ORI Keempat Empat Ratus Rupiah

ORI keempat sama dengan teknik cetak yang digunakan di ORI pertama, ORI kedua dan ORI ketiga. Tampak depan Tampak belakang Gambar 39: ORI Keempat Enam Ratus Rupiah Sumber: Oeang Noesantara, 2015: 163 Pecahan mata uang ORI ketiga dengan nominal enam ratus rupiah lihat pada gambar 39 tidak memiliki nomor seri nominal mata uang ini mempunyai warna dominan hijau dan memiliki warna dasar putih. Bagian depan mata uang, ornamen yang digunakan pada pecahan ini berupa perpaduan garis-garis dan stilisasi daun yang mengelilingi bagian tengah yang meyerupai bingkai. Kedua sisi bagain atas tertulis angka 600 perpaduan garis bergelombang sebagai latar belakangnya. Pada bagian kiri mata uang terdapat gambar Ir. Soekarno didalam bangun datar oval dengan dihiasi titik dan garis sebagai latar belakang gambar, pada bagian kanan mata uang terdapat logo RI perpaduan garis bergelombang sebagai latar belakangnya bagian bawahnya terdapat tanda tangan Menteri Keuangan, dibagian tengah terdapat tulisan angka 600 perpaduan garis bergelombang dengan berbeda ukuran semakin besar semakin memudar sebagai latar belakangnya. Bagian bawahnya tertulis enam ratus rupiah, pada bagian atas tertulis tanda pembajaran jang sah dihiasi stilisasi daun dibagian atasnya, pada bagian atas mata uang terdapat tulisan Republik Indonesia sebagai ciri atau simbol bahwa mata uang tersebut terbitan Bangsaa Indonesia. Bagian belakang menggunakan gambar banteng yang sedang meyerang atau meyeruduk pada sisi sebelah kiri. Pada nominl ini gambar atau elemen lain tidak di pergunakan atau latar belakangnya polos, pada nominal ini jenis huruf dan angka yang digunakan harus mudah dipahami atau dibaca karena sebagai pembeda dengan nominal dan jenis mata uang lainnya. Pecahan enam ratus rupiah ini mempunyai ukuran panjang 166 mm dan lebar 105 mm, nominal enam ratus rupiah ini ditanda tangani oleh Drs. Moehammad Hatta selaku Menteri Keuangan pada saat itu.

5. Mata Uang Revolusi atau Oeang Repoeblik Indonesia ORI Baru Tahun

1949 Mata uang Revolusi atau uang Republik Indonesia baru mempunyai pecahan yang beredar pada waktu itu diantaranya pecahan tersebut, yaitu 10 sen, 1 2 rupiah, 1 rupiah, 10 rupiah dan 100 rupiah. Semuanya bertanggal Djokjakarta 17 Agustus 1949 dan ditanda tangani oleh Mr. Loekman Hakim selaku Menteri Keuangan pada waktu itu. Uang-uang seri ini tidak mempunyai pengaman yang baik, pengaman mata uang ini menggunakan kode kontrol dan cap yang membedakan uang asli atau palsu. Uang Republik Indonesia baru dicetak di Percetakan uang Republik Indonesia yang bertempat di aceh Percetakan koeta radja, dengan desain yang sederhana. Perundingan damai dengan Belanda dinegosiasikan di Den Haag pada bulan November 1949, menghasilkan kesepakatan salah satunya bahwa De Javasche Bank, menjadi bank sentral atau bank utama di Indonesia dan cetakan pertama rupiah yang dikeluarkan pasca kemerdekaan setidaknya harus sama seperti mata uang keluaran sebelumnya. Maka diputuskan bahwa De Javasche sebagai bank tunggal hanya akan merevisi uang dibagian warna. Gambar atau visual pada mata uang Revolusi atau ORI baru digambar atau didesain oleh Abdulsalam dan Oesman Effendi sekaligus sebagai pembuat plat master atau acuan cetakan dengan menggunakan teknik engraving dalam pencetakan mata uang Revolusi atau ORI baru. Berdasarkan hasil wawancara kepada Mujirun pada tanggal 13-14 Maret 2016.