setengah lingkaran sebagai latar belakangnya diatasnya terdapat nomor seri. Pada bagian bawah sisinya dan diatas pohon hayat terdapat nominal mata uang, pada
bagian atas mata uang terdapat undang-undang hukum keuangan Republik Indonesia. Logo BI yang berada didalam bangun datar belah ketupat perpaduan
garis bergelombang sebagai latar belakangnya. Pada nominal ini jenis huruf dan angka yang digunakan harus mudah
dipahami atau dibaca karena sebagai pembeda dengan nominal dan jenis mata uang lainnya, pecahan dua puluh lima rupiah ini mempunyai ukuran panjang 143
mm dan lebar 83 mm. Nominal dua puluh lima rupiah ini ditanda tangani oleh Mr. Indra Kasoema sebagai Direktur Bank Indonesia dan Mr. Sjafruddin
Prawiranegara sebagai Gubernur Bank Indonesia pada waktu itu. Dicetak di Percetakan Jon. Enschede En Zonen, Percetakan Kebayoran.
d. Mata Uang Emisi Tokoh dan Ragam Hias Lima Puluh Rupiah
Mata uang emisi tokoh dan ragam hias nominal lima puluh rupiah dicetak dengan menggunakan teknik cetak offset pada latar belakang gambarnya. Teknik
cetak intaglio digunakan untuk mencetak gambar utama pada mata uang, teknik cetak tinggi yang digunakan untuk mencetak nomor seri, teknik cetak offset
menghasilkan cetakan yang halus atau rata dipermukaan hasil cetakannya sedangkan teknik cetak intaglio menghasilkan cetakan bertekstur atau kasar pada
permukaan cetakannya. Teknik cetak tinggi menghasilkan cetakan bertekstur kedalam atau cekung pada permukaannya.
Tampak depan
Tampak belakang
Gambar 52: Lima Puluh Rupiah Emisi Tokoh dan Ragam Hias
Sumber: Oeang Noesantara, 2015: 322 Pecahan mata uang emisi tokoh dan ragam hias dengan nominal lima
puluh rupiah lihat pada gambar 52 memiliki nomor seri berupa enam angka dan tiga atau dua huruf yang ditulis diatas, penomoran seri ini berbeda dengan nomor
seri tahun-tahun sebelumnya. Penulisan nomor seri ini ditulis diatas dibagian kiri dan kanan ditulis dibagian belakang mata uang, pada bagian depan tertulis tiga
atau dua huruf yang berukuran sama besar dengan nomor didepannya. Pada nominal mata uang ini warna dominan hijau dan memiliki warna dasar putih.
Bagian depan mata uang, ornamen yang digunakan pada pecahan ini berupa gambar ornamen perpaduan garis-garis yang mengelilingi bagian tengah
yang meyerupai bingkai. Pada bagian kiri dan kanan mata uang terdapat ornamen stilisasi pohon kalpataru, pada sisi sebelah kiri tertulis lima puluh pada bagian
bawah dengan dihiasi berbaduan garis sebagai latar belakangnya dan angka 50 bagian atasnya, sisi kanan tertulis lima puluh pada bagian atasnya dan angka 50
bawah dengan dihiasi perpaduan garis sebagai latar belakangnya, pada bagian tengah mata tertulis angka 50 dengan dihiasi perpaduan garis sebagai latar
belakangnya, bagian bawah terdapat tanda tangan Direktur dan Gubernur pada kedua sisinya tertulis angka 1952 diantara keduanya. Bagian atas mata uang
tertulis lima puluh rupiah dan tertulis Bank Indonesia sebagai ciri atau simbol bahwa mata uang tersebut terbitan Bank Indonesia, ornamen berupa garis-garis
yang terlihat samar-samar berada dibagian tengah sebagai latar belakang gambar. Bagian belakang mata uang menggunakan ornamen berupa perpaduan
garis-garis yang mengelilingi bagian tengah membentuk seperti bingkai, keempat sisinya tertulis angka 50 motif tenun sebagai latar belakangnya. Pada bagian
tengah terdapat gambar motif tradisional seperti motif tenun, pada bagian atas terdapat undang-undang hukum keuangan Republik Indonesia. Pada nominal ini
jenis huruf dan angka yang digunakan harus mudah dipahami atau dibaca karena sebagai pembeda dengan nominal dan jenis mata uang lainnya. Pecahan lima
puluh rupiah ini mempunyai ukuran panjang 143 mm dan lebar 82 mm, nominal lima puluh rupiah ini ditanda tangani oleh Mr. Indra Kasoema sebagai Direktur
Bank Indonesia dan Mr. Sjafruddin Prawiranegara sebagai Gubernur Bank
Indonesia pada waktu itu. Dicetak di Percetakan Jon. Enschede En Zonen, Percetakan Kebayoran.
e. Mata Uang Emisi Tokoh dan Ragam Hias Seratus Rupiah
Mata uang emisi tokoh dan ragam hias nominal seratus rupiah dicetak dengan menggunakan teknik cetak offset pada latar belakang gambarnya. Teknik
cetak intaglio digunakan untuk mencetak gambar utama pada mata uang, teknik cetak tinggi yang digunakan untuk mencetak nomor seri, teknik cetak offset
menghasilkan cetakan yang halus atau rata dipermukaan hasil cetakannya sedangkan teknik cetak intaglio menghasilkan cetakan bertekstur atau kasar pada
permukaan cetakannya. Teknik cetak tinggi menghasilkan cetakan bertekstur kedalam atau cekung pada permukaannya.
Tampak depan