terdapat gambar ornamen tradisional Batak. Pada bagian tengah terdapat watermark Ir. Soekarno didalamnya bagian bawah tertulis seratus rupiah, kedua
sisi bagain atasnya terdapat nomor seri, pada bagian bawah terdapat undang- undang hukum keuangan Republik Indonesia. Pada nominal ini jenis huruf dan
angka yang digunakan harus mudah dipahami atau dibaca karena sebagai pembeda dengan nominal dan jenis mata uang lainnya. Pecahan seratus rupiah ini
mempunyai ukuran panjang 157 mm dan lebar 80 mm, nominal seratus rupiah ini ditanda tangani oleh Mr. Soetikno Slamet selaku Gubernur Bank Indonesia dan
Mr. Indra Kasoema selaku Direktur Bank Indonesia pada waktu itu selaku. Mata uang ini dicetak di Percetakan Kebayoran.
f. Mata Uang Emisi Ir. Soekarno dan Penari Tradisional Lima Ratus
Rupiah
Mata uang emisi Ir. Soekarno dan penari tardisional nominal lima ratus rupiah dicetak dengan menggunakan teknik cetak offset pada latar belakang
gambarnya. Teknik cetak intaglio digunakan untuk mencetak gambar utama pada mata uang, teknik cetak tinggi yang digunakan untuk mencetak nomor seri, teknik
cetak offset menghasilkan cetakan yang halus atau rata dipermukaan hasil cetakannya sedangkan teknik cetak intaglio menghasilkan cetakan bertekstur atau
kasar pada permukaan cetakannya. Teknik cetak tinggi menghasilkan cetakan bertekstur kedalam atau cekung pada permukaannya dan terdapat watermark yang
dibuat sebelum proses pencetakan dimulai.
Tampak depan
Tampak belakang
Gambar 86: Lima Ratus Rupiah Emisi Ir. Soekarno dan Penari Tradisional
Sumber: Oeang Noesantara, 2015: 386 Pecahan mata uang emisi Ir. Soekarno dan penari tradisional dengan
nominal lima ratus rupiah lihat pada gambar 86 memiliki nomor seri berupa empat angka dan dua huruf. Empat angka yang ditulis dibelakang huruf yang
ditulis diatas sejajar dibagian belakang mata uang ditulis dikedua sisinya, penomoran seri ini berbeda dengan nomor seri tahun-tahun sebelumnya, pada
bagian depan tertulis dua huruf yang berukuran sama besar dengan empat nomor dibagian belakangnya. Pada nominal mata ini di cetak dengan dua warna yang
berbeda, warna pertama memiliki warna dominan hitam, warna kedua memiliki dominan warna coklat, warna ketiga memiliki warna dominan hijau dan memiliki
warna dasar putih.
Bagian depan mata uang, ornamen yang digunakan pada pecahan ini berupa gambar ornamen perpaduan garis-garis dan stilisasi daun yang
mengelilingi bagian tengah. Pada bagian kanan terdapat gambar ornamen stilisasi pohon, daun, bunga dan terdapat logo BI perpaduan garis-garis sebagai latar
belakangnya, bagian bawahnya tertulis lima ratus rupiah ornamen stilisasi daun, bunga dan manuasia tersusun secara horizontal sebagai latar belakangnya, bagain
atasnya tertulis angka 1960. Pada bagian kiri terdapat gamabar Ir. Soekarno, ornamen pohon sebagai latar belakangnya tertulis angka 500 perpaduan garis
sebagai latar belakangnya berada dibagain atasnya, pada bagian tengah terdapat gambar Garuda Pancasila dan watermark Ir. Soekarno atau kepala banteng
didalamnya bagian bawah terdapat tanda tangan Gubernur dan Direktur. Bagian atas mata uang tertulis Bank Indonesia sebagai ciri atau simbol bahwa mata uang
tersebut terbitan Bank Indonesia. Bagian belakang mata uang terdapat gambar ornamen perpaduan garis-
garis yang mengelilingi bagian tengah mata uang. Kedua sisi bagian kiri tertulis lima ratus rupiah dibagian bawahnya angka 500 pada bagian atasnya dengan
dihiasi stilisasi daun sebagai latar belakangnya. Pada bagian kanan terdapat gambar sepasang penari jawa pada bagian atasnya terdapat gambar ornamen
bunga nomor seri pada bagian kirinya, sebelah kiri mata uang terdapat gambar ornamen stilisasi bunga dan daun membentuk siku, pada bagian tengah mata uang
terdapat watermark Ir. Soekarno didalamnya pada bagian atas terdapat nomor seri. Pada bagian bawah terdapat undang-undang hukum keuangan Republik
Indonesia. Pada nominal ini jenis huruf dan angka yang digunakan harus mudah
dipahami atau dibaca karena sebagai pembeda dengan nominal dan jenis mata uang lainnya. Pecahan lima ratus rupiah ini mempunyai ukuran panjang 164 mm
dan lebar 82 mm, nominal seratus rupiah ini ditanda tangani oleh Mr. Soetikno Slamet selaku Gubernur Bank Indonesia dan Mr. Indra Kasoema selaku Direktur
Bank Indonesia pada waktu itu selaku. Mata uang ini dicetak di Percetakan Thomas De La Rue Company.
g. Mata Uang Emisi Ir. Soekarno dan Penari Tradisional Seribu Rupiah
Mata uang emisi Ir. Soekarno dan penari tardisional nominal seribu rupiah dicetak dengan menggunakan teknik cetak offset pada latar belakang gambarnya.
Teknik cetak intaglio digunakan untuk mencetak gambar utama pada mata uang, teknik cetak tinggi yang digunakan untuk mencetak nomor seri, teknik cetak offset
menghasilkan cetakan yang halus atau rata dipermukaan hasil cetakannya sedangkan teknik cetak intaglio menghasilkan cetakan bertekstur atau kasar pada
permukaan cetakannya. Teknik cetak tinggi menghasilkan cetakan bertekstur kedalam atau cekung pada permukaannya dan terdapat watermark yang dibuat
sebelum proses pencetakan dimulai.
Tampak depan