Mata Uang Emisi Ir. Soekarno dan Penari Tradisional Seribu Rupiah

pecahan ini bertuliskan tahun pembuatan yaitu tahun 1960 dan ditanda tangani oleh Ir. H Djuanda K selaku Menteri Keuangan pada waktu itu. Uang-uang seri ini mempunyai pengaman yang baik dan desain yang berkembang semakin baik, mata uang seri ini memiliki permukaan yang kasar atau timbul pada bagian garis- garis gambarnya yang membedakan uang asli atau palsu. Uang Republik Indonesia emisi pertanian dicetak di Percetakan Kebayoran, dengan desain yang sangat baik dan memakai pengaman tinta intaglio dan setar halus. Gambar atau visual pada mata uang emisi pertanian digambar atau didesain oleh Junalies dan M. Sajirun, Much. Gozjali dan M. Sajirun sebagai pembuat plat engraving yang dijadikan master atau acuan dalam pencetakan uang emisi pertanian, engraving pada mata uang emisi pertanian mengalami perkembangan yang lebih baik hal itu bisa dilihat dihasil cetakan dan kerapihan gambarnya. Berdasarkan hasil wawancara kepada Mujirun pada tanggal 13-14 Maret 2016.

a. Mata Uang Emisi Pertanian Satu Rupiah

Mata uang emisi pertanian nominal satu rupiah dicetak dengan menggunakan teknik cetak offset pada latar belakang gambarnya. Teknik cetak intaglio digunakan untuk mencetak gambar utama pada mata uang, teknik cetak tinggi yang digunakan untuk mencetak nomor seri, teknik cetak offset menghasilkan cetakan yang halus atau rata dipermukaan hasil cetakannya sedangkan teknik cetak intaglio menghasilkan cetakan bertekstur atau kasar pada permukaan cetakannya. Teknik cetak tinggi menghasilkan cetakan bertekstur kedalam atau cekung pada permukaannya. Tampak depan Tampak belakang Gambar 88: Satu Rupiah Emisi Pertanian Sumber: Oeang Noesantara, 2015: 379 Pecahan mata uang emisi pertanian dengan nominal satu rupiah lihat pada gambar 88 memiliki nomor seri berupa enam angka dan tiga huruf, enam angka ini diawali dengan angka 0 sampai 9. Tiga hurufnya adalah jenis huruf besar, huruf awal dan akhir pada seri ini menggunakan huruf A sampai Z. Pada nominal ini memiliki warna dominan hijau, menggunakan warna dasar putih. Bagian depan mata uang, ornamen yang digunakan pada pecahan ini berupa perpaduan garis bergelombang sebagai latar belakang mata uang, kedua sisi bagian bawah tertulis angka 1 perpaduan garis bergelombang sebagai latar belakang pada bagian kanannya. Pada bagian sebelah kiri mata uang terdapat gambar aktifitas masyarakat yang sedang panen padi didaerah pegungungan, dibagian tengah tertulis satu rupiah bagian bawah terdapat tanda tangan Menteri Keuangan tertulis angka 1960 dibagian bawahnya. Bagian atas mata uang tertulis tanda pembajaran jang sah tertulis Republik Indonesia dibagian atasnya, sebagai ciri atau simbol bahwa mata uang tersebut terbitan Bangsaa Indonesia. Perpaduan garis bergelombang sebagai latar belakang dan bagian bawah terdapat nominal mata uang. Bagian belakang menggunakan ornamen berupa perpaduan garis-garis sebagai latar belakang mata uang, pada bagian kanan tertulis angka 1 perpaduan garis membentuk tiga bidang sebagai latar belakangnya bagian bawah tedapat nomor seri. Bagian tengah mata uang terdapat gambar sayur dan buah-buahan perpaduan garis membentuk oval sebagai latar belakangnya bagian bawah terdapat nomor seri bagian atasnya tertulis Republik Indonesia sebagai ciri atau simbol bahwa mata uang tersebut terbitan Bangsaa Indoneia. Pada bagian atas mata uang terdapat undang-undang hukum keuangan Republik Indonesia samping kanan tertulis angka 1. Pada nominal ini jenis huruf dan angka yang digunakan harus mudah dipahami atau dibaca karena sebagai pembeda dengan nominal dan jenis mata uang lainnya. Pecahan satu rupiah ini mempunyai ukuran panjang 112 mm dan lebar 60 mm, nominal satu rupiah ini ditanda tangani oleh Ir. H Djuanda K selaku Menteri Keuangan pada saat itu. Mata uang ini dicetak kembali pada tahun 1961 dan di tanda tangani oleh Menteri Keuangan R.M. Notohamiprodjo.

b. Mata Uang Emisi Pertanian Dua Setegah Rupiah

Mata uang emisi pertanian nominal dua setengah rupiah dicetak dengan menggunakan teknik cetak offset pada latar belakang gambarnya. Teknik cetak