Diskusi: Mendalami Ajaran Kitab Suci Alkitab sebagai Dasar Biblis Gereja sebagai Umat Allah

18 Buku Guru Kelas XI SMASMK gan pengetahuan. 9 Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. 10 Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan ke- pada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu. 11 Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberi- kan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya. Kelompok 3 1 Korintus 12:12–18 12 Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. 13 Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh. 14 Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota. 15 Andaikata kaki berkata: “Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh”, jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? 16 Dan andaikata telinga berkata: “Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh”, jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? 17 Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman? 18 Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya.

2. Melaporkan Hasil Diskusi

• Guru mengajak setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya, sementara kelompok lain memberikan tanggapan atau pertanyaan-pertanyaan.

3. Penjelasan

• Setelah peserta didik mendalami Kitab Suci dalam diskusi kelompok dan melaporkan hasil diskusinya masing-masing di depan kelas, guru memberikan penjelasan - Hidup meng-Umat pada dasarnya merupakan hakikat Gereja itu sendiri, sebab 19 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti hakikat Gereja adalah persaudaraan cinta kasih seperti yang dicerminkan oleh hidup Umat Perdana lih. Kis 2: 41-47. - Dalam hidup meng-Umat banyak karisma dan rupa-rupa karunia dapat dilihat, diterima, dan digunakan untuk kekayaan seluruh Gereja. Hidup Gereja yang ter- lalu menampilkan segi organisatoris dan struktural dapat mematikan banyak ka- risma dan karunia yang muncul dari bawah 1Kor 12: 7-10. - Dalam hidup meng-Umat, semua orang yang merasa menghayati martabat yang sama akan bertanggung jawab secara aktif dalam fungsinya masing-masing untuk membangun Gereja dan memberi kesaksian kepada dunia Ef 4: 11-13; 1Kor 12: 12-18; 26-27.

4. Mendiskusikan ajaran Gereja tentang Makna Gereja sebagai Umat Allah

• Guru mengajak peserta didik masuk dalam kelompok untuk mendiskusikan makna Gereja sebagai Umat Allah dari dokumen-dokumen Konsili Vatikan II. Pembagian kelompok diskusi dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik. Diskusi kelompok ini dapat dipandu dengan beberapa pertanyaan, misalnya; 1 Apa isi dokumen secara keseluruhan? 2 Apa makna Gereja sebagai Umat Allah menurut dokumen tersebut? 3 Apa ciri-ciri Gereja sebagai Umat Allah menurut dokumen tersebut? 4 Apa dasar dan konsekuensi Gereja sebagai Umat Allah? Materi diskusi kelompok 1 Rencana Bapa yang Bermaksud Menyelamatkan Semua Orang Atas keputusan kebijaksanaan serta kebaikan-Nya yang sama sekali bebas dan raha- sia, Bapa yang kekal menciptakan dunia semesta. Ia menetapkan, bahwa Ia akan men- gangkat manusia untuk ikut serta menghayati hidup Ilahi. Ketika dalam diri Adam Umat manusia jatuh, Ia tidak meninggalkan mereka, melainkan selalu membantu mereka supaya selamat, demi Kristus Penebus, citra Allah yang tak kelihatan, yang su- lung dari segala makluk Kol 1:15. Adapun semua orang, yang sebelum segala zaman telah dipilih oleh Bapa, telah dikenal-Nya dan ditentukan-Nya sejak semula, untuk menyerupai citra putera-Nya, supaya Dialah yang menjadi sulung di antara banyak saudara Rom 8:29. Bapa menetapkan untuk menghimpun mereka yang beriman akan Kristus dalam Gereja kudus. Gereja itu sejak awal dunia telah dipralambang- kan, serta disiapkan dalam sejarah bangsa Israel dan dalam perjanjian lama. Gereja didirikan pada zaman terakhir, ditampilkan berkat pencurahan Roh, dan akan disem- purnakan pada akhir zaman. Dan pada saat itu seperti tercantum dalam karya tulis para Bapa yang suci, semua orang yang benar sejak Adam, dari Abil yang saleh hingga orang terpilih yang terakhir, akan dipersatukan dalam Gereja semesta di hadirat Bapa Lumen Gentium artikel 2