Mata Uang Emisi Dwikora Lima Sen

intaglio digunakan untuk mencetak gambar utama pada mata uang, teknik cetak tinggi yang digunakan untuk mencetak nomor seri, teknik cetak offset menghasilkan cetakan yang halus atau rata dipermukaan hasil cetakannya sedangkan teknik cetak intaglio menghasilkan cetakan bertekstur atau kasar pada permukaan cetakannya. Teknik cetak tinggi menghasilkan cetakan bertekstur kedalam atau cekung pada permukaannya. Tampak depan Tampak belakang Gambar 94: Sepuluh Sen Emisi Dwikora Sumber: Koleksi Mujirun Pecahan mata uang emisi Dwikora dengan nominal sepuluh sen lihat pada gambar 94 memiliki nomor seri berupa enam angka dan tiga huruf. Enam angka yang ditulis dibelakang huruf yang ditulis diatas bagian belakang mata uang ditulis ditengah, penomoran seri ini berbeda dengan nomor seri tahun-tahun sebelumnya, pada bagian depan tertulis tiga huruf yang berukuran sama besar dengan enam nomor dibagian belakangnya. Pada nominal mata ini memiliki warna dominan hijau, memiliki warna dasar putih. Bagian depan mata uang, ornamen yang digunakan pada pecahan ini berupa gambar ornamen perpaduan garis bergelombang sebagai latar belakang mata uang. Pada bagian kanan terdapat gambar seorang wanita mengenakan topi komando relawan Dwikora tertulis angka 10 dibagai atasnya dibawahnya tertulis 1964, pada bagian kiri tertulis angka 10 dengan ukuran lebih besar bagian bawah tertulis sepuluh sen. Tertulis Bank Indonesia sebagai ciri atau simbol bahwa mata uang tersebut terbitan Bank Indoneisa dibagian atasnya, bagian tengah mata uang terdapat tanda tangan Gubernur dan Direktur. Bagian belakang mata uang, pada bagian sisi kanan dan kiri terdapat ornamen perpaduan garis-garis yang membentuk lingkaran dengan ukuran yang berbeda dikedua sisinya. Pada bagian kedua sisi sebelah kiri tertulis angka 10 dengan ukuran yang sama, sisi sebelah kanan tertulis angka 10 dibagian tengahnya dengan ukuran lebih besar, pada bagian bawah mata uang terdapat undang-undang hukum keuangan Republik Indonesia, terdapat nomor seri dibagian atas mata uang. Pada nominal ini jenis huruf dan angka yang digunakan harus mudah dipahami atau dibaca karena sebagai pembeda dengan nominal dan jenis mata uang lainnya. Pecahan sepuluh sen ini mempunyai ukuran panjang 140 mm dan lebar 51 mm, nominal sepuluh sen ini ditanda tangani oleh T. Jusuf Muda Dalam selaku Gubernur Bank Indonesia pada waktu itu dan Hertatijanto selaku Direktur Bank Indonesia pada waktu itu.

d. Mata Uang Emisi Dwikora Dua Puluh Lima Sen

Mata uang emisi Dwikora nominal dua puluh lima sen dicetak dengan menggunakan teknik cetak offset pada latar belakang gambarnya. Teknik cetak intaglio digunakan untuk mencetak gambar utama pada mata uang, teknik cetak tinggi yang digunakan untuk mencetak nomor seri, teknik cetak offset menghasilkan cetakan yang halus atau rata dipermukaan hasil cetakannya sedangkan teknik cetak intaglio menghasilkan cetakan bertekstur atau kasar pada permukaan cetakannya. Teknik cetak tinggi menghasilkan cetakan bertekstur kedalam atau cekung pada permukaannya. Tampak depan Tampak belakang Gambar 95: Dua Puluh Lima Sen Emisi Dwikora Sumber: Koleksi Mujirun