Indonesia pada waktu itu. Dicetak di Percetakan Jon. Enschede En Zonen, Percetakan Kebayoran.
e. Mata Uang Emisi Tokoh dan Ragam Hias Seratus Rupiah
Mata uang emisi tokoh dan ragam hias nominal seratus rupiah dicetak dengan menggunakan teknik cetak offset pada latar belakang gambarnya. Teknik
cetak intaglio digunakan untuk mencetak gambar utama pada mata uang, teknik cetak tinggi yang digunakan untuk mencetak nomor seri, teknik cetak offset
menghasilkan cetakan yang halus atau rata dipermukaan hasil cetakannya sedangkan teknik cetak intaglio menghasilkan cetakan bertekstur atau kasar pada
permukaan cetakannya. Teknik cetak tinggi menghasilkan cetakan bertekstur kedalam atau cekung pada permukaannya.
Tampak depan
Tampak belakang
Gambar 53: Seratus Rupiah Emisi Tokoh dan Ragam Hias
Sumber: Oeang Noesantara, 2015: 323 Pecahan mata uang tokoh dan ragam hias dengan nominal seratus rupiah
lihat pada gambar 53 memiliki nomor seri berupa enam angka dan tiga atau dua huruf yang ditulis diatas. Penomoran seri ini berbeda dengan nomor seri tahun-
tahun sebelumnya. Penulisan nomor seri ini ditulis diatas dibagian kiri dan kanan ditulis dibagian belakang mata uang, pada bagian depan tertulis tiga atau dua
huruf yang berukuran sama besar dengan nomor didepannya. Pada nominal mata uang ini warna dominan coklat dan memiliki warna dasar putih.
Bagian depan mata uang, ornamen yang digunakan pada pecahan ini berupa gambar ornamen perpaduan garis-garis yang mengelilingi bagian tengah
yang meyerupai bingkai, kedua sisi bagian atas tertulis angka 100. Pada bagian kanan mata uang terdapat gambar Pangeran Diponegoro dengan dihiasi ornamen
stilisasi daun dibagian bawahnya perpaduan garis membentuk oval sebagai latar belakang gambar, sebelah kiri terdapat gambar patung singa bersayap dengan
dihiasi ornamen stilisasi daun dan bunga pada sisinya perpaduan garis membentuk oval sebagai latar belakang gambar, pada bagian tengah mata uang terdapat tanda
tangan Direktur dan Gubernur bagian bawahnya tertulis angka 100 dan angka 1952 dengan ukuran lebih kecil. Pada bagian atas mata uang tertulis seratus rupiah
dan tertulis Bank Indonesia sebagi ciri atau simbol bahwa mata uang tersebut terbitan Bank Indoneisa, gambar ornamen berupa garis-garis yang terlihat samar-
samar berbentuk segi tiga terbalik sabagai latar belakangnya. Bagian belakang mata uang menggunakan ornamen berupa perpaduan
garis-garis yang mengelilingi bagian tengah membentuk seperti bingkai. Pada kedua sisinya terdapat ornamen stilisasi daun, perpaduan garis-garis yang
membentuk lingkaran, tertulis angka 100 pada bagia bawahnya. Bagian atasnya terdapat nomor seri, pada bagian tengah terdapat gambar ornamen stilisasi dua
burung yang saling berhadapan dengan dihiasi perpaduan garis membentuk lingkaran pada bagian bawahnya, pada bagian atas terdapat undang-undang
hukum keuangan Republik Indonesia. Pada nominal ini jenis huruf dan angka yang digunakan harus mudah dipahami atau dibaca karena sebagai pembeda
dengan nominal dan jenis mata uang lainnya. Pecahan seratus rupiah ini mempunyai ukuran panjang 142 mm dan lebar 81 mm, nominal seratus rupiah ini
ditanda tangani oleh Mr. Indra Kasoema sebagai Direktur Bank Indonesia dan Mr. Sjafruddin Prawiranegara sebagai Gubernur Bank Indonesia pada waktu itu.
Dicetak di Percetakan Jon. Enschede En Zonen, Percetakan Kebayoran.
f. Mata Uang Emisi Tokoh dan Ragam Hias Lima Ratus Rupiah
Mata uang emisi tokoh dan ragam hias nominal lima ratus rupiah dicetak dengan menggunakan teknik cetak offset pada latar belakang gambarnya. Teknik
cetak intaglio digunakan untuk mencetak gambar utama pada mata uang, teknik
cetak tinggi yang digunakan untuk mencetak nomor seri, teknik cetak offset menghasilkan cetakan yang halus atau rata dipermukaan hasil cetakannya
sedangkan teknik cetak intaglio menghasilkan cetakan bertekstur atau kasar pada permukaan cetakannya. Teknik cetak tinggi menghasilkan cetakan bertekstur
kedalam atau cekung pada permukaannya.
Tampak depan
Tampak belakang
Gambar 54: Lima Ratus Rupiah Emisi Tokoh dan Ragam Hias
Sumber: Oeang Noesantara, 2015: 324 Pecahan mata uang tokoh dan ragam hias dengan nominal lima ratus
rupiah lihat pada gambar 54 memiliki nomor seri berupa enam angka dan tiga atau dua huruf yang ditulis diatas, penomoran seri ini berbeda dengan nomor seri