Mata Uang Emisi Bunga dan Burung Lima Ratus Rupiah

bagian kiri mata uang terdapat watermark Garuda Pancasila didalam lingkaran, bagian bawah mata uang terdapat undang-undang hukum keuangan Republik Indonesia. Pada nominal ini jenis huruf dan angka yang digunakan harus mudah dipahami atau dibaca karena sebagai pembeda dengan nominal dan jenis mata uang lainnya. Pecahan lima ratus rupiah ini mempunyai ukuran panjang 156 mm dan lebar 85 mm, nominal lima ratus rupiah ini ditanda tangani oleh Mr. Loekman Hakim selaku Gubernur Bank Indonesia dan T.R.B. Sabaroedin selaku Direktur Bank Indonesia pada waktu itu. Dicetak di Percetakan Thomas De La Rue Company.

g. Mata Uang Emisi Bunga dan Burung Seribu Rupiah

Mata uang emisi bunga dan burung nominal seribu rupiah dicetak dengan menggunakan teknik cetak offset pada latar belakang gambarnya. Teknik cetak intaglio digunakan untuk mencetak gambar utama pada mata uang, teknik cetak tinggi yang digunakan untuk mencetak nomor seri, teknik cetak offset menghasilkan cetakan yang halus atau rata dipermukaan hasil cetakannya sedangkan teknik cetak intaglio menghasilkan cetakan bertekstur atau kasar pada permukaan cetakannya. Teknik cetak tinggi menghasilkan cetakan bertekstur kedalam atau cekung pada permukaannya dan terdapat watermark yang dibuat sebelum proses pencetakan dimulai. Tampak depan Tampak belakang Gambar 80: Seribu Rupiah Emisi Bunga dan Burung Sumber: Oeang Noesantara, 2015: 372 Pecahan mata uang emisi bunga dan burung dengan nominal seribu rupiah lihat pada gambar 80 memiliki nomor seri berupa lima angka, satu, dua atau tiga huruf dan empat angka. Ditulis dibelakang huruf yang ditulis diatas bagian depan mata uang, ditulis dikedua sisi bagian atas dan bawah, penomoran seri ini berbeda dengan nomor seri tahun-tahun sebelumnya. Pada bagian depan tertulis satu, dua atau tiga huruf yang berukuran sama besar dengan satu nomor dibagian belakangnya, nomor awal pada penulisan nomor seri ditulis sesuai dengan nominal mata uang untuk uang dengan nominal seribu rupiah ditulis angka 1000 untuk awal penomoran berukuran lebih besar dengan nomor didepannya. Pada nominal mata uang ini mempunyai warna dominan warna hijau, pada bagian belakang dominan warna biru dan memiliki warna dasar putih. Bagian depan mata uang, ornamen yang digunakan pada pecahan ini berupa gambar ornamen stilisasi daun dan bunga yang mengelilingi bagian tengah dan sebagai gambar latar belakang pada bagian tengahnya, ketiga sisinya tertulis angka 1000. Pada bagian kiri dan kanan terdapat lingkaran pada sisi sebelah kanan mata uang terdapat ornamen stilisasi daun dan bunga terdapat nomor seri bagian bawahnya, pada bagian kanan mata uang terdapat watermark Garuda Pancasila, bagian tengah mata uang terdapat tertulis seribu rupiah terdapat tanda tanga Gubernur dan Direktur bagian bawahnya, pada bagian tengah terdapat gambar bunga didalam bangun datar yang membentuk seperti burung. Bagian atas mata uang tertilis Bank Indonesia sebagai ciri atau simbol bahwa mata uang tersebut terbitan Bank Indonesia dihiasi perpaduan garis dan daun pada bagian sisinya dan terdapat nomor seri pada bagian kanan. Bagian belakang mata uang, terdapat lingkaran-lingkaran kecil yang tersusun mengelilingi bagain tengah sisi diagonalnya tertulis angka 1000. Sebelah kiri dan kanan terdapat lingkaran dihiasi dengan ornamen perpaduan garis-garis dan stilisasi daun dibagian sisinya, pada bagia kiri mata uang terdapat watermark Garuda Pancasila, pada bagian tengah terdapat gambar burung cendrawasih yang sedang bertengger diatas pohon, pada bagian bawah terdapat undang-undang hukum keuangan Republik Indonesia. Pada nominal ini jenis huruf dan angka yang digunakan harus mudah dipahami atau dibaca karena sebagai pembeda dengan nominal dan jenis mata uang lainnya. Pecahan seribu rupiah ini mempunyai ukuran panjang 173 mm dan lebar 90 mm, nominal seribu rupiah ini ditanda tangani oleh Mr. Loekman Hakim selaku Gubernur Bank Indonesia dan T.R.B. Sabaroedin selaku Direktur Bank Indonesia pada waktu itu. Dicetak di Percetakan Thomas De La Rue Company.

13. Mata Uang Republik Indonesia Emisi Ir. Soekarno dan Penari

Tradisional Tahun 1960 Uang Republik Indonesia emisi Ir. Soekarno dan penari tradisional mempunyai pecahan yang beredar pada waktu itu diantaranya pecahan tersebut yaitu 5 rupiah, 10 rupiah, 25 rupiah, 50 rupiah, 100 rupiah, 500 rupiah, 1.000 rupiah, 2.500 rupiah dan 5.000 rupiah. Semua pecahan ini bertuliskan tahun pembuatan yaitu tahun 1960 dan ditanda tangani oleh Mr. Soetikno Slamet selaku Gubernur Bank Indonesia dan Mr. Indra Kasoema selaku Direktur Bank Indonesia pada waktu itu. Uang-uang seri ini memiliki pengaman yang baik dan desain yang berkembang semakin baik, mata uang seri ini memiliki permukaan yang kasar atau timbul pada bagian garis-garis gambarnya yang membedakan uang asli atau palsu. Uang Republik Indonesia emisi Ir. Soekarno dan penari dicetak di Percetakan Thomas De La Rue dan Percetakan Kebayoran dengan desain yang sangat baik dan memakai pengaman tinta intaglio, watermark Garuda Pancasila, Ir. Soekarno dan kepala banteng. Gambar atau visual pada mata uang emisi Ir. Soekarno dan penari tradisional digambar atau didesain oleh Junalies dan M. Sajirun, Much. Gozjali dan M. Sajirun sebagai pembuat plat master atau acuan cetakan dengan teknik