Mata Uang Emisi Bunga dan Burung Dua Puluh Lima Rupiah

73 mm, nominal dua puluh lima rupiah ini ditanda tangani oleh Mr. Loekman Hakim selaku Gubernur Bank Indonesia dan T.R.B. Sabaroedin selaku Direktur Bank Indonesia pada waktu itu selaku. Dicetak di Percetakan Thomas De La Rue Company.

d. Mata Uang Emisi Bunga dan Burung Lima Puluh Rupiah

Mata uang emisi bunga dan burung nominal lima puluh rupiah dicetak dengan menggunakan teknik cetak offset pada latar belakang gambarnya. Teknik cetak intaglio digunakan untuk mencetak gambar utama pada mata uang, teknik cetak tinggi yang digunakan untuk mencetak nomor seri, teknik cetak offset menghasilkan cetakan yang halus atau rata dipermukaan hasil cetakannya sedangkan teknik cetak intaglio menghasilkan cetakan bertekstur atau kasar pada permukaan cetakannya. Teknik cetak tinggi menghasilkan cetakan bertekstur kedalam atau cekung pada permukaannya dan terdapat watermark yang dibuat sebelum proses pencetakan dimulai. Tampak depan Tampak belakang Gambar 77: Lima Puluh Rupiah Emisi Bunga dan Burung Sumber: Oeang Noesantara, 2015: 369 Pecahan mata uang emisi bunga dan burung dengan nominal lima puluh rupiah lihat pada gambar 77 memiliki nomor seri berupa lima angka, satu, dua atau tiga huruf dan dua angka. Ditulis dibelakang huruf yang ditulis diatas bagian depan mata uang, ditulis dikedua sisi bagian atas dan bawah. Penomoran seri ini berbeda dengan nomor seri tahun-tahun sebelumnya. Pada bagian depan tertulis dua huruf yang berukuran sama besar dengan satu nomor dibagian belakangnya, nomor awal pada penulisan nomor seri ditulis sesuai dengan nominal mata uang untuk uang dengan nominal lima puluh rupiah ditulis angka 50 untuk awal penomoran berukuran lebih besar dengan nomor didepannya. Pada nominal mata uang ini mempunyai dua vareasi warna yaitu warna biru dan oranye, pada bagian belakang dominan warna biru dan memiliki warna dasar putih. Bagian depan mata uang, ornamen yang digunakan pada pecahan ini berupa gambar ornamen stilisasi daun dan bunga yang mengelilingi bagian tengah dan sebagai gambar latar belakang pada bagian tengahnya ketiga sisinya tertulis angka 50. Pada bagian kiri dan kanan terdapat gambar ornamen stilisasi burung didalam bangun datar meyerupai bunga, bagian kanan mata uang tertulis lima puluh rupiah terdapat nomor seri diatasnya bagian kirinya terdapat nomor seri dibawahnya, bagian atas mata uang tertulis Bank Indonesia sebagai ciri atau simbol bahwa mata uang terdsebuat terbitan Bank Indonesia. Pada bagian tengah terdapat gambar bunga matahari dan watermark Garuda Pancasila didalamnya dihiasi ornamen stilisasi daun didalam bangun datar meyerupai bunga sebagai latar belakangnya. Bagian bawahnya tertulis Djakarta 1 Djanuari 1959 terdapat tanda tangan Gubernur dan Direktur pada bagian bawahnya. Bagian belakang mata uang, sebelah kiri, kanan dan bagian bawah terdapat ornamen perpaduan garis sisi diagonalnya tertulis angka 50. Bagian kiri dan kanan mata uang terdapat gambar burung elang yang saling berhadapan bertengger dibatu karang, pada bagian tengah terdapat watermark Garuda Pancasila didalam lingkaran bersiku dibagian bawahnya dihiasi perpaduan garis pada bagian tepinya. Terdapat gambar laut dan rumah apung sebagai latar belakangnya, bagian bawah mata uang terdapat undang-undang hukum keuangan Republik Indonesia. Pada nominal ini jenis huruf dan angka yang digunakan harus mudah dipahami atau dibaca karena sebagai pembeda dengan nominal dan jenis mata uang lainnya. Pecahan lima puluh rupiah ini mempunyai ukuran panjang 149 mm dan lebar 77 mm, nominal lima puluh rupiah ini ditanda tangani oleh Mr. Loekman Hakim selaku Gubernur Bank Indonesia dan T.R.B. Sabaroedin selaku Direktur Bank Indonesia pada waktu itu. Dicetak di Percetakan Thomas De La Rue Company.

e. Mata Uang Emisi Bunga dan Burung Seratus Rupiah

Mata uang emisi bunga dan burung nominal seratus rupiah dicetak dengan menggunakan teknik cetak offset pada latar belakang gambarnya. Teknik cetak intaglio digunakan untuk mencetak gambar utama pada mata uang, teknik cetak tinggi yang digunakan untuk mencetak nomor seri, teknik cetak offset menghasilkan cetakan yang halus atau rata dipermukaan hasil cetakannya sedangkan teknik cetak intaglio menghasilkan cetakan bertekstur atau kasar pada permukaan cetakannya. Teknik cetak tinggi menghasilkan cetakan bertekstur kedalam atau cekung pada permukaannya dan terdapat watermark yang dibuat sebelum proses pencetakan dimulai. Tampak depan Tampak belakang Gambar 78: Seratus Rupiah Emisi Bunga dan Burung Sumber: Oeang Noesantara, 2015: 370