yang menbentuk lingkaran, pada bagian kiri dan kanan mata uang terdapat gambar ornamen stilisasi daun dan bunga, pada kedua sisi tersebut yang membedakan
hanya watermark kepala banteng sebelah kiri, pada bagian bawah terdapat undang-undang hukum keuangan Republik Indonesia. Pada nominal ini jenis
huruf dan angka yang digunakan harus mudah dipahami atau dibaca karena sebagai pembeda dengan nominal dan jenis mata uang lainnya. Pecahan seribu
rupiah ini mempunyai ukuran panjang 160 mm dan lebar 85 mm, nominal seribu rupiah ini ditanda tangani oleh Mr. Loekman Hakim selaku Gubernur Bank
Indonesia dan T.R.B. Sabaroedin selaku Direktur Bank Indonesia pada waktu itu selaku. Dicetak di Percetakan Kebayoran.
h. Mata Uang Emisi Pekerja Lima Ribu Rupiah
Mata uang emisi pekerja nominal lima ribu rupiah dicetak dengan menggunakan teknik cetak offset pada latar belakang gambarnya. Teknik cetak
intaglio digunakan untuk mencetak gambar utama pada mata uang, teknik cetak tinggi yang digunakan untuk mencetak nomor seri, teknik cetak offset
menghasilkan cetakan yang halus atau rata dipermukaan hasil cetakannya sedangkan teknik cetak intaglio menghasilkan cetakan bertekstur atau kasar pada
permukaan cetakannya. Teknik cetak tinggi menghasilkan cetakan bertekstur kedalam atau cekung pada permukaannya dan terdapat watermark yang dibuat
sebelum proses pencetakan dimulai.
Tampak depan
Tampak belakang
Gambar 73: Lima Ribu Rupiah Emisi Pekerja
Sumber: Oeang Noesantara, 2015: 347 Pecahan mata uang emisi pekerja dengan nominal lima ribu rupiah lihat
pada gambar 73 memiliki nomor seri berupa lima angka dan tiga huruf. Lima angka yang ditulis dibelakang huruf yang ditulis diatas bagian belakang mata
uang ditulis dikedua sisinya, penomoran seri ini berbeda dengan nomor seri tahun- tahun sebelumnya, pada bagian depan tertulis tiga huruf yang berukuran sama
besar dengan lima nomor dibagian belakangnya. Pada nominal mata ini dicetak dengan dua warna yang berbeda, warna yang pertama pada mata uang ini
memiliki vareasi warna. Warna yang digunakan yaitu warna hijau, coklat dan
kuning, warna yang kedua memiliki warna dominan merah keduanya memiliki warna dasar putih.
Bagian depan mata uang, ornamen yang digunakan pada pecahan ini berupa ornamen perpaduan garis-garis dan stilisasi daun yang mengelilingi bagian
tengah sisi diagonalnya tertulis angka 5000. Pada bagian kiri terdapat gambar orang yang sedang memanen padi, pada bagian kanan terdapat watermark kepala
banteng didalam lingkaran perpaduan garis dan stilisai padi sebagai latar belakangnya, pada bagian tengah tertulis lima ribu rupiah bagian bawahnya
tertulis angka 1958 dikedua sisinya terdapat tanda tangan Gubernur dan Direktur perpaduan garis membentuk setengah lingkaran berada dibawahnya. Bagian atas
mata uang tertulis Bank Indonesia sebagai ciri atau simbol bahwa mata uang tersebut terbitan Bank Indonesai, perpaduan garis membetuk lingkaran sebagai
latar belakangnya. Bagian belakang mata uang terdapat gambar ornamen perpaduan garis-
garis dibagian bawah mata uang sisi diagonalnya tertulis 1000. Pada bagian tengah terdapat gambar pemandangan alam berupa pesawahan di daerah
pegunungan atau perbukitan dibagian bawah terdapat ornamen stilisasi daun pada kedua sisi bagian atas terdapat nomor seri, pada bagian kiri dan kanan mata uang
terdapat gambar ornamen perpaduan garis-garis yang membentuk lingkaran dengan bagian tengah kosong pada bagian tersebut yang membedakan hanya
watermark kepala banteng pada bagian sebelah kiri, bagian bawah mata uang terdapat undang-undang hukum keuangan Republik Indonesia. Pada nominal ini
jenis huruf dan angka yang digunakan harus mudah dipahami atau dibaca karena
sebagai pembeda dengan nominal dan jenis mata uang lainnya. Pecahan lima ribu rupiah ini mempunyai ukuran panjang 170 mm dan lebar 95 mm, nominal lima
ribu rupiah ini ditanda tangani oleh Mr. Loekman Hakim selaku Gubernur Bank Indonesia dan T.R.B. Sabaroedin selaku Direktur Bank Indonesia pada waktu itu
selaku. Dicetak di Percetakan Kebayoran.
12. Mata Uang Republik Indonesia Emisi Bunga dan Burung Tahun 1959
Uang Republik Indonesia emisi bunga dan burung mempunyai pecahan yang beredar pada waktu itu diantaranya pecahan tersebut yaitu 5 rupiah, 10
rupiah, 25 rupiah, 50 rupiah, 100 rupiah, 500 rupiah dan 1.000 rupiah. Semua pecahan ini bertuliskan Djakarta 1 Djanuari 1959 dan ditanda tangani oleh Mr.
Loekman Hakim selaku Gubernur Bank Indonesia dan T.R.B. Sabaroedin selaku Direktur Bank Indonesia pada waktu itu. Uang-uang seri ini mempunyai
pengaman yang baik dan desain yang berkembang semakin baik, mata uang seri ini memiliki permukaan yang kasar atau timbul pada bagian garis-garis
gambarnya yang membedakan uang asli atau palsu. Uang Republik Indonesia emisi pekerja dicetak di Percetakan Thomas De La Rue Company dengan
desain yang sangat baik dan memakai pengaman teknik cetak intaglio dan watermark Garuda Pancasila.
Mata uang dengan emisi bunga dan burung, kerjasama dengan negara Inggris yang sudah menjalin hubungan baik dengan Indoneisa dalam proses
membuat gambar atau visual mata uang termasuk dalam pembuatan plat