dipahami atau dibaca karena sebagai pembeda dengan nominal dan jenis mata uang lainnya. Pecahan lima ratus rupiah ini mempunyai ukuran panjang 164 mm
dan lebar 82 mm, nominal seratus rupiah ini ditanda tangani oleh Mr. Soetikno Slamet selaku Gubernur Bank Indonesia dan Mr. Indra Kasoema selaku Direktur
Bank Indonesia pada waktu itu selaku. Mata uang ini dicetak di Percetakan Thomas De La Rue Company.
g. Mata Uang Emisi Ir. Soekarno dan Penari Tradisional Seribu Rupiah
Mata uang emisi Ir. Soekarno dan penari tardisional nominal seribu rupiah dicetak dengan menggunakan teknik cetak offset pada latar belakang gambarnya.
Teknik cetak intaglio digunakan untuk mencetak gambar utama pada mata uang, teknik cetak tinggi yang digunakan untuk mencetak nomor seri, teknik cetak offset
menghasilkan cetakan yang halus atau rata dipermukaan hasil cetakannya sedangkan teknik cetak intaglio menghasilkan cetakan bertekstur atau kasar pada
permukaan cetakannya. Teknik cetak tinggi menghasilkan cetakan bertekstur kedalam atau cekung pada permukaannya dan terdapat watermark yang dibuat
sebelum proses pencetakan dimulai.
Tampak depan
Tampak belakang
Gambar 87: Seribu Rupiah Emisi Ir. Soekarno dan Penari Tradisional
Sumber: Oeang Noesantara, 2015: 388 Pecahan mata uang emisi Ir. Soekarno dan penari tradisional dengan
nominal seribu rupiah lihat pada gambar 87 memiliki nomor seri berupa enam angka dan tiga huruf, empat angka satu, dua atau tiga huruf. Angka yang ditulis
dibelakang huruf yang ditulis diatas dan tidak sejajar dibagian belakang mata uang ditulis dikedua sisinya, penomoran seri ini berbeda dengan nomor seri tahun-
tahun sebelumnya, pada nomor seri mata uang ini ditulis sama besar huruf dengan angka. Pada nominal mata ini memiliki warna dominan hijau dan memiliki warna
dasar putih. Bagian depan mata uang, ornamen yang digunakan pada pecahan ini
berupa gambar ornamen perpaduan garis-garis dan stilisasi daun yang mengelilingi bagian tengah. Pada bagian kanan terdapat gambar ornamen stilisasi
pohon, daun, bunga dan terdapat logo BI perpaduan garis-garis sebagai latar belakangnya, bagian bawahnya tertulis lima ratus rupiah ornamen stilisasi daun,
bunga dan manuasia tersusun secara horizontal sebagai latar belakangnya, bagain atasnya tertulis angka 1960, pada bagian kiri terdapat gamabar Ir. Soekarno.
Ornamen pohon sebagai latar belakangnya tertulis angka 500 perpaduan garis
sebagai latar belakangnya berada dibagain atasnya, pada bagian tengah terdapat gambar Garuda Pancasila dan watermark Ir. Soekarno atau kepala banteng
didalamnya bagian bawah terdapat tanda tangan Gubernur dan Direktur. Bagian atas mata uang tertulis Bank Indonesia sebagai ciri atau simbol bahwa mata uang
tersebut terbitan Bank Indonesia. Bagian belakang mata uang terdapat gambar ornamen perpaduan garis-
garis yang mengelilingi bagian tengah mata uang. Pada bagian kanan terdapat gambar sepasang penari Jawa pada bagian atas terdapat nomor seri sebelah
kirinya tertulis angka 1000 dengan dihiasi perpaduan garis sebagai latar belakangnya, sebelah kiri mata uang terdapat gambar ornamen stilisasi burung,
bunga, daun dan terdapat gambar ornamen candi yang terlihat samar-samar. Pada bagian tengah mata uang terdapat watermark Ir. Soekarno bagian atasnya terdapat
nomor seri, pada bagian bawah terdapat undang-undang hukum keuangan Republik Indonesia. Pada nominal ini jenis huruf dan angka yang digunakan harus
mudah dipahami atau dibaca karena sebagai pembeda dengan nominal dan jenis mata uang lainnya. Pecahan seribu rupiah ini mempunyai ukuran panjang 170 mm
dan lebar 85 mm, nominal seribu rupiah ini ditanda tangani oleh Mr. Soetikno Slamet selaku Gubernur Bank Indonesia dan Mr. Indra Kasoema selaku Direktur
Bank Indonesia pada waktu itu selaku. Mata uang ini dicetak di Percetakan Thomas De La Rue Company.
14. Mata Uang Republik Indonesia Emisi Pertanian Tahun 1960
Uang Republik Indonesia emisi Petani mempunyai pecahan yang beredar pada waktu itu diantaranya pecahan tersebut yaitu 1 rupiah dan 2
1 2
rupiah. Semua
pecahan ini bertuliskan tahun pembuatan yaitu tahun 1960 dan ditanda tangani oleh Ir. H Djuanda K selaku Menteri Keuangan pada waktu itu. Uang-uang seri
ini mempunyai pengaman yang baik dan desain yang berkembang semakin baik, mata uang seri ini memiliki permukaan yang kasar atau timbul pada bagian garis-
garis gambarnya yang membedakan uang asli atau palsu. Uang Republik Indonesia emisi pertanian dicetak di Percetakan Kebayoran, dengan desain yang
sangat baik dan memakai pengaman tinta intaglio dan setar halus. Gambar atau visual pada mata uang emisi pertanian digambar atau
didesain oleh Junalies dan M. Sajirun, Much. Gozjali dan M. Sajirun sebagai pembuat plat engraving yang dijadikan master atau acuan dalam pencetakan uang
emisi pertanian, engraving pada mata uang emisi pertanian mengalami perkembangan yang lebih baik hal itu bisa dilihat dihasil cetakan dan kerapihan
gambarnya. Berdasarkan hasil wawancara kepada Mujirun pada tanggal 13-14 Maret 2016.
a. Mata Uang Emisi Pertanian Satu Rupiah
Mata uang emisi pertanian nominal satu rupiah dicetak dengan menggunakan teknik cetak offset pada latar belakang gambarnya. Teknik cetak
intaglio digunakan untuk mencetak gambar utama pada mata uang, teknik cetak tinggi yang digunakan untuk mencetak nomor seri, teknik cetak offset
menghasilkan cetakan yang halus atau rata dipermukaan hasil cetakannya sedangkan teknik cetak intaglio menghasilkan cetakan bertekstur atau kasar pada
permukaan cetakannya. Teknik cetak tinggi menghasilkan cetakan bertekstur kedalam atau cekung pada permukaannya.