Menggali Arti dan Makna Gereja Melalui Gambar

13 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti gambar yang telah diamatinya, kemudian memberikan pendapat pribadinya tentang makna Gereja sejauh yang mereka ketahui. • Setelah peserta didik menjelaskan makna Gereja berdasarkan pengamatannya terhadap gambar-gambar tersebut, guru mengajak peserta didik untuk berdialog lebih lanjut tentang arti dan makna Gereja menurut padangan orang lain pada umumnya.

2. Penjelasan

• Setelah peserta didik menyampaikan pandangan-pandangan tentang makna Gereja, guru memberikan penjelasan. Apabila kita bertanya kepada orang-orang Katolik maupun yang tidak Katolik ten- tang apa makna Gereja, maka kurang lebih jawaban-jawaban yang diperoleh adalah: • Gereja adalah gedung, Gereja adalah rumah Allah, tempat beribadat, misa, atau merayakan ekaristi Umat Katolik atau Umat kristiani pada umumnya. • Gereja adalah ibadat, Gereja adalah lembaga rohani yang menyalurkan kebutuhan manusia dalam relasinya dengan Allah lewat ibadat-ibadat. Jawaban lain, Gereja adalah lembaga yang mengatur dan menyelenggarakan ibadat-ibadat. Gereja adalah persekutuan Umat yang beribadat. • Gereja adalah ajaran, Gereja adalah lembaga untuk mempertahankan dan mempropagandakan seperangkat ajaran yang biasanya dirangkum dalam sebuah buku yang disebut Katekismus. Untuk bisa menjadi anggota Gereja, si calon harus mengetahui sejumlah ajarandoktrindogma. Menjadi anggota Gereja berarti menerima sejumlah “kebenaran”. • Gereja adalah organisasilembaga sejagatinternasional, Gereja adalah organisasi dengan pemimpin tertinggi di Roma dengan cabang-cabangnya sampai ke pelosok-pelosok seantero jagat. Garis komando dan koordinasi diatur dengan rapi dan teliti. Ada pimpinan; Paus, Uskup-Uskup, Pastor-Pastor, Biarawan, dan Umat. • Gereja adalah Umat pilihan, Gereja adalah kumpulan orang yang dipilih dan dikhususkan Allah untuk diselamatkan. Tanpa menjadi anggota Gereja maka tidak akan diselamatkan masuk surga. • Gereja adalah badan sosial, Gereja adalah Lembaga yang menyelenggarakan sekolah-sekolah, rumah sakit-rumah sakit dan macam-macam usaha untuk menolong orang miskin. Gambaran-gambaran Gereja yang diungkapkan di atas mungkin ada benarnya, tetapi belum mengungkapkan hakikat Gereja yang sebenarnya. Oleh karena itu, marilah menyimak kisah berikut ini untuk semakin mengetahui makna hakikat Ge- reja yang sebenarnya. 14 Buku Guru Kelas XI SMASMK

3. Menggali Arti dan Makna Gereja sebagai Umat Allah Melalui Sebuah Cerita.

• Guru mengajak peserta didik membaca dan menyimak berita berikut ini: Paus: Gereja sebagai keluarga Allah Audiensi Umum Paus Fransiskus pada tanggal 29 Mei 2013 Saudara-saudari sekalian, Selamat pagi Rabu lalu saya menekankan ikatan yang mendalam antara Roh Kudus dan Gereja. Hari ini saya ingin memulai beberapa katekese mengenai misteri Gereja, misteri yang kita semua alami dan kita turut ambil bagian di dalamnya. Saya ingin melakukannya dengan beberapa konsep yang jelas dalam teks-teks dari Konsili Vatikan II. Hari ini yang pertama adalah: “Gereja sebagai keluarga Allah”. Dalam beberapa bulan terakhir saya menyebutkan lebih dari sekali Perumpamaan tentang Anak yang Hilang atau, lebih tepatnya, Bapa Yang Murah Hati bdk. Luk 15:11-32. Anak bungsu meninggalkan rumah ayahnya, menghabiskan semua yang ia miliki dan memutuskan untuk pulang lagi karena dia menyadari bahwa dia telah bersalah. Dia tidak lagi menganggap dirinya layak menjadi anak, tetapi berpikir ia memiliki kesempatan untuk dipekerjakan sebagai pembantu. Ayahnya, sebaliknya, berlari untuk menemui dia, memeluknya, mengembalikan kepadanya martabatnya sebagai anak dan merayakan hal tersebut. Perumpamaan ini, seperti yang lainnya dalam Injil, jelas menunjukkan rencana Allah bagi Umat manusia. Apakah rencana Allah itu? Yakni membuat kita semua menjadi satu keluarga sebagai anak-anak-Nya, di mana setiap orang merasa bahwa Allah itu dekat dan merasa dicintai olehNya, seperti dalam perumpamaan Injil, merasakan kehangatan menjadi keluarga Allah. Gereja berakar dalam rencana besar ini. Gereja bukan organisasi yang didirikan atas perjanjian antara beberapa orang, tetapi seperti Paus Benediktus XVI telah begitu sering mengingatkan kita Gereja adalah pekerjaan Allah, yang lahir justru dari rancangan penuh kasih, ini yang secara bertahap masuk ke dalam sejarah. Gereja ini lahir dari keinginan Allah untuk memanggil semua orang dalam persekutuan dengan dia, persahabatan dengan dia; untuk berbagi dalam kehidupan ilahi-Nya sendiri sebagai putra-putra dan putri-putri-Nya. Kata “Gereja”, berasal dari bahasa Yunani “ekklesia” , berarti “pertemuan akbar orang – orang yang dipanggil”: Allah memanggil kita, Ia mendorong kita untuk keluar dari individualisme kita, dari kecenderungan kita untuk menutup diri kita sendiri, dan Dia memanggil kita untuk menjadi keluarga-Nya. Selanjutnya, panggilan ini berasal dari penciptaan itu sendiri. Allah menciptakan kita supaya kita hidup dalam hubungan persahabatan yang mendalam dengan Dia, dan bahkan ketika dosa memutuskan hubungan dengan Dia, dengan orang lain dan