ORI Baru Seratus Rupiah

6. Mata Uang Republik Indonesia Serikat RIS Tahun 1950

Uang Republik Indonesia Serikat mempunyai pecahan yang beredar padawaktu itu diantaranya pecahan tersebut yaitu 5 rupiah dan 10 Rupiah. Semua pecahan bertanggal Djakarta 1 Djanuari 1950 dan ditanda tangani oleh Mr. Sjafruddin Prawiranegara selaku Menteri Keuangan pada waktu itu. Uang-uang seri ini mempunyai pengaman yang baik dan desain yang berkembang semakin baik, mata uang seri ini memiliki permukaan yang kasar atau timbul pada bagian garis-garis gambarnya dan rahasia pada kode kontrol nomor seri yang membedakan uang asli atau palsu. Uang Republik Indonesia Serikat dicetak di Percetakan Thomas De La Rue Co. Ltd di London dengan desain yang sangat baik dan memakai pengaman teknik cetak intaglio dan kode kontrol. Setelah pengakuan kedaulatan 27 Desember 1949 oleh Internasional, sesuai kesepakatan Konfrensi Meja Bundar KMB, Republik Indonesia serikat dengan Ir. soekarno sebagai presidennya dibentuk dan terdiri dari berbagai negara bagian diantaranya, Negara Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, Negara Pasundan, Negara Jawa Timur, Negara Madura, Negara Sumatra Timur, Negara Sumtra Selatan dan beberapa negara otonom lainnya yang tak bergabung dengan federasi seperti, Kalimantan Barat, Kalimantan Tenggara, Kalimantan Timur, Dayak Besar, Semarang, Bangka, Belitung dan Riau. RIS hanya bertahan delapan bulan dan bubar pada tanggal 15 agustus 1950 melebur menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI. Gambar atau visual pada mata uang RIS dibuat atau dikerjakan oleh akhli dari negara lain termasuk pembauat plat master atau acuan cetakan dengan menggunakan teknik engraving oleh akhli dari negara lain dan dicetak di Percetakan Security Banknote Company yang bertempat di Amerika gambar atau tema yang dibuat atas dasar persetujuan Ir. Soekarno sebagai Presiden pada waktu itu, mata uang Republik Indonesia yang dicetak dengan teknik cetak intaglio, teknik cetak ini yang dijadikan salah satu pengaman mata uang supaya sukar untuk dipalsukan karena permukaan yang dihasilkan bertekstur atau kasar. Berdasarkan hasil wawancara kepada Mujirun pada tanggal 13-14 Maret 2016.

a. Mata Uang RIS Lima Rupiah

Mata uang Republik Indonesia Serikat nominal lima rupiah dicetak dengan menggunakan teknik cetak offset pada latar belakang gambarnya, teknik cetak intaglio digunakan untuk mencetak gambar utama pada mata uang, teknik cetak tinggi yang digunakan untuk mencetak nomor seri. Teknik cetak offset menghasilkan cetakan yang halus atau rata dipermukaan hasil cetakannya, sedangkan teknik cetak intaglio menghasilkan cetakan bertekstur atau kasar pada permukaan cetakannya, teknik cetak tinggi menghasilkan cetakan bertekstur kedalam atau cekung pada permukaannya. Tampak depan Tampak belakang Gambar 45: Uang RIS Lima Rupiah Sumber: Oeang Noesantara, 2015: 304 Pecahan mata uang RIS dengan nominal lima rupiah lihat pada gambar 45 memiliki nomor seri berupa enam angka, satu huruf dan satu angka dibawah hurufnya, penomoran seri ini berbeda dengan nomor seri tahun-tahun sebelumnya. Penulisan nomor seri ini ditulis diatas dan dibawah, yang ditulis di bagian bawah ditulis sebelah kiri dan yang di bagian atas ditulis sebelah kanan, pada bagian nomor tertulis satu huruf dan satu angka ditulis lebih kecil dari nomor serinya dibagi dengan perpaduan garis horizontal pada huruf dan angkanya. Mempunyai warna dominan merah dan memiliki warna dasar putih. Bagian depan mata uang, ornamen yang digunakan pada pecahan ini berupa perpaduan garis-garis dan stilisasi daun yang mengelilingi bagian tengah yang meyerupai bingkai. Keempat sisinya tertulis angka 5 pada bagian sisi atasnya terdapat ornamen stilisasi daun yang mengelilingi angkanya. Dibagian bawah ornamen kuncup bunga sebagai latar belakangnya, sebelah kiri mata uang tertulis angka 5 perpaduan garis bergelombang sebagai latar belakangnya pada bagia bawah tertulis Djkarta 1 Djanuari 1950 dan terdapat nomor seri mata uang, pada bagian kanan mata uang terdapat gambar Ir. Soekarno didalam bangun datar oval latar belakang terlihat samar-samar bagian atasnya terdapat nomor seri, bagian tengah mata uang tertulis lima rupiah pada bagian bawah terdapat tanda tangan Menteri Keuangan. Bagian atas tertulis tanda pembajaran jang sah dan Republik Indonesia Serikar sebagai ciri atau simbol bahwa mata uang tersebut terbitan RIS dan perpaduan garis bergelombang berada dibagian atas menjadi latar belakang gambarnya. Bagian belakang mata uang menggunakan ornamen berupa perpaduan garis-garis yang mengelilingi bagian tengah membentuk seperti bingkai. Keempat sisinya tertulis angka 5 didalam bangun datar kotak dengan ukurang berbeda pada kedua sisinya. Pada bagian sisi atas mengunakan hiasan ornamen stilisasi kuncup pakis pada sisinya, pada bagian kiri tertulis angka 5 didalam bangun datar kotak garis horizontal sebagai latar belakang hiasan gambar bunga berada diatasnya, pada bagian kanan terdapat undang-undang hukum keuangan Republik Indonesia hiasan bunga berada dibagian atasnya, pada bagian tengah terdapat gambar pemandangan alam berupa pesawahan dihiasi ornamen stilisasi daun pada bagian atasnya, latar belakang gambarnya menggunakan ornamen berupa perpaduan garis bergelombang. Pada nominal ini jenis huruf dan angka yang digunakan harus mudah dipahami atau dibaca karena sebagai pembeda dengan nominal dan jenis mata uang lainnya. Pecahan lima rupiah ini mempunyai ukuran panjang 135 mm dan lebar 64 mm, nominal lima rupiah ini ditanda tangani oleh Mr. Sjafruddin Prawiranegara selaku Menteri Keuangan pada saat itu.