr. Loekman Hakim selaku Gubernur Bank Indonesia dan T.R.B. Sabaroedin selaku Direktur Bank Indonesia pada waktu itu. Dicetak di Percetakan
Thomas De La Rue Company.
f. Mata Uang Emisi Bunga dan Burung Lima Ratus Rupiah
Mata uang emisi bunga dan burung, nominal lima ratus rupiah dicetak dengan menggunakan teknik cetak offset pada latar belakang gambarnya. Teknik
cetak intaglio digunakan untuk mencetak gambar utama pada mata uang, teknik cetak tinggi yang digunakan untuk mencetak nomor seri, teknik cetak offset
menghasilkan cetakan yang halus atau rata dipermukaan hasil cetakannya
sedangkan teknik cetak intaglio menghasilkan cetakan bertekstur atau kasar pada permukaan cetakannya. Teknik cetak tinggi menghasilkan cetakan bertekstur
kedalam atau cekung pada permukaannya dan terdapat watermark yang dibuat sebelum proses pencetakan dimulai.
Tampak depan
Tampak belakang
Gambar 79: Lima Ratus Rupiah Emisi Bunga dan Burung
Sumber: Oeang Noesantara, 2015: 371 Pecahan mata uang emisi bunga dan burung dengan nominal lima ratus
rupiah lihat pada gambar 79 memiliki nomor seri berupa lima angka, satu, dua atau tiga huruf dan tiga angka. Ditulis dibelakang huruf yang ditulis diatas bagian
depan mata uang, ditulis dikedua sisi bagian atas dan bawah. Penomoran seri ini berbeda dengan nomor seri tahun-tahun sebelumnya. Pada bagian depan tertulis